Yin kembali ke kantor dengan pikiran yang tidak karuan. Dia tidak bisa berhenti memikirkan apa yang telah Joss lakukan pada War tadi. Dia sangat ingin bertanya pada War tapi sepertinya War belum siap untuk menceritakannya pada Yin.
"Hey, kau baik-baik saja?" Tanya Prom yang melihat Yin gelisah di mejanya. Yin tidak menjawab, dia hanya mengangguk dengan ekspresi wajah yang tidak bisa di baca Prom.
"Bagaimana phi War?" Tanya Prom lagi.
"Buruk. Aku akan ke kantor bajingan itu sepulang kerja" Prom terkejut.
"Kau perlu bantuanku?"
"Tidak, akan ku habisi dia sendiri"
"Memang dia siapa? Apa yang dia lakukan pada phi War?"
"Joss, aku tidak tahu apa yg dia lakukan sampai membuat phi War terluka begitu" Prom berdiri dari mejanya dan menghampiri Yin.
"Apa maksudmu phi War terluka?"
"Ya, bajingan itu melukai phi ku" Prom yang mendengar itu menjadi ikut emosi.
"Aku ikut dengan mu!" Tegas Prom.
"Tidak Prom, biar aku saja"
"Tidak, aku sangat marah karena dia telah melukai phi War! Aku ikut denganmu, titik!"
Yin dan Prom menuju kantor Joss sepulang kerja, mereka tidak bisa memfokuskan pikiran mereka saat di kantor tadi.
"Oh? Yin? Sedang apa kemari? Kita tidak ada meeting hari ini, bahkan ini sudah jam pulang kerja" Tanya Ram saat berpapasan dengan Yin.
"Dimana ruangan Joss?" Tanya Yin tanpa basa-basi. Dia bahkan tidak memanggil Joss dengan formal. Ram tertegun, Yin terdengar marah.
"Hai ada apa? Kau terlihat kesal"
"Aku tidak punya waktu untuk basa-basi Ram, beritahu aku dimana ruangannya"
"Ada di lantai 4, kau cari saja disana. Ada papan namanya di pintu ruangan" Ram agak ngeri melihat Yin seperti itu. Ram memilih untuk memberitahu Yin dimana ruangan Joss karena Ram merasa jika dia tidak memberitahu Yin sepertinya Yin akan memukulnya. Yin dan Prom langsung menuju lantai 4 untuk mencari ruangan Joss.
Tanpa mengetuk pintu, Yin langsung menerobos masuk ke ruangan Joss. Joss sedang bersiap-siap untuk pulang, dia sangat terkejut saat melihat Yin tiba-tiba masuk.
"Sedang apa kau kemari?" Yin hanya diam dan berjalan mendekati meja kerja Joss.
"Apa kau tidak bisa mengetuk pintu? Dimana sopan santunmu!" Bentak Joss. Prom menutup pintu ruangan Joss agar tidak ada orang yang mengintip.
"Apa yang kau lakukan pada phi War?!" Joss terdiam, lidahnya kelu.
"Kau memukulnya?" Tanya Yin lagi. Prom lebih kaget mendengar pertanyaan Yin. Dia tidak mengira jika luka yang di maksud Yin adalah luka fisik.
"Kau memukul phi War?!" Tanya Prom. Joss memalingkan wajahnya menatap Prom.
"Dan kau siapa?"
"Jawab aku!" Bentak Yin.
"Kalian membuat keributan disini hanya karena War?"
"Hanya karena War katamu? Kau bahkan tidak pantas menyebut nama Phi War dari mulutmu" Prom masih memperhatikan Yin dan Joss. Prom merasa jika sedikit saja Joss salah mengambil langkah untuk menjawab, tinju Yin akan mendarat di wajahnya.
"Apa urusanmu? Itu urusanku dan War!"
"Itu urusanku! Aku sudah bilang apapun yang berhubungan dengannya adalah urusanku! Sekarang katakan, apa yang telah kau lakukan?" Joss tertawa mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S YOU
Fiksi UmumIt's a story about a boy, a little sister, and another boy who were destined to meet each other 🤍