Byur
Byur
Byur
"Hahaha, lo bakalan mampus Cyella!." tawa kejam Keira berikan saat dirinya tengah menumpahkan minyak di tengah tangga.
"Lo bakalan mampus dan saat itu juga, gue bakalan rebut milik lo tanpa terkecuali dan gue juga bakal milikin harta ayah lo dan ayah lo juga, gue ga sabar kalo itu bakal beneran terjadi." ucap Keira dengan seringaian tipis yang mengerikan.
Keira dengan cepat menyelesaikan tugasnya dan segera pergi dari tempat itu secepat mungkin agar tidak ketahuan oleh siapa pun.
Kaki jenjang Cyella satu persatu turun dari tangga, matanya yang tajam tampak serius menatap layar handphonenya dan telinganya tersumpal earphone. Sejenak, Cyella langsung berhenti saat akan menginjak 6 tangga terakhir.
Matanya yang tadi fokus kini menatap ke pijakan tangga yang akan dipijaknya, di sana ia melihat sesuatu yang terlihat licin, basah. Matanya melirik ke arah cctv di pojok sana.
Senyum tipis Cyella berikan. Ia mengangkat handphonenya dan memencet aplikasi kamera dan ia arahkan ke wajahnya.
Cekrek
Cyella mem-foto wajahnya dengan raut kesakitan dan mempostingnya diaplikasi berwarna pink itu dengan caption gue terpleset minyak di tangga.
"Hemp. Ingin bermain denganku? Hanya orang gila yang akan bermain denganku." ucap Cyella membuang handphonenya ke depan dan dengan cepat Cyella melompat tinggi dan mengapai handphonenya lalu mendarat dengan sempurna.
"Cyella!."
"Kamu, kamu gapapa kan? Kaki, kaki kamu ada sakit? Atau keseleo?." pertanyaan dengan wajah khawatir itu membuat Cyella melirik orang itu yang ternyata adalah Keira.
"Kenapa lo ada disini?." Cyella mendekatakan wajahnya di depan wajah Keira.
"A-aku khawatir sama kamu. Jadinya, aku langsung kesini." ucap Keira sedikit gelagapan.
"Tapi, kenapa lo tau kalo gue kepleset disini?." Cyella memiringkan wajahnya membuat Keira memundurkan langkahnya hingga mentok di dinding.
"Aku, aku punya feeling aja kalo kamu ada disini." Keira membuang wajahnya agar tidak melihat Cyella.
"Emang kita sedekat itu?." polos Cyella dengan mata yang mengerjap.
"Cyella!." panggil beberapa cowok dengan nafas ngos-ngosan.
"Cyella gapapa kan? Ada yang sakit? Kalo ga kita ke uks aja gimana?." Zeno langsung menghampiri Cyella. Sedangkan, Cyella malah mengabaikan keberadaan Zeno.
"Ka-kata Tuan, aku harus jagain kamu." ucap Keira dengan menundukan kepalanya sambil tangannya meremas rok hingga kusut.
"Oh ya?." jempol Cyella terangkat untuk mengangkat dagu Keira.
"Bukannya, lo itu cuman hadiah dari kadal gurun ya?." bisik Cyella dengan tatapan mata yang tajam sedangkan Keira yang kini malah menampilkan wajah terkejutnya saat mendengar ucapan Cyella.
"Minggir lo jalang! Lo ga usah sentuh-sentuh adek gue!." Malvino yang tiba-tiba datang langsung mendorong Cyella namun Cyella tidak bergerak sama sekali. Wajah datar, mata tajam, hanya itu yang ditampilkan Cyella.
"Lo tuli ya?! Gue bilang minggir ya minggir." emosi Malvino sudah diujung tanduk.
"Heh! Enak aja bilang adek gue tuli, lo tuh yang goblok plus tolol lagi, dimana otak lo, hah?!." Kaivand yang melihat wajah Malvino saja sudah muak dan ingin membanting otak Malvino agar sadar dari ketololan.
"Lo berani sama abang lo sendiri hah?!." bentak Malvino.
"Gue ga ngerasa punya abang kaya lo! Kalo pun punya, gue ga sudi ngakuin lo sebagai abang, iya ga Ver?!." Kaivand langsung menatap Savero yang saat ini tengah mengusap kepala Cyella.
"Savero!." panggil Kaivand kesal. Apa-apaan tangannya itu?!.
"Iya." jawabnya tanpa menatap Kaivand.
"Lo!." tangan Malvino mengepal, ia menoleh kepada Cyella dengan tatapan marah.
"Ini semua gara-gara lo! Lo yang udah bikin persaudaraan gue hancur! Dasar pembawa sial! Jalang ga tau diri! Gue benci punya adek kaya lo, gue benci!." maki Malvino pedas.
"Sama, gue juga benci sama lo." ucap enteng Cyella dengan dagu yang berada dipundak Savero.
"Oh ya, gue curiga ada yang naroh minyak ditangga lantai." ucap Cyella menatap tangga tersebut kemudian melirik Keira yang nampak pucat pasi.
"Lo kenapa pucet? Bukan lo kan yang naroh?." alis Cyella terangkat sembari jari telunjuknya mengelus jakun Savero yang naik turun dari belakang.
"Bu-bukan aku yang naroh!." Keira menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Eh Kei, kenapa tangan lo licin?!." tunjuk Calvin yang sedari tadi diam.
"Jangan-jangan lo yang naroh minyak ditangga itu kan?!." Celvin segera menutup mulutnya, terkejut.
"Jangan fitnah lo! Keira yang gue kenal ga bakal ngelakuin kaya gitu! Itu pasti elo kan Cy yang naroh, biar Keira difitnah! Ngaku aja deh lo! Emang dasarnya lo jahat!." ucap Charka yang sedari tadi diam.
"Wahh, lo ya!." tunjuk Kaivand.
"Kenapa ga cek cctv aja?." usul Jorgas.
"Ide bagus." Cyella melirik Keira yang tangannya gemetar.
Lantas, mereka semua langsung pergi ke ruang cctv dengan Keira yang tampak gelisah diperjalanan.
"Pak." panggil Jorgas pada pria yang kira-kira umurnya 40tahunan, sedang duduk mengamati cctv.
"Ah iya, ada apa ya?." tanya pria tersebut.
"Kita cuman mau liat rekaman yang terjadi beberapa menit lalu yang ada di tangga pak." ucap Jorgas sopan.
"Oh bentar ya, em tangga yang disini maksudnya?." tunjuk pria tersebut di layar.
"Ah iya, pak." segera semuanya mendekat dan melihat rekaman cctv tersebut.
'Ma-mampus, lu Kei.' batin Keira kalut.
"Kei, ini ga bener kan?." tanya Malvino dengan raut wajah tidak percaya.
"Jawab Kei! Ini ga bener kan?! Kei!." Charka langsung menguncang-nguncangkan tubuh Keira.
"KEIRA! JAWAB!." bentak Malvino dan Charka secara bersamaan.
______
By:NVL.EL
![](https://img.wattpad.com/cover/307196430-288-k261972.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Psychopath
FantasySiapa yang tidak tau psychopath? Apalagi ini adalah seorang perempuan yang ramah serta murah senyum kepada semua orang tapi nyatanya dia adalah psychopath kejam nan dingin yang sesungguhnya. Dia bahkan bertransmigrasi menjadi antagonist bodoh dan ta...