14

13.6K 811 24
                                        

"Liat deh, guys! Queen Bullying balik lagi." ucap salah satu cewek kepada kedua temannya seraya melirik Cyella.

"Walaupun dia Queen Bullying tapi dia cupu!." bisik salah satunya.

"Jalang kaya dia cuman bisa ngegoda Malverick tapi Malvericknya ga pernah ngelirik, kasian ya haha." tawa sinis ketiganya berikan secara tak berdosa.

Cyella mendekat dengan tatapan datarnya, terus mendekat hingga tiba di depan mereka bertiga.

Bruk

Tangan Cyella meninju tembok yang ada di sampingnya membuat ketiga cewek itu terperanjat kaget. Cyella mencengkram leher cewek yang dekat dengan tembok lalu menghantamkan kepala cewek itu ke tembok dengan kuat.

Brak

Setelah menghantamkan kepala cewek itu, Cyella beralih mencengkram dagu lancip cewek itu dengan kuat.

"Cupu?." Cyella terkekeh sinis. Tangannya menekan kuat dagu cewel itu.

"Sa-sakit! A-ampun, ampuni gue!." cewek itu atau biasa di sebut Skaniya memohon ampun dengan wajah takut-takut. Temannya, Moeza dan Ziava mulai beringsut mundur perlahan-lahan.

"Jalang?." Cyella langsung menghempaskan Skaniya dengan kasar hingga terjatuh terduduk.

"Mau jadi jalang yang sesungguhnya?." tiba-tiba saja Cyella merobek baju seragam yang dikenakan Skaniya. Cyella menatap datar cupang yang ada di sekitarnya.

"Menjijikan. Skaniya? Cewek yang main sama ayah kandungnya yang sekarang mengandung benih ayahnya." ucap Cyella.

"Pergi." datar Cyella.

"A-ah apa?." Skaniya mendongak takut-takut.

"Pergi!." ulang Cyella keras.

Skaniya yang mendengar itu langsung buru-buru memungut seragamnya yang robek. Tatapan Cyella bergulir pada Moeza dan Ziava.

Syut

"AAAAHHH!." keduanya begitu terkejut saat pisau milik Cyella melayang ke arah mereka dan meleset.

"Mau pergi kemana, sayang?." kaki Cyella melangkah mendekat dengan senyum lebar yang mengerikan.

Srak

"AARRGGHHH! SA-SAKIT!."

"Mereka ini, harus diajari baik-baik cara menjadi manusia." ucapnya sembari membersihkan tangan dengan tissu basah.

"Bawa mereka pergi, tempatkan di tempat seperti biasa." ujarnya pada orang yang ada di belakangnya.

"Baik."

_______

Lala, entah sejak kapan sudah ada dibawah dengan keadaan yang dibilang para siswa/i begitu mengenaskan dengan air mata yang berderai membuat Cyella yang berdiri di depannya menjadi objek fitnah.

Mereka semua mengatakan, Cyella sengaja menabrak Lala hingga terjatuh dan di satu sisi ada yang bilang bahwa, Cyella menindas Lala.

"Lucu sekali, bahkan IQ mereka lebih rendah dari pada lumba-lumba." Cyella terkekeh membuat mereka semua terdiam.

"CYELLA!." teriakan emosi itu terdengar dari belakang Cyella. Kedua abangsatnya itu, berjalan dengan langkah lebar kemudian Malvino mengangkat tangannya hendak menampar Cyella namun Cyella langsung menahannya dengan pisau lipatnya lalu mengoresnya dengan pelan.

"Sshhh..." desis Malvino.

"Apa-apaan lo! Dia itu abang lo bangsat!." Charka menarik Malvino menjauh dari Cyella.

"Sejak kapan?."

"Apa?." Charka menatap Cyella bingung.

"Sejak kapan lu nganggep diri lu itu abang?! Lu bahkan ga pantes menyandang status abang, brengsek!." Cyella menarik kerah Charka begitu kuat.

Deg

Hati Charka dan Malvino seperti diremat kuat dengan paksa oleh tangan gaib, kata-kata yang keluar dari mulut Cyella mampu membuat keduanya terdiam membisu.

"Diam itu lebih baik dari pada mengonggong seperti anjing gila." ketus Cyella sembari melirik Lala yang sepertinya tidak ingin bangun dari terduduknya.

Cyella jongkok di depan Lala kemudian mengangkat dagu Lala.

"Nyaman? Mau coba duduk di kursi penuh tulang manusia?." tanya Cyella membuat Lala membelalak terkejut, segera ia mundur.

Cyella yang melihat reaksi terkejut dari Lala membuatnya terkekeh.

"Kenapa? Takut?." Cyella berdiri dari jongkoknya dengan tangan yang tangan yang menarik sedikit dasinya.

"Ka-kamu ah p-p-psycho! I-ibis! Hiks ah hiks ." Cyella terdiam saat mendengar pujian yang diberikan Lala untuknya. Mendengarnya menangis dengan desahan murahan itu membuat Cyella ingin menjahit mulut sok suci itu.

"Mau sujud sampai kapan?."

"CYELLA! ZENO KANGEN NIH!." teriakan melengkikng Zeno yang baru tiba di kantin membuat suasana yang begitu tegang dan mencekam menjadi lunak sekarang.

'Hah! Syukurlah, akhirnya bisa bernapas!.' batin siswa/i.

"Bagus." senyum sumringah Cyella berikan.

______

"Hiks ah Cy-Cyella l-lepas ah lepasin Lala hiks." Cyella terkekeh menatap tubuh Lala yang tak berbusana yang artinya full naked. Dengan berlokasikan di gudang belakang sekolah yang tak terpakai dan jarang digunakan.

Walaupun Lala full naked namun tubuhnya diikat di depan cermin full body.

"Siang ini, lu bakal mati Lala."

"A-apa? Ka-kamu!." mata Lala membola sempurna.

"Tapi sebelum itu gue ada hadiah buat lu." mata Cyella menyipit dengan senyum lebar.

"Masuk."

Lima orang pria berbadan kekar dengan wajah yang penuh luka dan ada yang berkumis tebal dan tipis. Ke limanya mendekat dan mulai mengerayangi tubuh Lala dengan wajah mesum.

Sedangkan Lala, merasa takut namun nikmat. Tubuhnya bergetar dengan mulut yang terus mengeluarkan kata "ah" berkali-kali.

"Bos! Punya dia ternyata longgar!." lapor salah satu pria kepada Cyella.

"Oh." Cyella terkekeh.

"Baik-baik layani ya. Jangan lupa, saat bermain abadikan momennya dan kirim ke saya." ucap Cyella sembari menatap wajah Lala yang puas.

"Baik bos!."

"Lonthe." sarkasnya sembari berjalan keluar.

"C-CYELLA AH! A-AKU A-ADA AH SALAH APA SAMA AH KAMU?!." teriakan Lala hanya diabaikan oleh Cyella.

______

By:NVL.EL

Transmigrasi Psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang