Robot Kecil

6.2K 14 0
                                    

begitu pun juga Puput walaupun di robot tapi Puput di lengkapi dengan otak manusia.

“Sayang jaga diri kamu baik-baik mas akan segera pulang”

“Nak jangan kuat-kuat nendangnya yah kasian ibu kamu”

Pesan Bambang pada sang istri dan anak yang masih dalam kandungan istrinya.

Setelah melepas kepergian sang ayah mereka pun kembali kerumah, Sari tidak memiliki pembantu semua memang dia yang melakukannya sendirian.

Pesan Bambang pada sang istri dan anak yang masih dalam kandungan istrinya.

Setelah melepas kepergian sang ayah mereka pun kembali kerumah, Sari tidak memiliki pembantu semua memang dia yang melakukannya sendirian.

Di kehamilan keduanya Sari sangat mudah lelah, mungkin dia akan meminta suaminya untuk mencarikannya pembantu.

“ Putri turun nak saatnya makan malam” Sari menjerit memanggil putri yang asik bermain dengan Puput

Ntah sejak kapan mereka sering melakukan aksi kejar-kejaran bahkan tidak ada rasa lelah, Sari yang melihat mereka setiap hari berlarian saja sudah merasakan capeknya walau bukan dirinya yang melakukannya.

“Jangan berlarian putri Puput” tegur Sari pada kedua putrinya

“Baik ibu” sahut keduanya yang menghentikan aksi larinya

Sari sudah menganggap Puput sebagai anaknya juga, bahkan sebelum tidur Sari akan membacakan dongeng untuk keduanya secara bergantian.

Perna suatu waktu Sari hanya membacakan dongeng pada sang anak hal hasil Puput merajuk keesokan harinya.

“Ingat jangan tidur terlalu larut yah, maaf ibu tidak bisa membacakan dongeng untuk kalian”

“Kenapa Bu” tanya keduanya

“ Ibu tidak tahan jika harus menaiki tangga ” kata Sari sambil mengelus perut besarnya yang sudah Mendoyo ke bawah

“Bagaimana kalau kami tidur dengan ibu saja, boleh yah Bu” ujar Puput yang di angguki oleh putri

“Bener tuh Bu kami tidur sama ibu yah malam ini aja” mohon putri dengan wajah yang menggemaskan

“Iya boleh tapi janji malam ini saja yah” kata Sari yang tidak dapat menolak permintaan para anaknya sambil memasang wajah menggemaskan.

Bugh

Bugh

Bugh

“Shhhhh uggghhhhh”

“Mmmhhh tenang nak jangan buat ibu kesakitan”

Sari meringis di tempat tidur akibat mendapat tendangan dari kaki putrinya, di tambah dengan sang bayi yang terus bergerak aktif hingga membuat Sari sesak.

“Shhhh kenapa sakitnya tidak hilang-hilang juga sih” keluh Sari yang langsung turun dari ranjang

“Lebih baik aku jalan-jalan saja mana tau sakitnya akan berkurang” monolog Sari

Sari pun mulai mengitari rumahnya dengan jalan yang Mendoyo ke depan, bahkan perut besar Sari sudah turun, yang di alami Sari barusan adalah kontraksi ringan dirinya takut akan melahirkan sebelum sang suaminya kembali dari dinasnya.

Sudah tiga hari ini kontraksi menyerang Sari, pembukaan Sari masih stay di pembukaan empat saja tidak ada kemajuan sama sekali.

“Putri Puput jangan berlarian di tangga nanti jatuh loh sayang” tegur Sari yang tidak di hiraukan sama sekali

Sari merasa aneh dengan anaknya setiap permainan selalu berlari-larian, pernah suatu waktu Putri terjatuh di tangga dan harus di larikan ke rumah sakit hingga mendapat tiga jahitan di kepalanya.

Dan sekarang mereka mulai berlarian kembali.

“Akhhhhhhhhh ibuuuuuuuuuuuuuuu”

Selamat Membaca link ada di bio
Terima Kasih

StorykuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang