"Cih, baru pulang lo?." tatapan sinis dan jijik cowok itu layangkan kepada sang gadis yang berjalan memasuki ruang keluarga dengan tatapan tak minat. Dia abang pertama Avena namanya Malvino Adheva Graldin. Malvino amat teramat membenci adiknya yang suka sekali membully orang tak bersalah.
"Kemana aja lo, hah?." ujar cowok yang satunya dengan tatapan benci yang kentara sekali. Kalo ini abang kedua Avena namanya Kaivand Alxiando Graldin, ia juga sama dengan Malvino, membenci adiknya. Benci adiknya karna tubuh montok adiknya diumbar menggunakan pakaian ketat. Ia tidak suka itu.
"Abis ngejalang kali haha. Dibayar berapa lo sejam, hah?." ucapnya dengan tatapan mengejek. Kalo yang ini abang ke empat namanya Charka Nevalion Graldin, ia juga membenci adiknya.
Sedangkan, abang ke tiga memilih hanya diam sembari menatap adiknya yang mulai menjauh. Ia tidak suka ikut campur atau mencampuri urusan orang lain, terkesan cuek namun nyatanya sangat menyayangi adiknya secara diam-diam. Ia bernama Savero Xazeius Graldin.
"Kak ja-jangan ah ka-kaya ah gitu sa-sama ah Kak Avena, ka-kasian ah Kak Avena nya." ujar sang gadis atau wanita yang berbicara lembut. Ia bernama Lalalonthea Grant Devonte, cewek lembut dan baik hati, biasa dipangil Lala, kalo dipangil Lonthea juga gapapa. Ia adalah protagonist utama wanita.
"Cih, kamu masih aja belain tuh jalang. Udah jalang, pembawa sial, goblok, tolol lagi." ucapnya terkesan sinis dan merendahkan.
Sedangkan Avena or Cyella hanya diam sembari terus berjalan menuju kamarnya saat akan menginjak undakan tangga kedua harus terhenti karena teriakan seseorang.
"HEH, JALANG LO DENGER GA SIH APA YANG GUE BILANG?!." teriaknya dengan amarah yang membuncah.
Dor
Cyella menembakkan peluru membidikan kearah orang yang berteriak namun dengan sengaja ia melesetkan tembakan dan mengenai dinding hingga bolong.
Bagaimana Cyella bisa punya pistol? Sejujurnya pistol dengan ukiran mawar itu ternyata ikut bertransmigrasi.
Hal itu malah membuat semua orang terkejut dan tak percaya. Orang yang berteriak tadi hanya diam mematung, ia masih shock! Sampai lupa caranya bernafas.
"Jika tidak tau apa yang terjadi, diamlah jangan mengonggong seperti anjing gila!." ujar Cyella dengan tatapan dingin yang menghunus ke ulu hati mereka.
"Dan satu lagi i'm not Avena i'm Cyella. Call me Cyella, bangsat!."
Perkataan Cyella lagi dan lagi membuat mereka terkejut bukan main. Hei, biasanya Cyella akan takut dan bergelanyut manja disalah satu dari mereka dengan tampang memelas yang terpatri diwajah menor itu.
Cyella melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda itu.
"Benar-benar manusia bodoh." umpatnya seraya membuka pintu kamarnya.
"Kamar tai?."
"Kenapa semuanya tai semua?."
"Cih gadis tai." umpatnya pada raga asli.
Bagaimana bisa kamar pemilik raga asli berwarna kuning semua. Dari dinding, lantai, almari, ranjang, meja belajar, meja rias, gorden, pokoknya semua berwarna kuning kecuali pintu kamar.
"Hidup dikamar tai tidak buruk juga." ucapnya sembari tiduran diranjang king size itu.
Ia mulai mengeluarkan pistol berukiran mawar itu ia juga menyematkan gantungan dengan pisau asli dibawah pistol itu.
"Bagaimana kalau kita membunuh salah satu anggota keluarga raga ini? Pasti menyenangkan." bibirnya tersenyum miring.
______
"Tadi itu bener Avena yang kita kenal 'kan?." ucap salah seorang cowok yang kini memegang dadanya. Ia masih shock dengan perbuatan gadis itu. Ditambah lagi cara bicaranya yang terkesan dingin membuat ia merinding dibuatnya. Ia namanya Jorgas Aljavier Baswara.
"Ck, kalau dia jalang tetep jalang lah." decak seorang cowok yang mulai risih pembicaraan yang menyangkut tentang Avena. Abangnya nih.
"Pas dia nembak kaya udah ahli gitu, keren." ia berbinar kala mengingat kejadian tadi. Dewangga Algerian Abigads, sedikit cuek, dan bodoamat.
"Lo sebenarnya mihak siapa sih, kita atau dia?." sinis Kaivand.
"Ya ga tau, yang penting gue idup." balasnya dengan mengedihkan bahunya acuh.
"Eh bos, lo kenapa dari tadi diem mulu?. Kesambet ya bos, emang kesambet apaan?. Ga mungkin bos gue yang melebihi setan kesambet nih." ucap cowok itu tanpa ada rasa takut sama sekali padahal cowok yang dipanggil bos sudah menatap tajam dirinya.
Cowok yang dipanggil bos namanya Malverick Kanaka Nagarjuna, ia adalah protagonist utama pria yang memiliki sifat dingin dan datar sekaligus tunangan sah dari antagonist, Cyella.
"Heh to be contol, kalo ngomong difilter dulu napa." ia menjitak cowok yang duduk disebelahnya.
"To be contol, to be contol, to be memek mbok lah." dengus cowok yang dijitak dengan memutar bola matanya malas.
"Sat, orang kalo lagi kesambet emang matanya melotot gitu ya?." bisik cowok yang dijitak itu sembari menatap bos nya yang asik menatap tajam.
"Ya mana gue tau, coba lo searching di sejuta mbah itu." saran cowok itu.
"Oke, oke bentar, pake suara aja ya gue males ngetik."
"Iya dah terserah lu dah."
"Berapakah panjang titid gajah? Dan bagaimana cara semut ngentod? Mohon bantuannya yah mbah." ucapnya kepada apk berwarna putih itu.
"Heh tolol gue nyuruh lo buat nyari orang kesurupan malah nyari panjang titid gajah." dengus cowok itu merasa dipermainkan.
"Ini hp nya siapa?."
"Lo."
"Yaudah, suka-suka gue lah mau searching apa. Sewot amat lu jadi manusia." delik cowok itu.
Sedangkan yang lain hanya diam menatap pertengkaran kecil didepannya. Sudah biasa mereka melihat dan mendengarkan celotehan tak bermutu dari manusia kembar itu.
Manusia kembar itu namanya Calvin dan Celvin. Nama panjangnya adalah Calvin Gevario Dexagon ini kakaknya kalau Celvin Ghastan Dexagon ini adiknya.
"Ya gue emang manusia, pe'a." dengus Celvin menatap sinis kakaknya.
"Pe'a, pe'a gini gue kakak lo." ia menjitak kepala adiknya dengan gemas.
"Cuman beda 1 detik diributin." gumam Celvin.
_______
Spesial Hari Nyepi
By:NVL.EL

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Psychopath
FantasiaSiapa yang tidak tau psychopath? Apalagi ini adalah seorang perempuan yang ramah serta murah senyum kepada semua orang tapi nyatanya dia adalah psychopath kejam nan dingin yang sesungguhnya. Dia bahkan bertransmigrasi menjadi antagonist bodoh dan ta...