•———————————•
16. Pertengkaran kecil.
"Semuanya, tehnik menjahit ini harus di lakukan dengan hati hati dan teliti. Karena jika tidak hati hati kalian bisa terluka dan hasilnya pun tak akan maksimal. Lakukan saja dengan santai, dan ikuti arahan yang ada di buku paket, mengerti semuanya."
"Mengerti Pak."
Tengah hari, tepatnya pukul 12.30 di pelajaran ke lima anak kelas 11 IPS 3 sedang melangsungkan pembelajaran mereka yaitu pelajaran Prakarya.
Di bangku masing masing semua murid sibuk dengan pekerjaan mereka yaitu menjahit atau lebih tepatnya merajut sebuah benang wol.
"Anjrot dah prustasi gue lama lama, ko rajutan gue ga bener bener ya dari tadii."
"Ngahha, artinya lo ga berbakat Vel."
"Bacot deh lo, kek yang udah bener aja rajutan sendiri."
Velyn memperhatikan rajutan hasil Rara yang tidak berbentuk. Cewe itu menyengir kuda.
"Mweheheheh, iyaa dah sama sama ga berbakat kita."
Velyn merotasikan bola matanya, ia berbalik menoleh pada cowo di sampingnya. Tangan Jungwon terlihat sedang berusaha memasukan jarum pada sehelai benang kain, namun seketika Velyn menahan tawaannya yang hampir saja tersembur keluar.
Melihat pada ke dua mata Jungwon yang seperti tengah menahan kantuknya. Mata itu merem melek, sesekali hampir tumbang ke atas meja kalo saja cowo itu tidak langsung tersadar dan kembali melebarkan matanya.
Sumpah, Velyn ingin ketawa keras sekarang juga lihat itu.
Kocak, ngantuk banget kayanya tu cowo.
Ia tidak pedulikan lagi Jungwon yang tengah di ambang kesadarannya, kembali berfokus pada jarum dengan benang wol di depannya. Namun sedetik kemudian, tubuhnya tersentak saat merasakan sesuatu yang tiba tiba jatuh di pundak kanannya.
Velyn menoleh, kepala Jungwon dengan tidak sopannya terjatuh di atas pundak kecil Velyn dengan nyaman. Mata cowo itu sepenuhnya terpejam dengan kedua tangan yang masih memegang jarum dengan kain itu terjatuh lemas di atas meja.
Ia menahan nafasnya sesaat, seketika debaran jantungnya tidak bisa di kontrol dan berdetak lebih cepat dari sebelumnya.
Dalam hati Velyn mengumpat, shit gue kudu gimana sekarang.
Ia melirik pada Rara dan Alea, ingin meminta bantuan, tapi kedua temannya itu terlihat sedang sibuk dengan pekerjaan mereka.
Velyn menghela nafas, hufftt sumpah nyusahin lo won.
Velyn menyimpan tas selempang milik cowo itu yang sejak tadi sudah tergeletak tidak jauh di bangku nya, lalu menggeser tas itu tepat di depan Jungwon.
Setelah itu, dengan perlahan Velyn memindahkan kepala Jungwon ke atas tas selempang yang sudah di siapkan nya untuk bantalan. Dengan penuh kehati-hatian agar cowo itu tidak terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY' KITA DI BANGKU SMA
Fanfiction!!On Going!! Cerita ini hanya menceritakan tentang tiga cewe cantik anak sekolahan dengan masing masing kisah mereka di kehidupan sehari hari. Kisah bucin, masa masa di bangku SMA, juga persahabatan diantara mereka. .... "BODO AMAT PERSEKUTUAN KUNTI...