plasit

1.4K 3 0
                                    


Di salah satu yang terkenal dengan keindahan alamnya yang belum terjamah dengan tangan nakal manusia yaitu kota K memiliki cerita legendaris sendiri banyak orang yang mempercayainya dan bahkan banyak yang tidak percaya, mereka menganggap itu hanyalah sesuatu mitos belaka saja.

Di salah satu kampung pedalaman terdapat penduduk baru yang beberapa hari baru pindah ke kota K bersama keluarganya.

“sayang kita beneran bakal menetap di kampung ini?” tanya wanita yang sedang hamil besar itu pada sang suami

“beneran sayang, kan kita sudah sampai sini” kata sang suami dengan kekehan ringannya karena menganggap lucu sang istri
Mereka adalah Mulyono dan sang istri yang bernama Lastri, serta orang tua sang suami yang biasa di sebut dengan  Yono juga mengikuti sang anak karena takut jika tiba-tiba menantunya membutuhkan pertolongannya karena kedua orang tua Lastri yang sudah tiada.

“yasudah mas pergi kerja dulu, baik-baik di rumah ya sayang” pamit sang suami pada sang istri yang masih istirahat di kamar karena tadi malam Lastri di serang kontraksi ringan membuat mereka berjaga hingga pagi harinya.

“iya mas, jangan pulang telat ya mas” ujar Lastri sedikit manja
Yono pun langsung bergegas berangkat kerja karena jarak pekerjaannya dan rumahnya lumayan jauh, sebenarnya mereka pindah karena pekerjaan Yono yang tiba-tiba berpindah.

Tidak terasa waktu sudah sore membuat suasa kampung mulai sunyi karena jam lima sore tidak ada lagi aktivitas di luar ruangan.

“ma mas Yono kok belum kembali ya” tanya Lastri pada sang mertuanya yang sedang melakukan sesuatu yang tidak di ketahui olehnya

“loh tidak tahu mama ndok, mungkin mas mu lagi di jalan toh ndok” jawab sang mertua tanpa melihat ke arah menantunya sedikit pun
Lastri pun merasa di acuhkan dengan mertuanya langsung mendengus kesal.

“mama lagi apa sih dari tadi kok ya sibuk terus toh ma” kata Lastri kesal
Mendengar perkataan menantunya Mama Ira hanya melirik ke arah Laras sedikit dan langsung melanjutkan pekerjaannya hingga selesai baru menyahuti pertanyaan Lastri.

“ini loh ndok Mama lagi buat untuk bakaran kita di depan rumah dan belakang rumah ndok, biar Mas mu yang bakarnya nanti” kata Mama Ira menunjukkan dua wadah yang di dalamnya terdapat beberapa macam bahan yang telah di siram dengan minyak yang baunya sangat menusuk hidung.

“itu untuk apa Ma?” tanya Lastri penasaran karena baru kali ini sang Mertua membuat hal-hal yang berbaur mistis

“ini untuk berjaga-jaga saja ndok, Mama pun tidak percaya juga tapi apa salahnya kita antisipasi” jawab Mama Ira yang semakin membuat Lastri bingung.

“untuk apaansih ma bakar begituan ntar jatuhnya Musyrik lagi Ma” sahut Lastri semakin bingung dengan sikap sang mertuanya.

“wes kamu diem saja ini biar menjadi urusan Mas dan Mama” kata Mama santainya membuat Lastri sempat berpikiran yang tidak-tidak.

“Mama tidak membuat persugihan kan Ma biar kita kaya” tanya Lastri hati-hati takut sang mertua tersinggung

Tuk

“awwwwhhhhssss” ringis Lastri sambil mengusap keningnya yang di tutuk dengan ranting yang tidak tahu darimana sang Mertua mendapatkannya

“kamu ini ada saja pemikirannya, Mama kaya itu ya dari hasil peninggalam Bapalmu loh ndok” sahut Mama Ira dengan gemas dengan pemikiran sang menantunya.

“ini itu untuk buat penangkal biar makhluk jejadian itu tidak datang kesini buat ngusik kita ndok” kata Mama Ira menjelaskan

Lastri yang mendengar makhluk jejadian itu langsung paham apa yang di maksud dengan sang mertua, hanya mereka berdua yang sedikit mempercayai mitos itu sedangkan sang suami tidak sama sekali mempercayainya.

Malam hari pun tiba, sebelum maghrib tadi Yono telah membakar dua wadah tadi di depan dan belakang rumahnya hingga rumah mereka harum dengan wewangian yang di tuangkan oleh sang mertuanya.

“Mas malam ini terasa sunyi sekali kan” tanya Lastri pada sang suami yang tidur di sampingnya
Setelah makan malam tadi mereka langsung masuk ke kamar masing-masing karena udara malam ini sangat berbeda, kali ini sangat terasa dingin sekali.

“bagaimana kita bermain saja sayang, mas sudah kangen ini” kata Yono malah melenceng dari pertanyaan sang istri dan kini malah mereka menghabiskan waktu dengan memadu kasih.

“ahhhhh yeahhh faster ahhhh lebih kencang mas ahhhhhhhh”

“ouugghhh iyahh di situ mass akhhhhh ahhh ahhhh slowly mas ahhhhhh ahhhh shhhh ahhhh ahhh mashh ahhhhh”

“ahhhh sayang rasanya mas tidak akan pernah bosan sayang ahhh ahhhh”

“ugghhhh pelan mas ahhhhh perutku tergucang ahhhhhh ahhhh ahhhh mashhh ahhhhh” racau Lastri sambil membawa tangan sang suami untuk menahan perut besarnya yang juga ikut terguncang hebat

Kamar mereka penuh dengan desahan yang saling bersahutan di bawah hujan yang tiba-tiba datang, bahkan kamar mereka sudah jauh dari kata baik pakaian dan selimut sudah berserakan di lantai menandakan seberapa ganas permainan mereka.

Plok

Plok

Plok

“akhhhhh akhhhhh enggghhh ngghhh ahhh ahhh ahhh mass hhhhhh aku mau keluar ahhh mashhh ahhh” desah Lastri dengan tubuh yang sudah penuh dengan keringat

“ahhhh tahan sayang mas sedikit lagii ahhhhh ahhh”

“ahhhh tahan sayang mas sedikit lagii ahhhhh ahhh”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selanjutnya ada di link bio, yang penasan cus di kepoin langsung

StorykuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang