ketos

7.9K 14 0
                                    

“Lina bangun sayang, nanti kamu telat loh”

“Hmm iya buk"

Gadis yang masih berbalut selimut tebal itu langsung mengerjabkan matanya agar   menyesuaikan ampu yang ada di atasnya.

“ Cepat bersiap dan turun sarapan ayah udah nunggu kamu” setelah mengatakan itu wanita paru Bayah yang tahun ini sudah memasuki kepala empat keluar dari kamar putri semata wayangnya.

Lina pun segera membersihkan dirinya, dirinya tidak ingin terlambat ke sekolah setelah setelah libur semester berakhir.

“Selamat pagi Bu, selamat pagi ayah” sapa Erlina dengan mencium pipi kedua orangtuanya

“Selamat pagi sayang” sahut kedua orangtuanya

“Habiskan sarapannya sebelum kamu terlambat sayang” ujar sang ibu yang di respon dengan acungan jempol.

Setelah menyelesaikan sarapannya Erlina pun pamit, karena pesanan ojolnya sudah datang

“Yah…Bu aku pamit yah” kata Erlina setelah menyalim tangan keduanya.

Erlina berada di keluarga yang lumayan mampu, Ayahnya bekerja sebagai direktur utama di perusahaan ternama dan sang ibu seorang desainer terkenal. Walau berada di keluarga yang berkecukupan Erlina mendapatkan beasiswa full di sekolahnya

“ Terima kasih pak, ini uangnya kembaliannya ambil saja” ujar Erlina berlari ke kelasnya sebab lima menit lagi bel berbunyi.

“Hosh hosh hosh akhirnya sampai juga” keluh Erlina dengan nafas yang memburu

“Bused pagi-pagi udah maraton aja bun” sahut teman Erlina yang bernama Patria.

“Bener tuh gua tau pasti kebayang baca WP elu kan makannya telat” sambung jhosua yang di balas dengan cengiran Erlina

“Tau aja elu pada”

Sahabat Erlina hanya dapat mendengus, sudah biasa dengan alasan sang sahabatnya yang terkenal dengan kejeniusannya.

“Yang di kelas segera ke lapangan sebelum pak Dodi kesini” instruksi ketua kelas mereka yang membuat mereka berlari keluar semua.

Mereka tidak ingin berurusan dengan  guru yang terkenal killer itu, bahkan beliau tidak pandang bulu jika memberi hukuman.

Tes Tes Tes

“ Mohon perhatiannya semua, ibu berdiri di sini ingin memberikan pengumuman bahwa camping sekolah akan di lakukan pekan ini, dan ibu berharap semuanya berjalan dengan kondusif, bagi anggota OSIS mohon bantuannya untuk keamanan teman-teman kita semua. Sekian dari ibu silahkan bubar barisan"

Semua warga sekolah membubarkan barisan di iringi dengan sorak gembira, karena camping kali ini mereka pergi ke puncak.

“Lin elu ikut kan?” Tanya Joshua

“Belum tau gua, belum izin juga” jawab lugas Erlina

Tidak ada balasan apa pun dari sahabat Erlina, mereka sudah biasa karena kedua orang tua Erlina yang sangat sulit memberikan izin jika ada kegiatan sekolah yang jauh dan menginap.

Bahkan mereka nekat mengizinkan Erlina kepada kedua orang tuanya, tapi tidak juga berhasil malah mereka juga tidak di izinkan pergi dan berakhir mereka liburan keluarga di New York bersama keluarga Erlina.

Hari ini mereka pulang cepat karena guru mengadakan rapat.

“Geis ngopi yok” ajak Patria

“Gas lah” jawab keduanya Erlina dan jhosua

“ Nebeng yah Jho gua tadi di antar” kata Patria yang di angguki oleh Jhosua

Mereka pun pergi ke cafe yang sudah menjadi langganan mereka jika pulang cepat.

StorykuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang