Ctar
Bugh
Srek
Cyella mengoyang-ngoyangkan gelas wine dengan santai tatapannya tak pernah lepas melihat abangsatnya itu tengah dihukum berupa cambuk lalu hal hal lainnya. Namun, hal itu belum cukup bagi Cyella, rasanya masih hambar.
Menyesap winenya dengan nikmat ia duduk dikursi ruang kerja milik papanya itu dengan menyilangkan kaki kirinya pada kaki kanan.
"Ah kadal gurun gue mau request hukuman boleh gak?." sangat sopan sekali. Sontak semua orang menoleh, ketiga abangsatnya itu mengeram marah sedangkan Savero hanya pasrah. Karna ini memang kesalahan mereka.
Namun, Savero malah menyukai adiknya yang sifatnya berbeda dari yang dulu kali ini lebih brutal dan menantang, ia suka itu.
'Adik gak tau diri.'
'Jalang sialan udah buat gue dihukum lagi.'
'Kenapa?.'
"Boleh." papa mengiyakan saja. Sudah pasrah juga karna ini memang hukuman yang setimpal untuk anaknya yang menghina anak perempuan satu-satunya.
"Ada gergaji gak?." tanya Cyella sontak membuat ketiga abangsatnya melotot terkejut. Apa-apaan?!.
Ini sudah keterlaluan! Menurut Undang-Undang Per-Spermaan Anakan Ayah pasal 50 Ayat 10 Tahun 2023 yang berbunyi “Dilarang untuk membunuh saudara Anakan Per-Spermaan Ayah. Jika melanggar berarti harus dicabut dan tidak menjadi bagian dari keluarga ini lagi.”
"Ada. Mau papa ambilin?." tanya papa seraya meletakan cambuknya dengan kasar ke bawah dan itu menimbulkan bunyi yang ngeri-ngeri nikmat.
"Boleh deh." papa mengangguk kemudian keluar untuk mengambil gergaji sedangkan Cyella berdiri dari duduknya kemudian mengitari keempat abangsatnya yang tengah diborgol.
Tatapan mereka begitu beragam seperti tatapan Savero yang mengartikan kepasrahan dan kelembutan. Sepertinya Savero mulai lebih terbuka. Tak ada salahnya 'kan?.
Cyella berdiri di depan keempatnya yang sedang memandangnya dan dengan sengaja Cyella menumpahkan wine diatas kepala Charka kemudian melepar gelas wine itu secara asal.
Bunyinya saja sudah membuat kuping ngilu mendengarnya.
Charka menahan amarahnya dan umpatan kasar saat minuman wine itu meluncur mengenai kepalanya. Tanpa perasaan Cyella menjambak kuat rambut Charka yang tersentak dan meringis kuat bahkan kini satu tangannya lagi menyayat pipi kiri Charka.
Jambakan seorang wanita benar-benar tak main-main dan sayatan yang diberikan Cyella begitu sangat dalam.
"Lo abang paling bangsat yang pernah gue temuin." ucap Cyella memasang ekspresi puas ketika wajah korban itu kesakitan dan ini benar-benar candu. Apalagi, darah Charka yang mengalir dari pipi itu sangat indah.
"Merintih dan menangislah sayang." tawa kejam Cyella berikan membuat semua orang mematung. Cyella bagaikan orang lain, sifatnya, cara bicaranya semuanya bukan seperti Cyella yang dulu.
Dengan kasar Cyella melepaskan jambakan pada rambut Charka. Charka menghela nafas lega.
Plak
Cyella menampar pipi Malvino dengan kencang dan kuat hingga bekas cap lima jari ada di pipi cowok itu dan kaki kirinya menginjak-injak paha Malvino dengan kuat tanpa ampun.
"Enak hm?." Cyella mengelus dan menjilat bekas tamparan di pipi Malvino hal itu tanpa sadar membuat pipi Malvino memerah.
"Cih." Cyella berdecih kemudian bangkit menatap ke tiganya yang juga menatapnya dengan sengit.
"Lepas gak?!." ini Kaivand yang sedari tadi menahan emosi kala Malvino ditampar dan diinjak lalu Charka yang ditumpahkan segelas wine sekaligus disayat. Ia tidak terima, ini namanya pembullyan terhadap saudara.
"Oho, lepas? Memohonlah dan cium kedua kakiku." ucap Cyella membuat mereka merasa tak percaya akan apa yang tadi diucapkan Cyella.
"Lo gila! Lo bener-bener gila!." berontak Kaivand namun sia-sia karna itu sama saja dengan menyakiti tubuhnya sendiri. Tali yang mengikatnya benar-benar kencang dan kuat.
Plak
Cyella tanpa perasaan menampar kuat pipi sebelah kanan Kaivand. Cowok itu terdiam kaku sambil merasakan nyeri dibagian pipinya, sudut bibirnya tiba-tiba saja mengeluarkan darah.
"Gue ditampar?." gumam Kaivand pelan.
"Memohon dan cium. Kalo lo pengen lepas dari iketan ini." ulangnya lagi.
"Gak! Gue enggak mau!." enak saja nanti harga dirinya tercoreng.
"Oh yaudah. Kalo gue sih lebih milih cium dari pada pake gergaji." ucapnya membuat semua orang sontak membulatkan matanya.
Gergaji?!.
"Putri papa yang cantik maafin papa ya udah lama ngambil gergajinya abisnya gergajinya nyangkut di pohon semangka sebelah rumah." ujar papa sembari menyerahkan gergaji berwarna oren hitam itu kepada Cyella yang diterima baik oleh Cyella.
Cyella mengangkat gergaji itu dengan wajah yang menyeringai lebar. Siap-siap akan hujan darah yang akan dibuatnya.
Semua orang meneguk ludahnya kasar kala Cyella mulai menyalakan mesin gergajinya. Sungguh, suara gergaji itu sangat memekakan telinga. Berisik sekali.
"Gu-gue minta maaf please."
"Ave-Cyella maafin abang please."
"Dek, jangan gini kita mulai dari awal ya? Abang tau abang salah, maafin ya."
"Saya siap mati ditanganmu, baby girl."
Grek
Gueeeenggg
"Let's play the game babe."
Hahaha
________
"Sialan." desis Cyella dengan kedua tangan mengepal erat. Berani-beraninya!
Cyella menghela nafas lelah kala barang-barang sogokan dari papanya menumpuk diatas ranjang. Gadis itu mulai membuang semuanya hingga barang-barang itu berserakan di lantai.
Ia duduk ditepi ranjang mengamati setiap sudut kamar yang berwarna tai. Tidak ada hal-hal istimewa disini. Benar-benar membosankan dan kamarnya yang terlihat monoton. Menurutnya, kamar ini tidak nyaman, membosankan, monoton. Namun, tidak buruk juga sih.
Wajar saja ia tidak nyaman. Baginya yang suka sekali dengan warna hitam dan putih begitu melihat warna kuning itu agak menganggunya. Syukuri sajalah.
"Brengsek. Ganggu gue mau bunuh anakan sperma aja nih orang-orang gembel." dengus kesal Cyella berikan padahal nafsu membunuhnya sudah melambung tinggi dan sekarang ia harus menekannya lagi untuk bisa meredakan nafsunya itu.
Emang dajjal.
_______
Kayanya gak ada yang minat sama cerita Tranamigrasi Psychopath. Apa saya hapus aja ceritanya?.
By:NVL.EL
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Psychopath
FantasySiapa yang tidak tau psychopath? Apalagi ini adalah seorang perempuan yang ramah serta murah senyum kepada semua orang tapi nyatanya dia adalah psychopath kejam nan dingin yang sesungguhnya. Dia bahkan bertransmigrasi menjadi antagonist bodoh dan ta...