part 25

17 3 0
                                    

•————————•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•————————•

25. Drama ujian

Berhubung besok sudah mulai ulangan tengah semester, tiga kurcaci bersahabat memutuskan untuk belajar bersama di rumah Velyn.

Alea sudah jauh lebih baik dan sehat setelah beristirahat di rumah selama dua hari. Ia juga mengajak Niki untuk belajar bersama, begitu pun Rara yang juga mengajak Changmin. Lumayan juga kan bisa di bantu ajari Kaka kelas itu jika tidak paham materi.

Dengan suruhan Alea, Niki mengajak Jungwon join juga, dan alhasil rumah Velyn begitu ramai dengan manusia manusia turunan reog saat ini. (Kecuali Jungwon).

Padahal awalnya Velyn hanya mengajak dua sahabatnya saja untuk belajar bersama. Tapi, kenyataannya sekarang, ntah sudah berapa kali ia mengelus dadanya sabar dengan tingkah dua kurcaci nya itu.

"Lo jangan maruk dong, semuanya aja lo habisin."

"Ini juga gue yang beli, serah gue dong."

"Ya tapi lo juga kudu inget orang lain, gue juga pengen ituu."

"Lo beli aja sono."

"Bener bener ye lu Al."

"Wlee."

"Awas aja gue beli jajanan lo nyomot-nyomot punya gue."

"Bisa beli juga guee, wlee."

"Ishh, kak Changmin liatt si Ale nyaa.."

"Aleaa, baik baik dikit sama cewe gue."

"Nikiii, kak Changmin marahin akuu."

"Bangg, jan gitu dong lo sama Alea."

Alea di sampingnya Niki menjulurkan lidahnya meledek Rara. Membuat kekesalan Rara naik hampir ke ubun-ubun.

"Rara cuma mau nyomot dikit jajanan pacar lo, masa ga boleh. Gapapa sayang, ntar kita beli jajanannya se trek yah, jangan di bagi-bagi." Rayu Changmin terdengar seperti bapak yang merayu anaknya.

Rara dengar itu hanya mencebikkan bibirnya. "Ngeselin lo emang." Ucapnya pada Alea sambil melempar cangkang kuaci.

Alea yang tak terima, balas melempar cangkang kuaci juga ke Rara. Dan berakhir kedua cewe itu saling melempar cangkang kuaci sampai berserakan ke mana mana.

"LO BERDUA BISA GA BERULAHH GAK SEHH?!"

Teriak Velyn, akhirnya si pemilik rumah mengeluarkan suaranya yang sudah ia tahan sejak tadi.

"ANJIM ANJIM, JANCOK LU KESONO SAT."

"MATIIN ITU ANJING AH LU MAH."

"SIALANNN BELOK ANJIR."

"BABI GOBLOK."

"LO AMBIL TUH DUIT NYA NYET."

"SIAP NYET."

STORY' KITA DI BANGKU SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang