“Kamu makin cantik saja nak” ujar Bude saat melihat penampilan Devi yang memukau
“Bude biasa aja” jawab Devi dengan wajah malu-malu
“Perutmu sudah turun, apa kamu yakin nak” tanya Bude
“Yakin Bude setelah ini aku akan segera pergi meninggalkan negara ini, aku akan memulai kehidupan baru disana”
Devi sudah kenal dekat dengan Bude, Bude lah yang menolongnya saat susah dulu, walau pekerjaan ini sangat di larang tapi Devi bersyukur bertemu dengan orang sebaik Bude.
“Baiklah Bude tidak memaksa keinginan mu, segera masuk ke kamarmu sebelum pria itu marah” beritahu Bude yang di balas anggukan oleh Devi.
“Kau sudah datang nona” suara itu mengejutkan Devi, ruangan ini sangat gelap membuat Devi tidak dapat melihat jelas dimana pria itu berada.
Tek
“Kau mencari ku nona” ujar pria itu yang sudah berdiri di depan Devi.
“Perutmu sudah turun tidak sabar aku akan menantikan kelahiran bayimu” ujar pria itu yang bernama tuan Alex.
“ Saya hanya melakukan poli dance saja tidak untuk memperlihatkan kelahiran bayi saya” kata Devi dengan dagu yang terangkat tinggi
“Kau boleh melakukannya sekarang”
Devi pun mulai membaluri tubuhnya dengan minyak agar tubuhnya tidak mengalami cidera. Saat akan memulai Devi dikejutkan dengan kontraksi yang kuat.
“Akhhhhhhhh” Devi spontan menjerit saat kontraksi datang menyerang
“Sabar nak sebentar lagi kamu akan ibu lahirkan” ujar Devi pada sang bayi.
Musik pun mulai mengalun menambah kesan seksi Devi dengan badan yang mengkilap. Saat di pertengahan musik Devi tiba-tiba merosot jatuh ke bawah.
Brukh
“Ouggghhhhhh”
“Sakitt akhhhh nggghhh perutkuuh akhhhhhh” racau Devi sambil membaringkan tubuhnya di bawah.
“Enggghhh emmhhh nggghhh nggghhh ”
“Shhhh ouggghhh mulassshhh ahhhhh”
“Ngapain kamu tiduran di bawah cepat musiknya belum habis” ujar Alex dengan nada dinginnya
“Tuann shhhh sepertinya saya akan melahirkan nggghhh nggghhh perut saya sudah mulass ngghhhh” kata Devi sambil berusaha membuka celana ketatnya.
