Saat kelas sedang sepi-sepinya, Ziava dan Moeza menlancarkan aksinya, mereka berdua menatap Keira dengan intens. Ziava mengeluarkan handphonenya secara diam-diam dan mulai merekam.
"Eh, Kei, kamu ada hubungan apa diantara Malvino dan Charka?." tanya Moeza.
"Cu-cuman Tuan dan Majikan doang, ta-tapi kalo bisa aku mau jadi pacarnya mereka berdua." ucap Keira percaya diri.
"Owh, ternyata lo pura-pura polos ya." Ziava terkekeh.
'Bisa-bisanya langsung kepancing.' batin Moeza tak percaya.
'Gampang banget nih bocah bongkar rahasianya.' batin Ziava.
"Iyalah, sebenarnya gue jijik pura-pura polos kaya gini, tapi demi bisa morotin hartanya bokap Malvino gue terpaksa aja, ibu gue juga pura-pura menderita dan sok baik. Tapi pada kenyataannya gue dan ibu gue tuh jalang di club sama pinggir jalan." ucap Keira merubah mimik wajahnya menjadi angkuh.
"Trus, rencana lo selanjutnya apa?." tanya keduanya.
"Rencana gue selanjutanya, gue pengen anak perempuan yang namanya Cyella itu diusir dari rumah, trus kalo di sekolah gue mau bully sama fitnah dia agar gue jadi primadona sekolah ini. Gue gedeg banget sama tuh cewek, udah sok cantik, trus di rebutin banyak cowok lagi, gue kan jadi iri liatnya." ucapnya menggepalkan kedua tangan.
"Lo mau kan bantuin gue buat ngebully Cyella, lo berdua kan temen gue, harus saling membantu dong." ucap Keira.
"Oke, tapi gue mau tau semua rahasia lo." ucap keduanya.
"Gak masalah."
'Ni Keira tolol apa bodoh sih? Bisa-bisanya ada orang yang ngorek rahasianya tapi gak curiga sama sekali.' batin Moeza dan Ziava yang merasa aneh.
_______
"Cy!." Cyella membalikkan badannya, menatap siapa yang memanggilnya.
"Apa?."
"Gue udah dapet rekamannya, ternyata si Kei itu gampang banget mbongkar rahasianya." ucap Moeza sedikit terengah-engah karena berlari.
"Oh ya?."
"Iya nih, nanti lo dengerin aja rekamannya." ucap Moeza memberikan handphonenya.
"Thank's, Ziava?." tanya Cyella yang tak menemukan keberadaan Ziava.
"Oh, anak itu lagi nemenin Keira ke kantin, mumpung ada kesempatan gue langsung nyari elo deh." jelas Moeza membuat Cyella mengangguk sebentar.
"Yaudah, gue pamit dulu ya, mau nyusul mereka berdua, bye Cy!." ucap Moeza langsung berlari dengan tangan yang melambai-lambai tanpa menoleh ke belakang.
"Dek, lagi ngapain disini? Dek, dih bengong ni orang." ucap Kaivand yang datang entah dari mana. Kaivand dengan sengaja mencubit lalu mengunyel-unyel pipi chubby Cyella.
Cyella menepis tangan Kaivand, ia menatap mata Kaivand dengan datar. Sejenak keduanya saling pandang.
'Shit, Kai, tenang itu adek lo.' batin Kaivand dengan jantung yang berdegup tak normal.
"Kai! Kaivand! Woy!." teriak Calvin sembari menepuk pundak Kaivand.
"Hah, apa?." linglung Kaivand.
"Lo ngapain disini? Ntu tangan ngapain nemplek di dada? Sakit jantung lo?." tanya Calvin sembari menahan tawanya.
"Gue-gue tadi disini sama Cyella. Loh, Cyellanya mana?." Kaivand mencari-cari keberadaan Cyella yang mendadak hilang.
"Cyella? Noh dibawa Savero!." tunjuk Calvin pada Savero yang tengah mengenggam tangan Cyella.
"SAVERO! ANJING LO!." teriak Kaivand langsung berlari menyusul Savero dan Cyella bahkan meninggalkan Calvin yang hanya menatap ke tiganya itu.
"Eh, gue ditinggal lagi!."
______
"Awh! Sakit!." Keira memegang pundaknya yang terasa sangat sakit.
"Cy-Cyella kamu kenapa nabrak aku?." tanya Keira dengan terbata-bata sembari wajahnya yang menahan sakit.
"Kei, Kei gapapa kan?." tanya Malvino seraya menghampiri Keira.
"Pundak Kei sakit abang." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Cyella!." mata tajam Cyella langsung menatap Malvino yang menatapnya dengan penuh amarah.
"Apa?." santai Cyella sembari menaikan satu alisnya.
"Kenapa lo tega bully Keira, hah?! Gue bener-bener ga habis pikir sama lo Cy! Lo bener-bener jahat! Gue sebagai abang lo malu punya adek kaya lo!." makinya.
"Trus?." Cyella mendekat kearah Keira dan mengenggam dagunya.
"Ga usah lo deket-deket Keira! Gue jijik liat lo bangsat! Jauh-jauh lo sana, dasar kuman!." usir Malvino keras.
Cengkraman di dagu Keira makin erat dan kuat, tangan yang satunya lagi Cyella gunakan untuk memegang pundak Keira dan merematnya.
"Sa-sakit Cyella. Hiks sakit Cyella sakit hiks. Kamu-kamu jahat, a-aku ba-bakal aduin ke Tuan supaya dia hukum kamu!." ancamnya berharap Cyella akan takut tapi Cyella tetap meremat pundak Keira dengan kuat.
"CYELLA!." tangan Malvino terangkat untuk menampar Cyella namun saat di udara ada yang mencekalnya.
"Berani lo tampar tunangan gue, mau mati lo?."
"Berani lo tampar mantan pacar gue, bosen idup lo?."
Ucapan itu terlontar dari mulut Zeno dan Malverick yang tiba-tiba datang.
'Gan-ganteng banget.' batin Keira dengan mata berbinar-binar.
Zeno dan Malverick saling pandang kemudian menghempas tangan Malvino. "Cih." decih keduanya.
Tatapan mata Cyella menatap Malverick yang juga menatapnya. Malverick mengedipkan satu matunya.
'Perasaan familiar apa lagi ini?.' batin Cyella.
"Awhh, Cy-Cyella le-lepasin tangan kamu hiks, pundak aku sakit tau hiks." ucap Keira dengan mimik wajah sedih dan kesakitan.
'Arrgghh jalang sialan lo! Bikin pundak gue sakit aja! Awas lo.' batin Keira.
Pelan, Cyella menjauhkan tangannya dari pundak Keira dan merogoh sakunya untuk mengambil tissue basah dan mengelapkannya pada kedua tangannya secara bergantian.
"Kuman." gumamnya yang masih bisa di dengar.
_______
By:NVL.EL

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Psychopath
FantasíaSiapa yang tidak tau psychopath? Apalagi ini adalah seorang perempuan yang ramah serta murah senyum kepada semua orang tapi nyatanya dia adalah psychopath kejam nan dingin yang sesungguhnya. Dia bahkan bertransmigrasi menjadi antagonist bodoh dan ta...