New Feeling

83 15 0
                                    

Setelah pembicaraannya dengan Bonz hari itu, Yin akhirnya bisa mendefinisikan perasaannya untuk War. Ya, dia akhirnya mengakui jika dia mulai menyukai War. Yin memutuskan untuk mengirim pesan pada War untuk memintanya makan siang bersama di rooftop sekaligus dia ingin meminta maaf karena sudah merepotkan War saat dia mabuk kemarin. Tapi ternyata War tidak bisa ditemui karena sedang ada pekerjaan di luar kota selama dua hari.

"Kau ini kenapa Yin?" Tanya Prom yang melihat Yin terduduk lesu di mejanya.

"Kenapa hari ini sangat sepi? Aku merasa tidak bersemangat" Ini baru satu hari tapi Yin sudah bosan karena tidak bisa melihat War di kantor.

"Ya, kau benar. Kantor jadi sepi setiap kali phi War ada pekerjaan di luar kota" Yin menolehkan kepalanya pada Prom.

"Bagaimana dia bisa tahu isi kepalaku?" Pikir Yin.

"Ya, kau benar juga Prom" Prom menatap Yin penuh kecurigaan. Prom sebenarnya merasa ada sesuatu yang disembunyikan Yin darinya, ditambah lagi kejadian Yin yang mabuk dan War yang menjemputnya.

"Kau nanti siang makan denganku"

"Kau bertanya?" Tanya Yin.

"Aku tidak bertanya, aku menyuruh mu makan siang dengan ku. Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan"

"Ya baiklah, aku juga punya sesuatu untuk dibicarakan"

Siang itu mereka sepakat makan siang di luar kantor, mereka pergi ke restoran langganan mereka.

"Jadi, bagaimana bisa phi War bersamamu hari itu?" Tanya Prom memulai obrolan. Yin mendongakkan kepalanya pada Prom.

"Aku tidak tahu Prom, aku hanya ingat ingin menghubungi Orm tapi ternyata nomor phi War yang ku telepon"

"Hmm masuk akal, apa kau sedang memikirkan phi War saat itu?" Prom masih mengintrogasi Yin. Yin tidak mau menyembunyikan sesuatu pada Prom dan dia juga ingin memastikan apakah Prom benar-benar sudah menyerah untuk mendekati War.

"Ya, sejujurnya aku tidak tahu ini dimulai dari kapan. Tapi aku benar-benar sering memikirkannya akhir-akhir ini Prom" Prom masih terdiam dan menatap Yin.

"Aku akan berkata jujur padamu karena kau sahabatku, aku menarik kata-kataku saat aku bilang aku hanya mengagumi phi War. Ternyata perasaanku lebih dari itu Prom, aku bahkan sangat bingung akhir-akhir ini dan tidak tahu harus bersikap bagaimana pada phi War"

"Jadi itu sebabnya kau menghindari phi War?"

"Apakah terlihat sangat jelas jika aku menghindari nya?

"Tentu saja, bahkan phi War bertanya padaku kenapa sikapmu sangat berubah. Kau membuatnya sangat bingung"

"Bagaimana aku tidak bingung? Aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya pada seorang pria" Prom akhirnya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Sebenarnya aku sudah curiga saat kau mulai banyak tersenyum belakangan ini, jadi aku tidak sekaget itu. Aku bisa melihat caramu memandang phi War sudah sangat berbeda, dan sekarang aku yakin alasan kau banyak tersenyum adalah phi War. Itu bagus"

"Bagus? Apa kau tidak marah karena aku juga menyukai phi War?" Prom tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Lebih aneh jika kau tidak menyukainya. Well, aku baik-baik saja. Seperti yang ku bilang, aku tidak bisa melewati batas yang sudah phi War beri padaku. Aku sudah menyerah dan tidak ingin memaksakan perasaanku padanya" Yin mendengar kan Prom dengan seksama. Yin merasa lega karena Prom sudah bisa mengatasi perasaannya pada War.

"Aku hanya ingin bilang semoga beruntung, dia sangat susah untuk dimiliki. Aku sudah mendekati nya bertahun-tahun, tapi dia  sama sekali tidak luluh. Ku rasa dia memang sengaja menutup hatinya pada semua orang yang berusaha mendekatinya"

IT'S YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang