Yin melakukan presentasi dengan sangat baik, awalnya dia sangat gugup tapi War selalu berada disampingnya untuk meyakinkannya jika dia pasti bisa melakukan presentasi itu. Yin tidak ingin membuat War kecewa karena sudah mempercayakan presentasi ini padanya.
"Sudah ku bilang kau pasti berhasil" Ucap War bangga. Yin tersenyum lebar.
"Aku tadi gugup sekali"
"Itu wajar, tapi kau bisa menaklukkan rasa gugup mu. Aku bangga" Yin saking senangnya tiba-tiba memeluk War. War awalnya terkejut namun akhirnya dia juga memeluk Yin. Dia benar-benar senang melihat Yin berhasil.
"Jika kau tidak di samping ku, kurasa aku akan mengacaukan semuanya"
"Tidak, kau selalu melakukan pekerjaan dengan baik. Kau hanya butuh dorongan Yin, aku akan selalu mendukung mu"
"Terimakasih phi" War mengangguk, mereka masih berpelukan. War kembali merasakan debaran itu di dadanya.
"Hmm kau akan memelukku berapa lama lagi?" Ucapnya memecah suasana.
"Sebentar lagi, biarkan seperti ini dulu. Aku sangat senang hari ini" Jawab Yin yang masih memeluk War. War hanya berharap Yin tidak mendengar deguban kencang di dadanya. Setelah itu Yin melepas pelukan mereka. Dia melihat pipi War memerah. Yin tersenyum sendiri melihatnya.
Di hari terakhir mereka di Hongkong, mereka hanya perlu melakukan beberapa diskusi lebih dalam dengan client dan setelah itu mereka bisa pulang. Yin menagih janji War yang berkata dia akan mengabulkan permintaannya, Yin meminta War menemaninya ke acara pameran Wine yang dikatakan Prom. Karena acara itu di malam hari, sedangkan penerbangan dari Hongkong ke thailand baru ada besok pagi mau tidak mau akhirnya mereka harus menginap disana satu malam lagi.
Setelah makan malam, mereka berangkat ke acara pelelangan tersebut. Acara tersebut diadakan di Hongkong Convention and Exhibition centre. Banyak sekali yang datang ke acara malam itu. Yin berakhir membawa pulang 4 Wine, untuknya, untuk Daddy Wong, untuk Prom dan terakhir untuk War. Setelah mendapatkan apa yang diinginkannya, Yin dan War pun kembali ke hotel.
Belum terlalu malam saat mereka sampai di kamar, War mengajak Yin ke rooftop hotel. Disana ada semacam bar dan pertunjukan live music untuk para tamu hotel.
"Wah, bukankah pemandangannya indah?" War melihat gemerlap Hongkong dengan gedung-gedung tinggi dari atas rooftop. Angin musim dingin masih berhembus. Yin menganggukkan kepalanya pertanda setuju dengan perkataan War. Pemandangan dari atas rooftop memang indah, tapi pemandangan di depan matanya saat ini lebih indah. Ya, senyum War.
"Aku senang tidak terlalu ramai disini" Tambah War. Masih banyak meja-meja yang kosong. Mereka memesan minuman beralkohol sambil menikmati alunan music yang di mainkan. Mereka terlihat mengobrol dan menikmati suasana. Entah karena cuaca yang semakin dingin atau karena suasana hati mereka yang sedang gembira, mereka memesan beberapa minuman lagi.
"Apa kau sudah mulai mabuk phi? Wajahmu merah" Ucap Yin sedikit khawatir.
"Eyy, aku cukup pandai minum" Sanggah War.
"Oh ya?"
"Ya, kau jangan mabuk seperti waktu itu. Sangat merepotkan" Balas War. Yin hanya tertawa.
"Jika hanya beer aku bisa minum banyak" War terlihat tidak percaya.
"Sungguh, kau mau bertaruh?" Tantang Yin.
"Siapa takut, apa yang mau kau pertaruhkan?" Yin terlihat berpikir.
"Hmm jika kau kalah, aku tidak akan memanggilmu phi lagi"
"Hei, bukankah itu berlebihan?" Protes War.
![](https://img.wattpad.com/cover/328136799-288-k937449.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S YOU
قصص عامةIt's a story about a boy, a little sister, and another boy who were destined to meet each other 🤍