Saat ini Yin sudah duduk di semester 4 di salah satu universitas ternama di Bangkok. Yin, Perth, Prom, dan Got diterima di Universitas yang sama meskipun mereka semua berbeda jurusan. Yin masuk di jurusan bisnis, Prom di jurusan komunikasi, sedangkan Got di jurusan teknik dan Perth di jurusan psikologi. Sunny mengambil jurusan menejemen di kampus yang berbeda dan saat ini sudah duduk di semester 2.
Yin sedang berjalan menyusuri koridor menuju kelas Perth, mereka akan makan siang bersama di fakultas Prom bersama teman-temannya yang lain. Mereka sudah lama tidak berkumpul full team karena jadwal kuliah yang berbeda-beda. Dan untungnya hari ini mereka bisa bertemu, bahkan Bonz dan Ormsin yang sedang tidak ada kelas juga bergabung dengan mereka. Bonz dan Ormsin adalah teman sekelas Yin sejak jadi mahasiswa baru dulu, namun sekarang mereka sudah beda kelas.
"Hai babe" Sapa yin saat melihat Perth keluar dari kelasnya, Perth yang melihat Yin berdiri di depan kelas langsung menggandeng lengan pacarnya itu.
"Hai, apa kau menunggu lama?"
"Tidak juga, aku berpapasan dengan temanmu tadi disana" Yin menunjuk ujung koridor.
"Siapa? Chia? Tom? Atau Peach?" Tanya Perth sambil berjalan menggandeng pacarnya.
"Peach, dia terlihat terburu-buru"
"Oh dia berkata ada janji bertemu dengan dosen, jadi dia keluar duluan"
"Kau terlihat lelah, apakah dosenmu menyulitkanmu lagi?"
"Wah kepalaku bahkan terasa akan meledak, mereka memberikan tugas yang tidak habis-habis. Aku agak sedikit menyesal masuk di jurusan ini" Rengek Perth sambil menyandarkan kepalanya di bahu Yin. Yin tersenyum dan membelai lembut kepala Perth.
"Kau pasti bisa, aku yakin kau bisa menyelesaikan tugas-tugasmu dengan sangat baik. Pacarku sangat pintar" Perth mendongakkan kepalanya dan melihat Yin tersenyum begitu tampan.
"Jangan tersenyum seperti itu, aku ingin menciummu saat ini juga" Yin menyunggingkan ujung bibirnya.
"Apa yang menghentikanmu?" Goda yin sambil mencolek ujung hidung pacarnya.
"Kita di kampus babe, dan lihatlah sekelilingmu. Setiap aku berjalan denganmu selalu banyak yang memperhatikan pacarku, aku cemburu" Yin melihat sekeliling lalu kembali menatap Perth.
"Tapi aku hanya memperhatikanmu" Ucap yin sambil mengedipkan sebelah matanya, Perth tersenyum malu sambil memukul pelan lengan pacarnya.
"Terlebih lagi siapa yang tidak akan memperhatikan manusia cantik seperti ini? Sepertinya mereka memperhatikan mu bukan memperhatikanku" Tambah Yin yang kini sedang mecubit pipi Perth gemas. Lalu tiba-tiba handphone Yin berbunyi, Prom yang meneleponnya dan memberitahunya bahwa yang lain sudah berkumpul di cafetaria.
"C'mon babe, yang lain sudah sampai" Yin menggandeng tangan Perth dan berjalan menuju fakultas komunikasi.
"Ini dia pasangan bulan dan bintang kita sudah datang" Teriak Prom dari meja mereka yang sudah terlihat penuh. Yin dan Perth memang menjadi perwakilan fakultas mereka masing-masing untuk ajang pemilihan bulan dan bintang saat menjadi mahasiswa baru dulu. Yin memukul kepala Prom karena terlalu berisik.
"Haruskah kau berteriak seperti itu?" Ucap Yin sambil menggeser kursi untuk diduduki Perth. Yang lain hanya tertawa. Yin lalu duduk disebelah Perth.
"Hei Perth pacarmu memukul ku kenapa kau tertawa?" Protes Prom.
"Jujur saja Prom kau memang terlalu berisik tadi" Jawab Perth sambil tertawa yang di susul anggukan setuju teman-temannya yang lain.
"Apa kalian sudah lama disini?" Tanya Perth memulai obrolan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S YOU
Tiểu Thuyết ChungIt's a story about a boy, a little sister, and another boy who were destined to meet each other 🤍