adik tiri lugu

12K 24 0
                                    


Tina Damayanti anak yang telah di adopsi oleh sepasang keluarga yang kaya raya, mereka mengambil Tina dari panti asuhan yang terkenal didaerah mereka. Sepasang suami istri itu bernama pak Bambang dan bu Juleha, mereka memiliki anak laki-laki yang bernama Satria yang sekarang sudah memasuki bangku perkuliahan.

Tina sekarang sudah berumur 17 tahun yang masih memasuki bangku SMA, Tina anak yang ceria sebelum suatu kejadian merenggut paksa harta yang di jaganya.

Tidak ada yang mengetahui keadaan Tina sekarang, Tina takut memberitahukan kepada kedua orang tuanya atas kebejatan sang kakaknya.

Tina berhasil di hamili oleh Satri dan saat ini kehamilannya sudah memasuki usia tujuh bulan, Tina menutupi perutnya dnegan lilitan korset yang berlapis-lapis.

Brukh

“akhhhhh sakitt kak” Tina memberontak saat sang kakak mulai mencumbunya dengan bringas

“nggghhhh kak ahhhhh” Tina mendesah saat tangan sang kaka mulai meremas buah dadanya yang sudah mengembang akibat kehamilannya

“akhhh kak jangan di situ ahhhhh”

Srrlluuuuppp

“ahhhhhhh” desah Tina saat mencapai pelepasan

“ahhhhhh kak” tina sudah meracau hebat akibat Satria menjilati lubang merah milik sang adik tirinya dan menelan habis cairan pelepasan tina.

Tina yang tidak dapat menahan langsung menghimpit kepala sang kaka di kakinya.

“ahhhhhhh” lagi-lagi desahan tina terus keluar yang memancing gaira Satria

Kini Tina sudah tidak tahan dia ingin lebih dari sekedar sentuhan tangan sang kaka, bibirnya terus saja mengeluarkan desahan-desahan kecil tanda bahwa Tina sudah terangsang.

“ngghhh ahhhh hhhh kakhhh ahhhhh”

“ngghhh yeahhh faster ahhh kak terus ahhhh” Tina mendesah saat Satria menyedot rakut dada Tina dengan kuat bahkan memberikan gigitan kecil di puting merah mudah itu.

Jleb

“akhhhhhhhhhhh”

Plok

Plok

Plok

Satria terus saja menghentak kuat di lubang mungil Tina tanpa memeberika waktu untuk Tina beradaptasi.

“akhhh akhhhh ahhh ahhhh selowlyy kak ahhhh”

“hiksss hiksss” tina hanya dapat terisak menerima hentakan satria yang membabi buta lubangnya.

“ahhhh lubang masih saja sempit ahhh tinaa sayang ahhh”

“rasanya aku tak pernah bosan memasuki muh ahhh”

“akhhh kak pelan ahhhh kak bayi kita terus bergerak kak hahhhh”

Satria terus saja menumbuk lubang Tina dengan tangan yang menahan perut besar itu agar tidak terguncang akibat hentakannya.

Tina terus saja mengeluarkan suara desahan demi desahan di dalam kamar mereka yang kedap suara.

Plok

Plok

Plok

“akhhhh ahhhh ngghhh owhhhhhhhh”

“uuuggghhhh ngggghhhh akhhhhhh”

Tina beberapa kali menjerit meminta ampun bahkan memohon agar Satria memelankan hentakannya, tapi semua itu percuma karena Satria semakin menggila.

“nggghhh sudah ahhhh kak ngghhh perutku shhhh sakit ahhhh” ujar Tina dengan nada lirihnya, karena perut bagian bawahnya yang sudah semakin ngilu.

Satria terus saja menghujam sekeras yang dia dapat bahkan tolakan yang di berikan oleh Tina tidak di indahkannya.

“aku mau keluar kak ahhhhhh ngghhhh”

“tahan dulu ahhhh”

Tubuh Tina mengejan keras tanda bahwa dirinya mengalami pelepasan, kedua kaki Tina tegang dengan membuka lebar-lebar yang langsung di manfaatkan oleh Satria.

Satria menggeram pertanda miliknya akan mengeluarkan spermanya, Tina semakin histeris akibat batang besar dan berurat satria semakin membesar dan membuat Tina mengalami sesak.

“ouuuggghhhhhhh” tina melotot ketika hujaman Satria semakin tak terkendali

“sebentar lagiiii ahhh”

Tina semakin mengeratkan pelukannya pada satria tanpa sadar juga membuat batang satria terjepit.
“akhhhh akhhhhh ahhhhhh nggghhhhhh”

Plok

Plok

Plok

Crooootttt

“ouugghhhhh”

“ahhhhhhhh”

Satria langsung menggulingkan tubuhnya ke samping dan masuk ke alam mimpi meninggalkan Tina yang mengalami kontraksi dini.

Di meja makan, Tina di buat tegang oleh pertanyaan mama nya “kamu semakin gemuk sayang”

“mama bener, kamu semakin gemuk sayang bahkan nafsu makanmu semakin bertambah”

Tina di buat diam oleh pertanyaan orang tuanya, hingga Satria yang mewakili untuk menjawab pertanyaan mamanya.

“adek katanaya kepengen gemuk ma”

“malu dia itu di ejek oleh
teman-temennya kurus”

“bener itu sayang” kata sang mama yang di balas anggukan oleh Tina
“jangan di paksa nak jika kamu tidak nyaman” ujar sang ayah dengan nada lembutnya.

Tina hanya dapat tersenyum saja, mereka memaklumi perubahan yang di alami oleh sang anak, Tina sedih jika mengetahui kelakuannya yang sudah membuat mereka malu.

Tina terlalu pengecut untuk menahan dirinya dari sang kaka, telah di pungkiri bahwa dirinya sangat mencintai sang kakak tirinya

“kak bagaimana jika mama dan ayah mengetahui kelakuan kita?” tanya Tina pada sang kaka

Mereka setelah melakukan sarapan pagi, kembali ke dalam kamar dengan alasan mengajari Tina mengerjakan tugas sekolahnya.

“tenang saja kaka akan bertanggung jawab” mendengar jawaban sang kaka akhirnya Tina merasa kegelisaannya menghilang.




“tenang saja kaka akan bertanggung jawab” mendengar jawaban sang kaka akhirnya Tina merasa kegelisaannya menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Link ada di bio selamat membaca:)

StorykuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang