5

21.6K 1.2K 14
                                        

Cyella menatap pantulannya dicermin kini gadis itu sudah rapi dengan seragam SMA nya lalu ditambah jaket crop top berwarna hitam dan dilengkapi dua saku. Ia menarik resleting jaket crop topnya setelah siap ia memakai sepatu hitamnya.

Mengambil tas kemudian turun menuju kebawah, bisa ia lihat keluarga raga asli ini tengah sarapan bersama dengan sahabat abangsatnya itu.

"Putri ayah, sini nak." ujarnya kala melihat putrinya tengah diam diundakan anak tangga terakhir. Semua orang sontak menatap Cyella yang hanya memandang datar.

Tanpa permisi, Cyella langsung pergi begitu saja meninggalkan beberapa orang yang terpesona akan penampilannya bahkan terkejut. Lihat, sudah tidak ada lagi Cyella yang menor dengan pakaian seragam yang ketat itu.

Benar-benar sudah berubah, wataknya pun ikut berubah juga.

"Queen bullying beneran berubah?." bisik Jorgas kepada yang lainnya.

"Mana gue tau, mau caper kali." balas Charka yang ikut berbisik kepada Jorgas.

Brum brum

Cyella menaiki motor sports entah punya siapa. Dengan kecepatan diatas rata-rata ia melajukan motornya meninggalkan halaman luas keluarga Graldin. Di perjalanan ia menikmati semilir angin pagi hari.

Ckit

Ia memberhentikan motornya setelah sampai diparkiran sekolah. ANTILONT HIGH SCHOOL sekolah dengan banyaknya piala dan penghargaan membuat sekolah ini jadi SMA terfav para siswa/i.

Namun, dari peenghargaan dan piala yang didapatkan pasti ada sisi gelap di SMA ini terutama maraknya pembullyan terhadap siswa/i yang memiliki kasta dari kalangan rendah maupun tengah.

"Wow, berdamage njir."

"Murid baru kayanya cuy."

"Oi buka helm nya dong."

"Dari perawakannya nih cewek."

"Kok lo tau?."

"Liat tuh kakinya."

"Napa? Kakinya aja napak gitu."

"Si tolol."

"Ini nih kalo lagi pelajaran bercocok tanam dia kabur."

"Lha?."

Begitulah pekikan dan ocehan para siswa/i yang melihat kedatangan Cyella. Cyella mengedarkan pandangan matanya menilai SMA yang akan ia tempati ini. Tidak buruk juga.

Ia melepas helmnya dan turun dari motor membuat semua orang yang melihatnya terpesona, terkejut dan banyak lagi.

"I-itu 'kan Avena si Queen bullying."

"Eh iya gue baru sadar kalo dia cantik banget."

"Kasian udah balik lagi nih, pasti Lala bakal di bully."

"Gue kasian sama Lala, padahal dia polos sama baik."

"Hooh sedangkan, Avena kejam, jahat lagi."

Cyella yang mendengar itu sontak berhenti tanpa membalikan badannya, bertepatan datangnya para pemain novel dan protagonist.

Kedatangan mereka sontak membuat semuanya menjadi heboh dan berteriak-teriak histeris, seperti menyambut kedatangan orang nomor satu saja.

Savero diam ia lebih memilih mendahulukan para sahabatnya. Karena disini begitu ramai dan heboh bisa saja pendengarannya bisa tuli karena teriakan melengking para gadis-gadis.

Cyella kembali berjalan menuju rooftop. Setelah sampai ia mendudukan tubuhnya  dipembatas yang tak dipagar. Ia mengoyang-ngoyangkan kakinya sembari menyalakan rokoknya lalu menghisapnya secara perlahan dan menghembuskannya, sembari memejamkan matanya.

"Perempuan ga boleh ngerokok." ia membuka matanya kala mendengar suara seorang cowok yang kini duduk disampingnya.

"Emang gue peduli." jawabnya acuh.

"Ayo masuk, dikit lagi bel."

Ia pengen bolos tapi ya sudahlah.

"Anterin gue kekelas." ucap Cyella sembari berdiri dan menepuk-nepuk roknya membersihkan dari debu. Cowok itu mengernyit.

"Lo lupa kelas lo?." tanyanya.

"Amnesia." jawabnya membuat cowok itu terkejut.

Ia lupa memberitahu tentang dirinya yang amnesia eh emang mereka siapa anjeng?!.

Keluarga aja bukan.

"Oke gue anter." cowok itu hendak mengenggam tangan Cyella namun ia segera mengeluarkan pisau sedangnya.

"Genggam ujung pisau gue." cowok itu menghela nafas dan menatap sendu Cyella akhirnya dengan berat hati ia mengenggam setengah ujung pisau itu dan menuntun Cyella.

'Sebegitunya kah lo gamau genggam tangan gue?.' batin cowok itu yang diyakini Savero, abang ketiga Cyella.

Cyella menatap datar pungung tegap milik Savero. Saat dikoridor mereka semua menjadi topik perpincangan hangat para siswa/i. Sedangkan, yang dibahas malah bodoamat.

'Sepertinya mereka belum tau rasanya mulut dirobek.' batinnya mendengus.

"Thank's." ucapnya sembari menaruh pisau lipatnya disaku seragam.

"Iya, belajar yang bener."

'Sokab, sok sksd lagi.' batin Cyella mencibir perlakuan hangat dari abangsatnya. Apalagi dibumbui dengan mengacak-acak rambutnya membuat semua orang menatap tak percaya.

Cyella masuk kedalam kelas membuat kelas yang tadi ramai seketika menjadi hening bahkan ada yang menahan nafas. Queen bullying masuk, apa kabar nih?, pikir seluruh siswa/i yang ada dikelas itu.

Kelas Cyella ada di 12 ips 2 sedangkan para pemeran pria dan wanita ada di 12 ips 1.

"Gue minta maaf." ucapnya membuat semua orang langsung terkejut secara bersamaan.

"HAH?."

Mereka semua menampilkan raut dongonya dengan mulut terbuka lebar dan mata memandang tak percaya orang didepannya yang ditatap pun hanya menguap lebar. Ini gak mau kah ngejelasin minta maaf sebab apa?.

"Eh ki-kita maafin kok bahkan udah dari dulu kita maafin. Wajar kok kalo lo berbuat gitu namanya 'kan juga manusia tempat bersarangnya kesalahan, dosa, baiknya." ucap sang ketua kelas mewakili semua orang, namanya Faldo.

Mereka mengangguk semangat membuat Cyella tersenyum tipis.

'Dosa lo banyak bet Avena.' batinnya mendengus malas.

Cyella berjalan menuju bangkunya yang berada pojok dekat dengan jendela. Ia menelungkupkan kepalanya pada lipatan tangan mencoba untuk tidur tapi gagal.

Ya sudahlah.

Cyella mengeluarkan pisau lipatnya dan mengukir sebuah nama-nama yang sangat kasar pada meja yang ia tempati.

Fuck

_________



By:NVL.EL

Transmigrasi Psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang