Family

114 14 0
                                    

Empat hari sejak bergabungnya Sunny di dikeluarga Wong, ternyata sangat membuatnya bahagia. Keluarga ini menerimanya dengan sangat baik, terutama kakaknya Yin. Sunny memang sudah akrab dengan kedua orang tua Yin bahkan sejak di panti asuhan, karena dia sering mengobrol bersama saat mereka melakukan kunjungan ke panti. Dia sangat senang berada di keluarga barunya ini, meskipun tidak bisa dibohongi dia juga merasa kehilangan salah satu cahaya dan penolong dalam hidupnya. Kita akan menceritakannya lain kali, mari kita kembali ke keluarga Wong.

Hari minggu yang indah, keluarga Wong sedang pergi ke ICONSIAM mall. Mereka berbelanja untuk kebutuhan sekolah Sunny, dia akan mulai bersekolah besok di sekolah yang sama dengan Yin. Yin dan Sunny berselisih umur hanya satu tahun, saat ini Yin duduk di bangku kelas 6 sedangkan Sunny di kelas 5.

"Phi, apa yang akan kau beli?" Tanya Sunny pada Yin saat berjalan bersebelahan didepan orang tuanya. Yin terlihat berpikir dan mengingat-ngingat apakah dia membutuhkan sesuatu.

"Hmm sepertinya aku hanya akan membeli kaus kaki dan beberapa buku tulis baru. Tas dan sepatuku juga masih layak dipakai, jadi tidak perlu membeli yg baru"

"Tasku juga masih bagus, sepertinya aku juga hanya akan membeli beberapa buku tulis saja phi"

"Aku lihat tasmu sedikit robek di bagian belakang, kau harus membeli yg baru"

"Tapi itu masih bisa dipakai phi"

"Akan ku pilihkan tasmu, aku punya selera yang cukup bagus tau." Yin memang melihat tas Sunny sedikit robek jadi dia bersikukuh agar adiknya ini membeli tas baru yang bagus. Ayah dan ibunya hanya tersenyum melihat dua bersaudara ini dari belakang. Mereka tau mungkin Sunny merasa tidak enak untuk menerima pemberian mereka, tapi bukankah sekarang Sunny juga bagian dari keluarga Wong? Tentu saja mereka juga akan memberikan apa saja yang Sunny butuhkan, apalagi untuk kebutuhan sekolah.

"Awas" Yin menarik lengan Sunny saat melihatnya hampir menabrak troli didepannya.

"Tidak bisa, aku akan menggandeng tanganmu saat berjalan. Atau kau akan terluka karena ceroboh" Lanjut yin sambil menggenggam tangan adiknya. Dia berjanji akan menjaga adiknya dari apapun, dan dia harus menepati janjinya itu.

"Lihatlah, bukankah mereka sangat menggemaskan. Anan menjaganya dengan sangat baik" Ibu Yin meraih tangan suaminya sambil tersenyum dan di sertai anggukan bangga daddy Wong.

Setelah membeli keperluan sekolah, mereka mampir ke salah satu restoran untuk makan malam. Yin menatap keluarganya yang kini bertambah satu orang, dia melihat adiknya makan dengan lahap dan itu membuatnya sangat bahagia. Lalu setelah mereka menyelesaikan makan malamnya, merekapun kembali pulang.

Yin dan Sunny berjalan ke kamar mereka masing-masing setelah berpamitan untuk beristirahat pada kedua orang tuanya. Kamar mereka bersebelahan dan berada di lantai dua, sedangkan kamar kedua orang tuanya berada di lantai satu.

"Aku akan membantumu menyiapkan keperluan sekolah" Kata yin mengikuti adiknya memasuki kamarnya. Lalu mereka mulai memasukkan buku tulis, kotak pensil, dan yang lainnya ke Tas unicorn baru milik Sunny yang dipilih oleh Yin sendiri.

"Semua sudah siap phi, terimakasih" Sunny tersenyum riang sambil memeluk Yin. Yin mengusap kepala adiknya sambil tersenyum.

"Jangan lupa bangun pagi besok, aku kembali ke kamarku dulu" Sunny mengacungkan kedua ibu jarinya dan berjalan ke ranjangnya. Yin kembali ke kamarnya dan menyiapkan keperluan sekolahnya juga untuk besok.

Paginya mereka sudah siap dengan seragam masing-masing, Sunny yang sudah rapi dan cantik segera turun ke bawah untuk sarapan bersama.

"Selamat pagi mom" Sapa Sunny saat melihat ibunya sedang berdiri disebelah meja makan menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

"Selamat pagi sayang, apakah tidurmu nyenyak? Apakah kau bersemangat untuk pergi ke sekolah baru?" Nyonya Wong mengecup kening anak perempuannya itu.

"Aku terlalu bersemangat sampai tidak bisa tidur Mom, hm tapi tidak juga aku tidur dengan nyenyak hehe. Aku akan membantumu menyiapkan piring" Jawab Sunny sambil berjalan mengambil piring di rak belakangnya. Ibunya hanya menggelengkan kepala, ini seperti rutinitas mereka. Saat pagi Sunny akan membantu ibunya menyiapkan piring untuk sarapan mereka. Tidak beberapa lama, kedua laki-laki di keluarga ini bergabung di meja makan.

"Kau tau masakanmu selalu membuat ku jatuh cinta" Daddy Wong mengedipkan sebelah matanya menggoda istrinya, Nyonya Wong tersenyum senang dan mengecup pipi suaminya.

"Ayolah ini masih pagi, bisakah kalian bermesraan saat tidak ada kami?" Yin selalu melihat adegan lovey dovey kedua orang tuanya di pagi hari, Sunny juga mulai terbiasa dengan kemesraan kedua orang tuanya itu.

"Baiklah-baiklah, cepat selesaikan sarapan kalian. Daddy tunggu didepan, okey?" Daddy Wong beranjak dari duduknya dan mengecup kening semua anggota keluarganya satu persatu lalu berjalan keluar untuk memanaskan mobilnya. Tidak lama setelah itu Yin dan Sunny juga sudah menyelesaikan sarapan mereka dan membantu ibunya membereskan meja makan.

"Phi jangan lupa sandwichmu" Sunny memberikan Yin sebuah sandwich yang sudah disiapkan oleh ibu mereka untuk bekal sekolahnya.

"Tolong masukkan ke Tasku, aku akan memakai sepatu sebentar." Jawab Yin yg berjalan menuju rak sepatu. Sunny berjalan ke arah sofa dan memasukkan sandwich ke tasnya dan ke tas kakaknya. Lalu dia membawa tas mereka berdua dan menyerahkan tas Yin kepadanya saat dia sudah selesai memakai sepatu.

"Terimakasih, ayo kita berangkat" Yin menggandeng adiknya menuju mobil.

"Sayang kita berangkat dulu, Hati-hati saat kau berangkat nanti" Daddy Wong mencium pipi istrinya sambil berpamitan. Istrinya mengangguk dan tersenyum lalu bergantian mengecup pipi suami dan kedua anaknya.

"Belajarlah yg rajin sayang, dan Yin jaga adikmu disekolah"

"Tentu saja mom, kita berangkat dulu"

"Sampai nanti mom" Sunny mencium ibunya dan masuk kedalam mobil bersama dengan Yin. Mereka diantar Daddy Wong karena arah sekolah mereka searah dengan kantornya.

Tak beberapa lama, mereka pun sampai di depan sekolah. Yin dan Sunny turun dari mobil dan berpamitan pada daddynya. Mereka melambaikan tangan saat mobil itu berjalan menjauh.

"Tidak usah gugup, ada aku disini" Yin yang melihat adiknya gelisah berusaha menenangkan. Sunny hanya tersenyum dan mengangguk. Yin menemaninya bertemu dengan salah satu gurunya. Dia seharusnya langsung kembali kekelasnya namun dia memaksa ingin mengantar adiknya sampai dikelasnya dan gurunya pun tidak bisa menolak.

"Kalau kau perlu sesuatu atau ada yang mengganggumu, bilang saja padaku. Oke?"

"Oke phi, tenang saja"

"Aku akan kembali ke kelasku kalau begitu, aku akan ke kelasmu saat istirahat dan kita akan makan siang bersama di kantin"

"Siap kapten" Balas Sunny sambil tersenyum. Yin mengusap kepala adiknya pelan lalu berjalan kembali ke kelasnya.

IT'S YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang