Sudah sebulan Yin dan War bolak-balik ke sekolah dan ke kantor, mereka belajar bahasa isyarat dengan serius. Kemampuan mereka sudah meningkat dengan pesat, mereka selalu berlatih berkomunikasi dengan bahasa isyarat jika ada waktu senggang. Bahkan saat mereka makan siang berdua di rooftop, mereka cukup sering berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Sekali lagi Yin dibuat kagum dengan kepribadian War, entah dibidang pekerjaan atau bukan, dia selalu membuat Yin kagum.
Yin tidak menyadari akhir-akhir ini dia sangat sering tersenyum, itu karena dia sering melakukan kegiatan bersama War. Yin tanpa sadar selalu memperhatikan War, bagaimana cara dia berbicara tentang hal-hal yang di sukainya, bagaimana caranya tersenyum sampai lesung pipi itu muncul di pipinya, bahkan bagaimana caranya makan. Saat Yin melihat War dari dekat, dia bisa melihat beberapa tahi lalat yang ada di wajahnya. Dia bahkan suka tahi lalat War yang terletak tepat di lesung pipi sebelah kanan War, atau tahi lalat di bawah matanya. Itu terlihat manis di mata Yin. Sekali lagi, saat Yin melihat War dari dekat dia selalu berpikir War sangat cantik untuk ukuran pria. Katakan dia aneh tapi memang itu yang muncul dikepalanya akhir-akhir ini. Dia selalu suka melihat War tersenyum, dia memiliki senyuman yang indah. Dia tiba-tiba teringat kata-kata Sunny yang mengatakan senyuman phi Bright sangat indah, awalnya dia tidak mempercayai adiknya tapi setelah melihat War dia akhirnya percaya. Ternyata memang ada seorang pria yang bisa mempunyai senyuman yang sangat indah.
"Heloo? Yin? Kau mendengarku atau tidak?" Tanya War saat melihat Yin melamun sambil tersenyum.
"Ah kenapa phi?" Tanya Yin yang baru sadar dari lamunannya.
"Kau memikirkan apa sampai melamun seperti itu?" Tanpa Yin sadari dia memikirkan War dari tadi sampai melamun.
"Bukan apa-apa, kau bertanya apa tadi phi?"
"Bagaimana kalau kita makan siang di luar sebelum kembali ke kantor? Aku bosan makan di rooftop"
"Ya, ide yang bagus. Kita butuh suasana baru sebelum memulai proyek ini" War tersenyum puas karena jawaban Yin. Yin kembali tertegun melihat War tersenyum sangat manis di depannya.
"Shit Yin, kau ini kenapa?!" Ucapnya dalam hati. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikirannya tentang War.
Setelah pulang dari sekolah, mereka sepakat untuk makan siang di restoran Jepang karena War sedang ingin makan sushi. War membawa Yin ke restoran Jepang langganan nya. Mereka sedang menunggu pesanan mereka datang saat ada seorang pelayan tiba-tiba menyapa War.
"Phi War, sudah lama aku tidak melihatmu" Sapa pelayan itu ramah, dia terlihat masih muda dan cantik.
"Mook bagaimana kabarmu?" Tanya War.
"Baik phi, bagaimana denganmu?"
"Aku sedang cukup sibuk di kantor, oh kenalkan ini temanku" War memperkenalkan Mook pada Yin. Mook memandang Yin dengan mata berbinar-binar.
"Wahh, apa temanmu seorang model phi? Dia sangat tampan" Yin tersenyum bangga sambil melihat War.
"Jangan bicara seperti itu, dia akan besar kepala" Jawab War.
"Dia hanya menyampaikan fakta phi" Sahut Yin.
"Bagaimana kuliahmu? Ini tahun terakhirmu kan?"
"Ya, tinggal selangkah lagi aku lulus. Oh, ibuku bilang terimakasih untuk buku yang kau beri phi. Dia sangat menyukainya" War tersenyum lagi.
"Syukurlah jika ibumu menyukainya, semoga kuliahmu juga lancar Mook"
"Lihatlah phi, bagaimana mungkin phi War semanis ini tapi tidak punya kekasih" Ucap Mook pada Yin.
"Dia selalu perhatian pada orang lain, aku bingung kenapa dia selalu makan sendirian disini"
"Ya, aku juga bingung" Timpal Yin.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S YOU
General FictionIt's a story about a boy, a little sister, and another boy who were destined to meet each other 🤍