Papa mengucek-ngucek matanya tak percaya kala melihat putrinya malah menggunakan kaos oblong warna hitam, celana jeans warna hitam lalu kacamata yang juga berwarna hitam. Lalu, tatapan matanya yang menunjukkan rasa tertekan dan malas.
Pada kehidupannya dulu, jika ada acara perkumpulan dunia psikopat ia bahkan hanya menggunakan pakaian yang berwarma hitam terus. Tak, seperti wanita yang sering dibawa-bawa makhluk penghuni dunia bawah yang berpakaian glamor, elegant, sining simmering splendid.
"Putri papa yang cantik kita mau ke acara sayang. Pakailah dress yang papa bawa dari Amerika Serikat." papa tersenyum gemas pada anaknya itu. Dulu saja gadis itu senang-senang saja menggunakan dress bahkan yang kurang kain saja gadis itu tetap menggunakannya.
Memang benar, akhir-akhir ini sikap putri cantiknya berubah--sangat berubah drastis. Tapi, papa lebih menyukai sikap putri cantiknya ini yang sekarang. Lebih dingin, datar, tegas, tidak takut dan no jablay menor alay menye-menye club.
Tidak seperti si makhluk yang sering dibawa ke-empat putranya itu. Tidak level sekali jika makhluk itu menjadi menantunya. Sudah, syndrome ah ah, menye-menye, cengeng, penakut, alay, sok cantik, suara diimut-imutin, gak tau diri lagi.
Pernah sekali papa digoda oleh si makhluk itu pas saat papa sedang meeting online dengan klienya, namun papa tak semurahan itu ia yang langsung memanggil bodyguard untuk mendepak si makhluk itu keluar rumahnya. Untungnya istrinya sudah mati.
Ngomong-ngomong tentang para abangsat Cyella itu mereka masih didalam kamar entah sedang apa yang jelas Savero masih asik bergelung manja. Savero itu kalau hari minggu lebih meluangkan waktunya untuk tidur, tidur, dan tidur.
Papa menghela nafas pelan, ia akan merubah penampilan putrinya maksudnya make over dari Singapore akan mendandani putri cantiknya selayaknya manusia pada habitatnya.
"Levis Van Demork!." panggil papa pada make over dari Singapore.
"Memanggil saya tuan?." papa menatap Levis yang porsi tubuhnya amat memprihatinkan pasalnya sangat kurus sekali, lalu rambut panjang yang diikat kuda. Levis dipekerjakan oleh papa sudah 5 tahun lamanya maka dari itu Levis sudah fasih bahasa indonesia.
"Ya, tolong kamu dandani putri saya se-cantik mungkin, se-anggun mungkin, ingat jika kamu berhasil gaji kamu akan saya beri lima kali lipat dari biasanya." ucap papa mendorong putrinya agar mendekat kearah Levis.
Sontak Levis mengangguk semangat dan mengacungkan jempolnya tanda ia sangat senang sekali atas ucapan papa tadi. Levis berdehem, kemudian melihat Cyella dari atas sampai bawah.
'Dia sudah cocok menggunakan apapun, tambah perhiasan sedikit lalu make up tipis-tipis. Ah, dia cocoknya menggunakan dress merah atau hitam agar kulit putihnya kontras dengan dress.' batin Levis mencocokan.
"Berhenti melihatku tuan. Bisakah kita percepat?." owh dingin sekali ucapan anak bos prik ini. Berbanding terbalik dengan bosku yang rada-rada sableng.
"Baiklah, baiklah. Mari saya antar nona ke tempat dimana nona akan didandani." memang Levis tinggal satu atap dengan papa bahkan sudah disediakan tempat untuk berdandan. Sayangnya Levis lebih suka tinggal ditempat yang sudah disediakan oleh papa tanpa keluar sama sekali.
"Belok kiri nona."
Keduanya telah sampai pada ruangan yang bercat putih polos dengan pintu berwarna agak keemasan. Keduanya masuk, langsung disambut dengan banyaknya peralatan make up dan dress-dress yang mempesona.
"Silahkan duduk disini nona." Cyella duduk sembari menunggu Levis yang sedang menyiapkan peralatan make upnya.
Levis dengan telaten mulai mendandani Cyella dengan kehati-hatian beberapa kali Levis mengajak Cyella untuk mengobrol yang mana hanya ditanggapi dengan deheman oleh Cyella.
Setelah beberapa menit dan jam papa menunggu akhirnya yang ditunggu datang juga. Cyella dengan dress berwarna merah dengan bagian bawah yang terbuka memanjang hingga bagian pahanya.
Lalu, kalung, serta beberapa perhiasan perak mengantung indah dibeberapa bagian tubuh Cyella. Papa berdecak kagum, akhirnya dari hasil keringatnya sendiri ia mampu membuahkan anak yang glowing seperti Cyella.
"Putri cantik papa kita nikah aja ya! Kamu jadi istri papa!."
"In your dream."
_______Papa mengandeng tangan Cyella saat memasuki hotel. Memang lokasi acaranya berada dihotel bintang delapan. Terkhusus untuk holkay jika ingin bermalam akan berada di tempat VVIP yang sudah disediakan secara gratis.
"Ah Tuan Graldin selamat datang." ucap pria paruh baya yang punya acara ini. Pria ini sekaligus sahabat papa yang dulunya kere, miskin kini sudah sangat sukses.
"Yo, Tuan Daylen." kedua pria itu berpelukan ala pria, hanya sebentar.
"Siapa gadis cantik disampingmu ini? Istri barumu kah?." Tuan Daylen tersenyum sopan kepada Cyella yang hanya mengangguk kecil.
"Tidak, ini anakku namanya Cyella." Tuan Daylen menutup mulutnya tak percaya.
"Ternyata lebih cantikkan anakmu dari pada mendiang istrimu." ucap Tuan Daylen menatap Cyella dari atas sampai bawah.
"Kalau boleh tau, anakmu sudah punya kekasih?." tanya Tuan Daylen penasaran. Bisa saja 'kan ia menjodohkan anaknya yang sudah jomblo dari perut ibunya dengan anak sahabatnya.
"Anakku ini sudah punya tunangan. Ya ini karena anakku yang tergila-gila pada cetakannya si Tuan Nagarjuna." ucap papa mendengus malas.
"Tidak apa-apa anakku pasti mau jadi tunangan keduanya, jika bisa aku juga akan mendaftar menjadi tunangan ketiga anakmu." ucap Tuan Daylen sontak membuat papa mengacungkan jempolnya.
"Jika bisa aku juga akan menjadi tunangan keempatnya anakku." ucap papa mengangguk setuju.
"Oi! Kadal gurun, si bau tengik." sontak keduanya menatap Cyella.
"In your dream." Cyella mengangkat jari tengahnya.
_______
By:NVL.EL
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Psychopath
FantasíaSiapa yang tidak tau psychopath? Apalagi ini adalah seorang perempuan yang ramah serta murah senyum kepada semua orang tapi nyatanya dia adalah psychopath kejam nan dingin yang sesungguhnya. Dia bahkan bertransmigrasi menjadi antagonist bodoh dan ta...