16

13.2K 767 17
                                        

Pisau Cyella turun tepat diperut Lala, kemudian menusuknya dan sekaligus merobeknya. Dalam, terus menembus ke dalam hingga menembus keluar. Darah mengalir dari belakang hingga dinding tersebut ternoda oleh darah.

Bau amis di dalam gudang benar-benar pekat dan menusuk ke indra penciuman. Mungkin, jika ada yang sekedar lewat dan mencium bau amis darah akan muntah atau pun pingsan.

Tangan Cyella masuk ke dalam dan mengacak-acak organ yang ada di dalamnya hingga berjatuhan ke lantai gudang. Tak sampai di situ, Cyella bahkan meninju-ninju tubuh Lala yang belum ia sayat atau pun di robek.

Selanjutnya, Cyella menyayat pipi Lala yang sedikit chubby itu kemudian menusuk-nusuk dahi Lala hingg keluar begitu banyak darah.

"Balas dendam terselesaikan." ucap Cyella sembari melempar gunting dan tepat mengenai mulut Lala yang di robek sampai ke telinga.

______

"I-ini gak mungkin sih." geleng Malvino saat video pengakuan tentang berbagai kejahatan Lala tersebar.

"Gu-gue kira, Lala itu baik, be-berarti gue udah salah dan malah nyianyiain adek kandung gue, bodoh lo Charka." Charka, dengan air mata yang membendung di pelupuk mata memukul kepalanya dan menjambak rambutnya.

"Untung gue udah tobat." ucap Kaivand.

"Maafin abang dek hiks a-abang menyesal hiks, abang salah, adek hiks." ucap Malvino penuh dengan rasa penyesalan.

"Abang juga dek hiks. Cy-Cyella hiks kamu di mana? A-abang mau minta maaf hiks, abang menyesal." Charka, tanpa peduli pada yang lainnya berjalan gontai mencari keberadaan Cyella.

"Abang bodoh, bodoh, bodoh." berulang kali Malvino memukul kepalanya dengan keras.

"Gue juga mau minta maaf sama lo Cyella, gue salah, gue nyesel, bodoh banget gue percaya sama belatung reog kaya Lala itu." ucap Jorgas menyesal.

"Kita minta maaf juga ga nih?." bisik Calvin pada adiknya Celvin.

"Yaiyalah! Punya kakak tolol amat sih." greget Celvin.

Dewangga terkekeh sinis melihat temannya yang menyesal. "Dari dulu gue bilang buat tobat dan berhenti fitnah Cyella lo ga mau, ini karma lo semua. Gue bilang buat percaya sama adek sendiri ga mau malah percaya sama orang lain, lawak lo pada, baru nyesel sekarang."

Mereka semua terdiam.

Sedangkan, Malverick diam-diam tersenyum tipis.

______

"CYELLA!." Charka dan Malvino berteriak bersamaan.

Cyella yang melihat abangsatnya berlari ke arahnya seketika memberhentikan langkahnya, menatap datar kedua orang itu.

"Apa?." satu alis Cyella terangkat.

"Maafin abang, abang tau abang salah, maafin abang yang lebih percaya sama orang lain dari pada kamu-adek abang sendiri, abang nyesel, maaf, maaf, maaf hiks." ucap Malvino sembari mengengam tangan Cyella yang satu.

"Abang, abang juga salah, maaf, maaf hiks. Abang bakal lakuin apapun asal Cyella mau maafin abang, abang janji ga akan acuhin kamu lagi, abang bakal sayang sama kamu lagi hiks." ucap Charka sungguh-sungguh.

"Tunggu, Abang? Dari mana kalian tau kata-kata manusia ini?." sarkas Cyella membuat Charka dan Malvino serempak terdiam.

"Abang minta maaf."

"Percuma, maaf lo udah kadaluwarsa." Cyella menyentak kuat genggaman tangannya dan lebih memilih pergi meninggalkan kedua orang tersebut.

Charka meluruhkan tubuhnya ke lantai. Tangannya mengepal dan kemudian meninju-ninju lantai itu.

Bugh

Bugh

"ABANG MINTA MAAF CYELLA! ABANG SALAH! ABANG NYESEL!." teriak frutasi Charka.

Bugh

Bugh

"Bodoh, bodoh, bodoh, GUE BODOH!." Malvino membenturkan-benturkan kepalanya ke tembok dengan kuat bahkan membuat kepalanya mengeluarkan darah yang begitu banyak.

"KALIAN BERDUA GILA YA!." Celvin langsung menyeret Malvino agar tidak membenturkan kepalanya.

"Pas ga nyesel cuman sinting eh pas nyesel malah SGM-Sinting Gemblung Miring." ucap Dewangga menggeleng miris.

"Udahlah, bawa ke uks aja." ucap Kaivand sedikit prihatin dengan kondisi kedua abangnya ini.

"Calvin bantu gue napa." ucap Celvin kepada kakaknya yang hanya planga-plongo.

"Iye." Calvin membantu memapah Charka.

"Minggir kalian! Gue ga mau ke uks gue cuman mau ke Cyella, mau minta maaf sama dia." berontak Charka begitu pun Malvino.

"Dewangga!." Malvino menghampiri Dewangga.

"Bantu gue! Bantu gue buat minta maaf sama Cyella! Pasti! Pasti Cyella bakal maafin gue kalo lo yang ngomong, please!." mohon Malvino pada Dewangga.

Dewangga menggeleng tanda tak setuju.

"Please, Dewa, gu-gue mau Cyella maafin gue. Gue mau hubungan gue kembali kaya dulu lagi, gue mohon, cuman lo yang bisa bantu gue, Dew." Malvino tetap keukeuh memohon pada Dewangga.

Dewangga menghela nafas panjang. "Bakal gue usahain."

"Udah sekarang lo berdua ke uks dulu." keduanya mengangguk, menuruti ucapan Dewangga.

Sedangkan, disisi Cyella saat ini tengah memandang malas kearah Jorgas yang sedari tadi mengemis-ngemis maaf kepada dirinya.

"Gue salah Cyella. Gue minta maaf, maaf banget. L-lo mau 'kan maafin gue? Gue janji ga ngelakuin hal-hal yang bakal nyakitin hati lo lagi, gue janji, maafin gue ya?." ucap Jorgas begitu menyesal. Andai saja mulut laknat dan hal lainnya bisa ia kendalikan agar tak berujung seperti ini.

"Lo mau gue maafin?." tanya Cyella bersedekap dada dengan bibir yang berkedut membentuk seringaian tipis.

"Iya! Gue mau lo maafin gue." semangat Jorgas.

"Ada syaratnya."Cyella mengedipkan satu matanya.

"A-apa syaratnya?." Jorgas meneguk ludahnya kasar, entah kenapa ia merasa tidak enak.

"Mati demi gue." bisiknya rendah.

______



By:NVL.EL

Transmigrasi Psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang