Saras Husada seorang sarjana arkeologi di universitas ternama yang ada di Asia, Saras sudah memasuki semester akhir dimana dia harus menyelesaikan karya ilmiahnya.
“Gus semua sudah siap gak ada yang ketinggalan kan”
“Udah ras, beres semuanya” sahut bagus sambil memasukkan barang ke bagasi mobil
“Eh gua gak ada liat Febri kemana lagi tuh anak” kata Saras pada jojo yang lewat di depannya
Jojo pun berhenti dengan pandangan yang bingung “ lah mana gua tau ras palingan sibuk sama pacarnya dia” setelah mengatakan itu jojo pun langsung meninggalkan Saras sendiri
Tidak heran dengan temen mereka yang paling bucin siapa lagi kalau bukan Febri, semua kegiatan harus laporan dulu dengan sang pacar.
“ Woi geis udah gak ada barang yang ketinggalan kan” bagus menjerit dengan kuat hingga semua temannya menghentikan kegiatan mereka
Setelah mendapatkan jawaban dari temannya bagus pun menutup bagasi mobilnya. Mereka ada lima orang dalam sekelompok.
Pagi ini mereka akan melakukan penelitian ilmiah mereka di salah satu hutan yang tidak jauh dari rumah Pipit. Hutan ini yang sangat dekat dengan pemukiman warga walaupun demikian hutan ini belum pernah di jamah oleh warga sedikitpun.
Konon desas-desus nya hutan ini memiliki penunggu siluman kera yang menyerupai serigala tidak ada yang jelas dari setiap cerita warga hingga jarang ada yang mempercayainya.
Terutama kelompok Saras mereka hanya menganggap cerita mitos saja, apa lagi dari mereka tidak ada yang percaya akan hal-hal yang berbau mistis.
“Elu udah ngurus surat izinnya kan Pit” tanya Saras ke belakang di mana posisi Pipit duduk di bangku tengah
“Beres semua, kita juga ada dapat bantuan dari warga jika terjadi sesuatu” sahut Pipit dengan bangga yang di balas acungan empol dari semua temanya
“Gini dong siapa dulu” kata Jojo yang di balas serentak oleh mereka
“PIPIT” kata mereka serempak
Suasana di mobil sangat ramai, hal itu memuat bagus pokus pada perjalanan mereka yang memerlukan jarak setengah hari untuk sampai ke kampung halaman Pipit.
“Geis bangun kita sudah sampai” Pipit membangunkan temannya yang sedang tertidur
Mereka semua sudah terbangun dari tidurnya ternyata mereka sudah sampai di perbatasan kampung dan hutan, dan di sana mereka telah di tunggu oleh ibu Pipit dan warga setempat.
“Bagaimana perjalanannya sayang seru?” Tanya ibu Pipit pada kami semua
“Seru banget buk” jawab kami serentak yang di balas kekehan oleh warga setempat
“Ingat yah nak ketika kalian sampai di sana kalian jangan sekali kali untuk membunuh hewan apa pun itu” pesan ibu Pipit membuat kami tanda tanya.
“ Loh kenapa buk, bagaimana jika binatang itu ingin melukai kami” tanya Saras kembali
“Hewan di sana tidak ada yang jahat kecuali sudah terganggu duluan nak” sahut ibu Pipit
“Baiklah buk kami akan mengingat pesan ibu” ujar Jojo
Mereka pun setelah berpamitan langsung melanjutkan perjalanan menuju hujan, perjalanan menuju hutan tidak sesulit perjalan menuju desa ini. Jojo selaku pengemudi menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
“Eh liat di depan sana ada sekumpulan serigala”sahut Saras pada temannya
“Bener banget btw itu ada rajanya gak sih” tanya Febri yang kini mulai tertarik pada percakapan mereka
“Setau gue sih setiap ada sekelompok serigala rajanya itu yang paling belakang” sahut Saras yang di angguki semuanya.
“Gue penasaran apa jadinya jika raja serigala itu kita tabrak” ujar Jojo yang langsung melaju dengan kencang
Mereka langsung mengepung membuat Saras dan yang lain merapatkan tubuh mereka
“Lepaskan apa-apaan ini”
“Lepaskan kami woi” mereka memberontak tapi semua sia-sia karena tenaga mereka kalah jauh
“Dasar makhluk aneh kalian semua”
Deg
Aktivitas warga di pasar itu terhenti tepat Febri mengucapkan kata-kata yang tidak seharusnya dia katakan.
“Febri gilak Lo ngapain bicara begitu” tegur Pipit
“Sorry geis gua kelepasan”cicit Febri yang begitu merasa bersalah