"Ja-jangan, jangan mendekat."
"Gue mohon Cy."
"L-lo ma-masa tega bunuh abang lo sendiri wa-walau bukan abang kandung tapi gue tetep abang lo, Cy!." mata Malvino bergetar hebat.
"Oh?." Cyella memiringkan kepalanya tak peduli.
Ia melirik ke samping tempat di mana Keira dan Syana berada.Senyum manis Cyella terukir, jari-jemarinya yang lentik itu mengetuk-ngetuk pisau yang dipengangnya.
"Anak papa yang cantik, papa keluar ya ada urusan bisnis yang belum kelar." papa mengecup kepala Cyella kemudian berlari keluar dan menutup pintu. Savero dan Kaivand menempatkan dirinya di sofa panjang yang ada diruang kerja milik papanya itu.
"PAPA!! PA, JANGAN TINGGALIN KITA PA!." Charka berlari ke pintu berupaya untuk membuka pintu namun tak bisa karena sudah dikunci. Mata Charka bergetar kala menatap Cyella yang begitu mengerikan.
Cyella bodo amat dengan kelakuan Charka, kini pandangan Cyella tertuju pada Keira yang mana membuat Keira bergetar takut hingga menundukan kepalanya. Tangan Cyella dengan kuat menjambak rambut Keira hingga beberapa helai ada yang rontok bahkan berdarah.
"AAAAARRRGGGHH!! SAKIT!!!." kaki Cyella dengan kejam menginjak paha Keira. Setelah puas menjambak dan menginjak, Cyella mencekik leher Keira kuat.
"Lo itu kaya slobor tau gak? Bikin gue jijik." tanya Cyella dengan satu alis terangkat.
"Tau slobor kan? S nya dibuang jadi lobor, Lonthe Borongan." mata Keira melotot kala melihat tawa sinis dari Cyella.
Cyella melepas cekikan itu dan kini kedua tangannya mencengkram kedua kaki Keira lalu ditariknya hingga kepala Keira terbentur lantai.
"AAAARRRGG!!." kemudian Cyella membentur-benturkan kepala Keira ke dinding. Darah terus mengucur hingga ke leher. Keira pasrah karena ia tau tidak ada jalan keluar baginya.
Cyella dengan santai mengambil tongkat lalu memukul ke tubuh Cyella bahkan ia dengan kejam menekan tongkat itu pada bagian ms v Keira. Kemudian ia memukul bagian payudara Keira dengan keras.
"Hmph hiks." sakit rasanya, mendadak Keira menyesal dengan atas segala perbuatan jahatnya kepada Cyella. Cyella dengan paksa merobek baju Keira dan kemudian mengunting pentil kedua payudara Keira. Tangan Keira mengepal, bahkan air matanya sudah deras membasahi pipi.
Tangannya yang memegang erat gunting dengan sekali hentakan dan tepat sasaran berhasil menusuk satu bola mata Keira dan menarik paksa bola mata itu. Cyella mencopot bola mata itu dari ujung gunting tersebut dan mengamatinya.
"Iuh." jijik Cyella bahkan ia menginjak bola mata Keira hingga hancur berkeping-keping.
Mereka semua bahkan hanya memalingkan muka ketika Cyella menyiksa Keira, Syana bahkan menangis tanpa suara, tangannya mengepal. Bodoh sekali, kalau saja ia tidak mengajari anaknya hal-hal kejahatan dan hal tentang perjalangan maka semua ini tidak akan terjadi.
Mata Syana membelalak terkejut kala di depannya sudah ada Cyella yang tersenyum manis dengan tangan melambai. Kepalanya berputar untuk melihat keadaan anaknya, Syana terkejut kala mendapati banyaknya darah ditubuh Keira. Walaupun sudah mendapat siksaan kejam dari Cyella ternyata Keira masih hidup.
"Cy-Cyella." gagap Syana.
Cyella yang masih memegang gunting dengan kejam menusuk bagian ms v Syana hingga dalam lalu mencabut paksa. Kemudian, Cyella menusuk dengan membabi buta pada bagian paha. Darah terus menetes membasahi lantai, Cyella berdiri dan memgambil gergaji mesin dan menyalakannya.
Suara gergaji mesin yang bising dan mendebarkan itu membuat Syana ketakutan. Cyella mengarahkan gergajin mesin itu ke kepala Syana, dengan pelan ia mulai mengergaji rambut Syana hingga botak tanpa di duga Cyella memotong satu telinga Syana dan mematikan gergaji mesin itu.
"Cantik." Cyella tersenyum. Kemudian ia mengambil pisau dan menyayat bagian dahi hingga tercipta tulisan Lonthe. Tak hanya itu, Cyella bahkan menyatat bagian punggung, perut dan bagian ujung bibir. Cyella membuang pisau itu asal.
Ia merengangkan kedua tangannya, lalu mengepal dan meninju wajah Syana beberapa kali, terkadang, Cyella akan menendang wajah Syana hingga bengkak. Karena tak kuat, Syana pingsan.
Cyella yang melihat menjadi tak berselera kepada Syana. "Cih!."
Ia menoleh menatap Malvino yang sedang duduk memojok sembari menjambak rambutnya sendiri dan bergumam 'maaf'. Cyella berjalan dan menginjak tubuh Syana.
Saat sampai di depan Malvino, Cyella mengangkat dagu Malvino secara paksa. Malvino mendongak, matanya melotot kaget. "Cy-Cyella?."
"Ma-maafin abang hiks." Malvino mengenggam kedua tangan Cyella yang berlumuran darah.
"Gak." dingin Cyella, ia menghentak kuat genggaman itu yang mana membuat Malvino sakit hati.
"Ke-Kenapa? O-oh abang tau, pa-pasti Cyella mau abang jilatin sepatu Cyella sampe bersih kan? A-abis itu Cyella maafin abang ya?." Malvino tersenyum sebentar kemudian langsung menjilat sepatu Cyella yang penuh dengan darah.
Malvino memaksakan diri untuk terus menjilat sepatu Cyella yang padahal dirinya sangat mual karena bau amis darah yang sangat pekat itu. Cyella diam menatap Malvino yang ada di bawahnya, hatinya yang dingin tidak tersentuh oleh perlakuan Malvino.
Setelah beberapa menit lamanya, Malvino akhirnya menyelesaikan jilatannya. Ia menyeka bibirnya yang terdapat darah, lalu mendongak menatap lembut Cyella. "Abang udah selesai, Cyella maafin abang kan?."
"Gak." dingin seperti biasa.
"Cy-Cyella mau abang nglakuin apa? Abang mau kok nurutin semua yang Cyella minta." Cyella tersenyum sinis.
"Tampar muka sendiri." Cyella mengambil kursi kerja papanya
PlakPlak
Plak
"Lebih keras." ia menyangga dagunya dengan tangan.
Plak!
Plak!
"Yang keras."
Plak!!
Plak!!
"Cih!." Malvino yang melihat Cyella berdecih, mengepalkan tangannya. Apakah kurang keras?.
PLAK!!!
PLAK!!!
Cyella tersenyum dan mengetuk-ngetuk kursi , ini yang dia tunggu-tunggu.
"Cyella suka? T-trus Cyella mau apa lagi?." tanya Malvino dengan tampang menahan sakit. Cyella dengan enteng melempar pisau ke depan Malvino.
"Sayat tubuh lo trus ukir kata brengsek dan kata bejat yang lain." ucap Cyella membuat Malvino menatap pisau itu sebentar kemudian membuka baju dan pelan-pelan menyayat kata per kata.
"Sshh." perih, sakit, harus dirasakan Malvino agar Cyella memaafkannya. Sayangnya, Cyella terlalu dingin dan terlalu psychopath namun dapatkah Cyella tersentuh dengan apa yang dilakukan Malvino kali ini?.
_________
By:NVL.EL
Akhirnya bisa up!

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Psychopath
FantasiSiapa yang tidak tau psychopath? Apalagi ini adalah seorang perempuan yang ramah serta murah senyum kepada semua orang tapi nyatanya dia adalah psychopath kejam nan dingin yang sesungguhnya. Dia bahkan bertransmigrasi menjadi antagonist bodoh dan ta...