29

11.5K 815 148
                                        

"KEIRA!!." bentak Malvino dan Charka.

Plak

Malvino yang emosi langsung saja menampar Keira dengan sangat kuat membuat Keira yang ditampar membulatkan matanya tak percaya.

"A-abang Vino ta-tampar Kei?." bibir Kei bergetar dengan satu tangannya memegang pipinya yang sehabis ditampar.

"Lo pantes dapetin itu Kei!." ujar Charka.

"Abang hiks maafin Keira hiks Keira tau Keira salah, maaf hiks maaf." Keira langsung saja memeluk kaki malvino dan mencret air mata.

"Minggir lo jalang! Jangan sentuh gue! Gue ga sudi! Gue jijik sama lo!." malvino dengan kasarnya menendang keira hingga keira terjerembab.

"Hiks maafin Keira, bang, Keira cu-cuman khilaf, a-abang bakal maafin Keira, kan?." Keira mendongak dengan senyum mengembang. Tetesan air matanya menetes membasahi pipinya yang memerah.

"Mimpi lo ketinggian anjing! Gue ga akan pernah maafin lo!."

"Dan juga,  jangan sebut gue abang lagi dari mulut busuk lo itu!." geram Malvino sembari menunjuk Keira dengan telunjuknya.

Cyella hanya menatap datar drama di depannya itu ia menendang kembali kepala yang satunya dan pergi. Malverick yang melihat Cyella pergi langsung menyusul dalam diam.

"BUBAR! SEMUANYA BUBAR!!." ucap bu guru yang baru saja datang.

"Wuuuuu." dengan kompak semua siswa/i menyoraki guru tersebut.

"Aelah bu, ganggu kami lagi nonton drama aja." ucap siswi itu berdecak kesal.

"Ck, lagi seru-seru juga bu." ucap siswa sama kesalnya.

Mereka semua langsung ngibrit kala mendapat pelototan maut dari sang guru. Malvino, charka, Keira dan yang lainnya masih disitu bahkan mengabaikan keberadaan guru itu.

"Gue bakal ngomong sama papa kalo ibu lo dan lo dipecat dan diusir dari rumah!." ucap Charka tegas.

"E-ENGGAK! A-AKU GA MAU!!."

Malvino dan Charka menulikan pendengarannya, keduanya mengedarkan pandangan mencari keberadaan Cyella untuk meminta maaf atas kesalahan yang diperbuatnya.

'Gue minta maaf, Cy! Semoga lo maafin gue.' batin Malvino.

'Maaf, gue bodoh, gue bahkan ga percaya sama lo Cy, maafin gue.'  batin Charka.

______

Cyella dengan santai meminum winenya di kursi kebesaran milik papanya. Tatapan tajamnya menatap Syana yang terus memberontak.

"Hiks Tuan maafkan saya, saya mengaku salah. Tolong jangan bunuh saya." Syana yang diikat hanya bisa menangis.

Papa yang ada disamping Cyella hanya menulikan pendengarannya. "Kapan sih dibunuhnya, papa udah gedeg nih dengernya." ucap papa yang merasa risih.

"Hm bentar lagi." ucap Cyella.

"Cyella!." Malvino dan Charka yang mengetahui bahwa Cyella ada dirumah langsung saja pulang begitu pun Savero dan Kaivand.

Segera, Malvino dan Charka berlutut di bawah kaki Cyella membuat cyella memundurkan kursinya keduanya maju dan terus berlutut.

"Maaf, maafin kita." Cyella memundurkan lagi kursinya hingga mentok ke dinding bahkan tanpa di duga Malvino dan Charka merangkak mendekati Cyella. Persis seperti anjing yang ingin menjilati kaki tuannya.

"Abang minta maaf, maafin abang ya? Abang janji gak akan fitnah, cuekin, bentakin Cyella lagi. Maaf, maafin abang." kaki jenjang Cyella mengangkat dagu malvino agar menatapnya.

"Janji?." sinis Cyella.

"Iya! Abang janji dan abang gak bakalan ingkar janji." angguk Malvino dengan sungguh-sungguh.

Byur

Tanpa berdosa, Cyella dengan entengnya menumpahkan wine ke kepala Malvino dan mendorong wajah Malvino menggunakan telapak kakinya.

"Janjimu palsu." ucap Cyella lalu matanya melirik ke arah Charka yang menundukan kepala.

"Maaf, gue bukan abang yang baik buat lo, gue bahkan selalu nyakitin lo kalo lo mau, tampar aja, gue ikhlas kok asal lo mau maafin gue." ucap Charka dengan raut wajah menyesal yang amat kentara sekali.

Bugh

Bukannya menampar, Cyella malah menonjok wajah Charka hingga cowok itu kejengkang kebelakang.

"IBU!!." teriak Keira sembari berlari menghampiri Syana dan memeluknya. Ibu dan anak itu bahkan menangis bersamaan.

"Heh." Cyella terkekeh, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga.

'Waktunya membasmi hama.' batin Cyella tersenyum kejam.

Tangan lentiknya mengambil cambuk yang ada di tangan papa, dengan kencang ia menganyunkan cambuk itu ke lantai sebagai pemanasan.

Mereka semua terkejut dibuatnya. Cyella dengan semangat mencambuk ibu dan anak itu, terus mencambuknya hingga keduanya berteriak kesakitan.

Lalu, Cyella membalikkan badannya dan mencambuk Malvino dan Charka.

"S-stop! L-lo gila Cy! Lo mau bunuh abang kandung lo sendiri, hah?!." Malvino memeluk tubuhnya yang kesakitan, ia menatap Cyella yang tak habis pikir mencambuknya dengan kuat.

"ABANG KANDUNG?! LO SEMUA ITU CUMAN ANAK  PUNGUT YANG DI PUNGUT PAPA GUE!!." bentak Cyella dengan tatapan tajamnya, ia meremat kuat cambuk yang ada di tangannya.

Deg

'Jadi, kita bukan adek-kakak?.' batin Savero yang entah kenapa saat mendengarnya langsung bernafas lega bahkan senyum tipis tiba-tiba timbul begitu saja.

'Perasaan ini...' batin Kaivand dengan tatapannya yang menatap rumit Cyella.

Deg

Seakan ada tangan gaib yang meremas jantungnya membuat Malvino dan Charka mematung di tempat. Apakah ia tidak salah dengar?.

"B-bukan abang kandung?." tatapan Malvino begitu kosong saat mendengarnya.

"G-gue ga salah denger, kan?." tiba-tiba saja Charka langsung terkekeh bak orang gila. Charka menduga bahwa ini hanya lah lelucon saja.

"Pa, apa itu benar?." tanya Malvino, ragu.

"Ya, itu benar." jawab papa.

"Maafkan papa yang merahasiakan semua ini, maafkan papa yang merahasiakan jati diri kalian yang sebenarnya, sekali lagi, papa minta maaf kepada kalian berempat." ucap papa.

"Dan satu lagi, ini adalah peningalan dari orang tua kalian." ucap papa sembari menyerahkan kertas putih itu.

Malvino menerimanya dengan tangan bergetar, kemudian membacanya bersama Charka.

"Sudah meninggal?."

"Ya, orang tua kalian sudah meninggal setelah meninggalkan kalian di depan pintu rumah papa. Bahkan, kedua orang tua kalian berpesan, jika kalian melakukan kesalahan besar dan tidak bisa dimaafkan, kalian pantas dibunuh."ucap papa, sedangkan Cyella menyeringai kejam pada mereka semua.

"Jadi, let's play the game." ucap cyella dengan suara rendahnya.

______

By:NVL.EL

Transmigrasi Psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang