"A-apa? Ma-maksud kamu apa? Mu-mulut dijahit apa?." tampak raut wajah Keira memucat karena ketakutan.
"Maknanya, mulut lo terlalu berisik dan kebanyakan dosa makanya mulut lo dijahit supaya lo diem biar ga menimbulkan fitnah." jelas Cyella sembari menghempaskan dagu Keira dengan kasar membuat Keira terhuyung.
"Cyella! Lo apa-apaan sih?! Bisa-bisanya lo kasar sesama cewek!. Dia itu bagian dari keluarga kita, lo harus baik sama Keira. Seharusnya juga, lo itu harus sopan sama papa!. Gue ga habis pikir sama kelakuan lo!." Charka langsung menangkap Keira yang ingin terjatuh, ia juga langsung memarahi Cyella dan membela Keira membuat Kaivand dan Savero tepok jidat.
"Gue juga ga habis pikir sama lo, tadi disekolah lo masih ngemis-ngemis minta maaf sekarang? Haha lawak lo?." sarkas Cyella.
"Itu semua karena kelakuan lo yang busuk! Sekarang, gue ga sudi minta maaf sama lo! Adek ga tau diri! Jalang!." tunjuk Malvino yang ikut-ikutan terhasut amarah. Savero dan Kaivand hanya mampu menghela nafas.
"Stop! Kalian semua bubar!." ucapan tegas itu membuat semuanya terdiam lalu membubarkan diri. Kini diruangan itu hanya tersisa papa Cyella.
Cyella mendekat dan memeluk papanya itu kemudian melengang pergi.
"Hah, anak itu." papa menggeleng kepala pelan dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
______
"Vin, Ka, gue bener-bener ga bisa bantu lo lagi. Otak lo kayanya udah ke geser dan gue cuman mau ngomong, berubah dan minta maaf ke Cyella sebelum semuanya terlambat itu aja, gue pergi dulu." Kaivand menepuk-nepuk pundak Malvino dan Charka secara bergantian.
Malvino dan Charka terdiam mendengarnya.
"Baik-baik lo berdua jadi manusia." ucap Savero yang langsung melengang pergi.
Bruk
"Aduh!." ringis seseorang.
"Kei! Lo gapapa kan? Ada yang sakit?." Malvino dan Charka langsung menghampiri Keira yang tersandung kemudian jatuh.
"A-aku, aku gapapa kok." Keira tersenyum memandang mereka berdua namun matanya berkaca-kaca.
"Eih, sini gue bantu berdiri." Malvino langsung memapah Keira untuk berdiri.
"Ma-makasih." tulus Keira.
"Ehm, kenalin gue Malvino trus yang ini adek gue Charka." ucapnya mengenalkan diri dan menunjuk Charka.
"Ooh, ka-kalau aku boleh panggil kalian abang Vino dan abang Arka ga?." tanya Keira takut-takut.
"Boleh." ucap Malvino lembut sembari mengelus rambut Keira sedangkan Charka tampak mengangguk-anggukan kepalanya.
Keira tersenyum manis pada mereka berdua.
______
"Hi!." sapa Cyella sembari tersenyum tidak lebih tepatnya menyeringai dengan mata yang melihat mainannya itu terikat borgol besi dengan kedua tangan yang terikat begitu pula kedua kaki.
"Kamu, Cyella! Tolong hiks lepasin kita! Ki-kita janji ga bakalan ngomongin yang aneh-aneh tentang lo lagi." ucap Moeza memohon dengan air mata yang terus keluar.
Dia kapok begitu pun dengan Ziava yang juga kapok, tidak lagi-lagi ingin menyinggung Cyella jika menyinggung pun tandanya cari mati. Moeza dan Ziava sudah terkurung dalam dua hari ini, makannya pun hanya satu kali sehari saja.
Belum lagi, penerangan disini yang amat remang-remang, lalu badannya yang bau dan pegal-pegal membuatnya tak tahan.
"Gue emang mau lepasin kalian berdua." ucap Cyella membuat Moeza dan Ziava senang ga ketulung.
"Be-benarkah? Lo-lo ga bohong kan?." tanya Ziava.
"Gue ga bohong, tapi kalo lo berdua mau lepas ada syaratnya." ucap Cyella.
"Syarat?! Apa! Apa syaratnya?!." Ziava langsung bersemangat mendengarnya, karena dirinya ingin sekali pulang dia tidak betah berada disini, gelap, menakutkan, dia tidak suka itu.
"Gimana?." tanya Cyella sembari menolehkan kepalanya kearah Moeza yang tampak diam tak bersuara.
"Apa lo bisa dipercaya?." tanya Moeza ragu. Dia ragu, takut, takut jika Cyella malah membunuhnya.
"Terserah." Cyella mengangkat bahunya acuh tak acuh.
Moeza kembali diam lagi.
"Gu-gue bakalan percaya ta-tapi lo tepatin janji lo." ucap Moeza sedikit demi sedikit mulai percaya.
"Ya." Cyella mulai membuka borgol yang mengikat keduanya.
"Te-terimakasih." Cyella mengangguk.
"La-lalu, apa syaratnya?." tanya keduanya secara bersamaan.
Cyella mendekat kemudian membisikan syarat kepada mereka berdua, tampak Moeza dan Ziava terkejut sebelum mengangguk-anggukan kepalanya.
"Sekarang, lo berdua bisa bebas, pintu keluar ada disana." ucap Cyella.
______
"Anak-anak ehm papa mau nanya, malam ini ada yang beda gak?." tanya papa pada kelima anaknya. Sekarang ini keluarga yang sangat akur hendak melangsungkan makan malam.
"Gak." jawab Cyella, Kaivand dan Savero.
"Beda." jawab Malvino dan Charka.
"Eih, yasudah lah papa mau to the point aja deh. Niatnya, papa mau menyekolahkan Keira di sekolah kalian setidak-tidaknya ada yang jagain putri papa yang cantik ini, gimana, ga ada yang keberatan kan?." tanya papa pada mereka semua.
"Gak keberatan kok pa." ucap Charka menyetujui.
"Iya pa."
"Kalian bertiga?." tanya papa pada Cyella, Savero dan Kaivand.
"Terserah."
"Te-terimakasih tuan." ucap Keira merasa terharu.
"Sama-sama."
_______
By:NVL.EL

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Psychopath
FantasíaSiapa yang tidak tau psychopath? Apalagi ini adalah seorang perempuan yang ramah serta murah senyum kepada semua orang tapi nyatanya dia adalah psychopath kejam nan dingin yang sesungguhnya. Dia bahkan bertransmigrasi menjadi antagonist bodoh dan ta...