part 29

21 2 0
                                    

Warning!  this story means violence, swearing and bullying

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!  this story means violence, swearing and bullying.

Part panjang guyss~ ENJOY IT-!!

•—————————•

29. Sisi Brutal

Jungwon sudah mencari keseluruh penjuru sekolahan tetapi nihil Rara masih tidak ditemukan. Hampir 10 menit dirinya mencari keberadaan Rara.

Jungwon terus mengedarkan pandangannya ke setiap sekolah, menanyai pada anak anak sekolah yang jika saja melihat Rara. Tapi tak ada satupun yang melihat. Dahinya sudah bercucuran keringat karena terus berlarian.

Ia berjalan kearah Ruang praktek musik samar-samar ia mendengar suara di dalam bilik kamar mandi perempuan ia menghampiri pintu itu namun pintu terkunci Jungwon mengernyitkan keningnya, kenapa pintu terkunci? Suara isakkan terdengar di sekitar kuping Jungwon namun pelan.

Masa bodo dengan orang yang lihat ia langsung menggebrak pintu itu berulang hingga jebol. Dan saat pintu terbuka Jungwon melihat Rara terkapar lemah di bawah lantai dengan keadaan begitu acak-acakkan.

"Rara!" Jungwon segera menghampiri Rara yang sudah melemah di sana.

Jungwon berjongkok di hadapan Rara ia terkejut tatkala banyak sekali memar di sekitar tubuh cewe itu.

"Lo kenapa Ra?" Rara tidak menjawab pertanyaan itu, ingin mengucapkan satu kata saja rasanya susah. Ia sudah tidak kuat tubuhnya lemah ditambah luka-luka dan memar di sekitar tubuhnya.

"Ke UKS ayo." Tak ada jawaban dari sang empu. Tidak berbuat lama Jungwon mengangkat tubuhnya ia angkat tubuh Rara di belakang punggungnya untuk menuju ke UKS, ia keluar dari bilik kamar mandi.

"Minggir lo semua." Jungwon menubruk setiap orang yang menghalangi jalannya karena sekolah hari ini sangat rame.

Tatapan orang bingung melihat Rara sedang di gotong di belakang punggung Jungwon dengan keadaan lemas dan sangat mengundang tanya. Jungwon segera buru-buru masuk ke Ruang UKS. Ada satu perawat di ruang Itu perawat tersadar tatkala pintu UKS terbuka dengan secara tak santai.

"Kenapa ini?" tanya perawat itu menghampiri Jungwon dan seorang cewe di belakang dengan keadaan memar-memar.

"Tolong bantu temen saya, obatin dia." ucap Jungwon. Perawat itu mengangguk.

"Sebelah sini, temen kamu baringin di bangkar biar saya yang ngobatin, kamu tunggu di kursi sana." Jungwon segera membaringkan tubuh Rara. Lalu perawat itu langsung memeriksa takut ada luka yang serius.

Jungwon duduk di kursi menunggu Rara yang sedang di periksa di balik tirai. Setelah menunggu lama perawat membuka tirainya lalu berjalan kearah Jungwon.

"Temen kamu mengalami cedera di kakinya, ntah itu karena apa tapi keliatannya luka itu cukup serius." Ucap perawat perempuan itu.

"Dia ada jadwal tampil lomba sebentar lagi, apa dia masih bisa tampil?" Tanya Jungwon.

STORY' KITA DI BANGKU SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang