part 9

28 6 0
                                    

•——————————————•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•——————————————•

9. Buih buih cinta

Pagi ini, Rara sudah bersiap siap untuk pergi ke sekolah.  Sudah wangi, sudah cantik, sudah siap bertemu kakak crush nya yang tampan rupawan.

Rara bersenandung ria menuruni tangga dan menuju ruang makan.

"Mahh aku langsung berangkat yaaa." Ucap Rara, menghampiri sang mama yang sedang menyiapkan kotak bekal untuk adiknya dan dia.

"Yaudah sana, itu kotak bekelnya jangan lupa di bawa yah." Titah mamanya sambil menunjuk kotak bekal berwarna hitam.

Rara mengangguk, mengambil kotak bekalnya dan langsung ia masukan ke dalam tas. Setelahnya Rara salim ke  "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam hati hati."

Beres berpamitan dia mengambil kunci motor dan berjalan ke pintu rumah.

Ceklek.

"EH AYAM PAKE KUTANG EMAK GUE!"

Detik itu juga Rara melebarkan matanya dan membekap mulutnya sendiri. Ia memejam kemudian memegangi dadanya yang di rasa akan copot dari tempatnya.

Gimana engga, saat membuka pintu muka konyol Velyn langsung terpampang tepat di depan wajahnya. Sementara itu si pelaku, malah ngabrut di tempat sambil memegangi perutnya sendiri.

"AHAHAHAHAHHA LATAH LO RUN."

"Anjirrrr lo yaaa!!! Ngapain diem di depan pintu sih dodol."  Kesal Rara sambil menutup pintu, takut orang rumah denger.

"Ahahahah aduhh.. sakit perut gue. Sorry sorry, gue mau ikut nebeng dong Ra, motor gue lagi di bengkel terus mang Ujang supir biasa gue lagi pulkam, mama gue juga udah berangkat duluan dari pagi." Jelas Velyn setelah tawanya mereda.

"Lah, semalem kan masiih ada tuh motor."

"Hooh, balik beli martabrak tiba-tiba mogok ngga jelas."

"Terus lo balik nya gimana semalem?"

"Lo ga tau aja ya Ra, di pinggir jalan yang sepi terus gelap gue bingung sendiri harus apa, mana hp gue mati pas itu, udah panik takut di culik om om preman, genderuwo, atau mba kun dan semacamnya, disitu untung nya ada kak jay yang tiba tiba lewat pake mobil." Rara mengangguk, terlihat serius mendengar cerita Velyn, "terus dia tolongin gue deh, Kitty gue di bawa ke montir temennya terus gue di anter pulang sama dia."

Rara kembali mengangguk, namun seketika tersadar dengan omongan Velyn, "Kitty saha anjing? apa kucing?"

"Ya motor gue lah bagong, ngapain kucing di bawa ke bengkel." Jawabnya.

"PFFTT KITTY? NGAHAHAHHA Kiyowooo."

Untuk yang kedua kalinya motor kittynya di tertawakan orang seperti ini. Velyn menatap datar pada Rara yang ketawa bengek.

STORY' KITA DI BANGKU SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang