Cyella menghela nafas, memikirkan bagaimana Cyella asli bisa masuk ke tubuh dan menghilang sesuka hati. Jadi, apakah selama ini Cyella asli selalu bersembunyi?.
"Iya, gue emang sembunyi. Gue ga akan pergi sebelum orang yang gue benci mati ditangan gue." ucap Cyella asli dengan nada marah. Suara Cyella asli hanya terdengar oleh telinga Clazora.
"Hm." dingin Clazora.
"Oh ya, siapa nama lo?." tanya Cyella asli.
"Clazora." singkatnya.
"Makasih lo udah bantuin gue, gue juga minta maaf karena mungkin lo risih sama gue yang dulu, pasti lo dapet ingatan masa lalu gue yang bodoh, naif, labil ya lo tau sendiri lah. Pokoknya gue bener-bener makasih sama lo." ucap Cyella dengan sangat tulus.
"Ya, gue apa bisa balik ke dunia?." mata Cyella menatap lurus ke depan, ia menggeratkan pegangan pada pagar pembatas dibalkon kamarnya. Sejujurnya dia masih ingin di dunianya namun mungkin saja ini kehendak diatas untuk membuatnya membantu orang agar dapat pahala.
"Maaf, gue ga tau soal itu, gue disini juga karena peran gue adalah setan yang merasuki tubuh sendiri jadi gue ga tau. Dan juga, bukannya lo udah mati ya gara-gara penjual latto-latto?." Clazora yang mendengarnya mendatarkan wajahnya.
Cyella (Clazora) beranjak pergi dari balkon kamarnya menuju ke bawah untuk sarapan. Di meja makan ternyata sudah ada papa, Savero dan Kaivand.
"Pagi putri papa yang cantik." sapa papa dengan senyuman manis yang mengembang.
"Pagi Cy." sapa Savero dan Kaivand bersamaan.
"Pagi." sapa balik Cyella dengan dingin. Cyella duduk di dekat papa.
"Mau papa ambilin roti bakar, sandwich, atau nasi goreng, hm?." Cyella menatap papa sebentar kemudian beralih menatap makanan yang ada di atas meja.
"Clazora." bisik Cyella.
'Ya?.' batin Clazora.
"Gue... Gue boleh ga ngrasuk sebentar buat ngrasain kasih sayang papa buat terakhir kalinya?." lirih Cyella.
'Terserah.' batin Cyella acuh tak acuh, lagi pula ini bukan tubuhnya.
"Makasih Zora!." ucapnya dan langsung masuk ke tubuhnya.
"Kayanya roti bakar aja deh pa, oh ya rasanya dua, coklat sama strawberry." perubahan bicara yang besar dan raut wajah yang ceria serta murah senyum, inilah Cyella asli.
"Oke, papa buatin ya." dengan cepat papa langsung mengambil roti bakar yang sudah disispkan kemudian mengambil selai coklat lalu dioleskannya diroti kemudian papa juga mengambil selai strawberry dan dioleskan pada roti. Kemudian, setelah selesai ditutup lagi dengan roti bakar.
"Nih, diabisin rotinya." Papa menyerahkan roti bakar yang sudah siap.
"Siap." jawab ceria Cyella.
"Oh ya, putri papa yang cantik hari ini mau sekolah atau bolos?." tanya papa sembari memakan sandwichnya.
"Bolos pa, mau membereskan pria brengsek dan wanita jalang." ucap Cyella dengan seringai kejinya.
"Oke, baik-baik dirumah, kalo ada apa-apa telpon papa. Papa pergi kerja dulu ya." ucap papa sembari mengecup pipi putrinya.
Cyella mengulurkan tangannya. "Apa?." tanya papa dengan alis terangkat satu.
"Money." ucap Cyella sembari mengosok jempol dan telunjuk. Tanpa pikir panjang papa langsung memberikan segepok uang berwarna merah dari kantong jasnya.
"Ya udah, papa berangkat dulu."
"Bentar." ucap Cyella.
"Salim dulu." Cyella mengangkat tangannya membuat papa menggeleng sebentar kemudian menyalimi dan pergi.
"Kita juga berangkat Cy." ucap keduanya lalu mendekat ke Cyella.
"Baik-baik dirumah, jangan nakal." nasihat Savero sembari mengelus rambut Cyella.
"Jangan keluyuran, makan tepat waktu." Kaivand mempuk-puk kepala Cyella.
Cyella menatap keduanya, rasa hangat yang mengalir ke dadanya membuatnya mengerti rasa kasih sayang dari abang. Cyella kembali menjulurkan tangannya membuat keduanya dengan patuh menyalimi Cyella dan pergi.
"Clazora." panggil Cyella.
"Apa?." dingin Clazora.
"Gue bakal ngrasuk ini tubuh seharian, boleh kan?." tanya Cyella.
"Serah, ini kan tubuh lo." acuh tak acuh Clazora
"Zora, tubuh gue udah jadi milik lo, milik lo Zora." ucap Cyella.
"Najis, lesbi." datar Clazora.
"Anjing! Bukan itu maksudnya! Ah au ah serah." greget Cyella dengan tampang frustasi.
Cyella langsung saja pergi dari ruang makan menuju ke gudang pendingin dimana pria brengsek dan wanita jalang itu berada. Cyella membuka pintu dan disana terlihat jelas bahwa mereka amat kedinginan.
Agar mereka tetap hangat, pasti akan memeluk satu sama lain. Mata Cyella terus menatap lurus ke depan dan mulut yang berdecak kagum beberapa kali.
"Bukannya tobat baik-baik, tapi mau mati pun masih aja ninggalin dosa, salut gue." Cyella bertepuk tangan dengan meriah.
"Cy-Cyella!." dengan gugup Keira menutupi payudaranya dengan kedua tangannya begitu pun Syana, ibunya.
"Cih, ga usah sok suci lu, eneg gue liatnya." Cyella beralih menatap Charka dan Malvino yang hanya memakai bawahannya saja.
"Eih, ga ada harapan." geleng Cyella.
"Cyella, ini gak seperti yang kamu liat." bantah Malvino.
"Bi-biar Charka jelasin Cy!." gagap Charka.
"Jelasin apa? Emang gue siapanya kalian pake minta jelasin segala?." keduanya diam, seolah itu adalah fakta.
"Cih." Cyella langsung saja menjambak rambut Keira dan Syana lalu menyeret kedua wanita itu yang tanpa mengenakan busana alias telanjang bulat. Sesekali keduanya memberontak, bahkan disepanjang jalan terus menangis.
Sedangkan, Malvino dan Charka juga diseret oleh bodyguard milik Cyella. Cyella membawa mereka ke ruang bawah tanah milik keluarganya. Disana, peralatan membunuh, menguliti orang pun sudah lengkap.
Bruk
Bruk
Cyella melempar keduanya ke depan begitu pun Malvino dan Charka yang dilempar juga oleh bodyguardnya.
"Ikat dia, trus gantung." ucap Cyella sembari menunjuk Syana. Syana yang ditunjuk lantas takut.
_______
By:Nvl.EL
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Psychopath
FantasiSiapa yang tidak tau psychopath? Apalagi ini adalah seorang perempuan yang ramah serta murah senyum kepada semua orang tapi nyatanya dia adalah psychopath kejam nan dingin yang sesungguhnya. Dia bahkan bertransmigrasi menjadi antagonist bodoh dan ta...