Sweet Seventeen

86 12 1
                                    

Dua hari hari lagi adalah hari ulang tahun Sunny, dan seperti tahun-tahun sebelumnya keluarga wong selalu merayakan acara ulang tahun dengan berkumpul makan malam di salah satu hotel. Hari ini Sunny disibukkan dengan les pianonya, dia akan mengikuti kompetisi musik klasik yang diadakan oleh salah satu universitas ternama. Dia sudah berlatih keras selama 3 bulan belakangan, bahkan dia tidak lagi bisa bermain piano dengan Yin karena dia harus fokus berlatih. Karena setiap mereka bermain piano bersama mereka akan berakhir saling mencubit satu sama lain dan tertawa tanpa henti. Mommy Wong tahu Sunny suka bermain piano, jadi dia meminta Sunny untuk mengikuti les piano privat dirumah. Sedikit demi sedikit kemampuan Sunny selalu meningkat sehingga guru pianonya merekomendasikan Sunny untuk mengikuti kompetisi tersebut.

"Phi, sungguh aku harus berlatih" Ucap Sunny sambil memainkan tuts pianonya, Yin hanya cekikikan sambil mengunyah kripik kentang yang dia beli saat makan siang disekolah.

"Aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya melihatmu saja"

"Kau bisa melihatku dari sofa disana, suara keripik kentangmu membuat ku tidak fokus"

"Wah telingamu sungguh tajam, aku hanya mengunyah seperti biasa"

"Tidak mungkin, kau pasti sengaja mengunyah keras-keras untuk mengalihkanku kan?" Sunny menyipitkan matanya, Yin lalu duduk disebelah Sunny.

"Apakah berhasil?" Sunny menatap Yin tajam "sepertinya berhasil" Jawab Yin sambil menganggukkan kepalanya puas.

"Ayolah aku sangat bosan, belakangan ini kau selalu berlatih dan tidak mengajakku bermain" Akhirnya Sunny menghentikan latihannya, dia menghela nafas panjang. Sunny mengambil keripik kentang yang dipegang Yin dan memakannya.

"Kompetisiku sudah semakin dekat phi, tentu saja aku harus fokus berlatih"

"Aku tahu, istirahatlah sebentar kau sudah berlatih dari 4 jam yang lalu. Apa kau tidak lelah? Mau minum? Akan ku ambilkan jus mangga di kulkas"

"Boleh kalau tidak merepotkanmu" Jawab Sunny yang telah melahap habis keripik kentang Yin. Tidak begitu lama Yin sudah duduk kembali disamping adiknya sambil membawa segelas jus mangga dingin.

"Wah kau memang phi yang sangat pengertian" Ucap Sunny setelah menenggak habis jusnya.

"Bisakah kita bermain bersama? Kau sudah lama tidak mengajariku bermain piano" Rengek Yin.

"No no, tidak bisa. Aku harus tetap fokus. Aku akan mengajarimu lagi setelah kompetisi berakhir phi"

"Atau mainkan lah aku satu lagu, lalu aku tidak akan menggangumu lagi"

"Baiklah kau mau lagu apa?"

"Lagu favoritmu, yang selalu kau mainkan bersama phi bright mu itu. Tidak kusangka aku akan sangat sering mendengarkan lagu itu. Mungkin karena kau selalu memainkan lagu itu saat kau merindukannya, dan bisa ku bilang kau selalu merindukannya" Ledek Yin, Sunny hanya pasrah dan ingin segera melanjutkan berlatih. Akhirnya dia memainkan lagu favoritnya saat bermain piano bersama Phi Bright di panti. Yin menutup matanya dan menikmati alunan nada-nada yang dimainkan adiknya. Masih sama di ingatannya, melody yang terdengar indah namun terasa sedih. Dia ingat pertama kali mendengarnya saat pertama kali bertemu Sunny. Mereka berdua tersenyum, dan sibuk dengan ingatan masing-masing.

"Tidak peduli seberapa sering kau memainkan lagu ini, itu tetap terasa sedih dan indah saat bersamaan" Ucap Yin sambil bertepuk tangan pelan setelah Sunny selesai memainkan pianonya.

"Kau selalu berkata seperti itu setelah aku memainkan lagu ini, jujur saja ini jadi lagu favorit mu kan phi?" Goda Sunny, Sunny tahu Yin tidak mau mengakui itu hanya karena itu adalah lagu favoritnya dan Phi bright. Yin agak cemburu karena Sunny memiliki Phi yang lain selain dirinya. Sungguh ke kanak-kanakan memang.

IT'S YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang