Kabar Arane akan berangkat ke luar negeri segera Renjana sampaikan pada Larasati begitu pulang, dan wanita baya tersebut tidak terkejut. Lantaran sebelumnya, ia telah bertemu dengan wanita baya lain yang mengeklaimnya sebagai calon besan untuk membahas banyak hal.
"Ibu dengar, Arane tidak pernah mau lagi bersinggungan dengan dunia kedokteran." ungkap Larasati berdasarkan pemaparan sang calon besan hasil klaim.
"Lha, itu dia, Bu. Kenapa harus bertepatan dengan hubungan mereka yang keliatannya lagi gak baik. Aneh, kan, Bu?" curiga Renjana dari hasil pengamatannya belakangan ini dan tambahan informasi dari sang ibu.
Larasati menyetujuinya dengan gerakan kepala.
"Ditambah, Mbak Rane beberapa kali bawa cowok lain ke warung." keterangan imbuhan Renjana menimbulkan kerut di kening Larasati.
"Cowok lain?"
Renjana mengangguk, "Muda, ganteng, dan kaya, Bu. Tapi pas ditanya, Mbak Rane selalu bilang Aku kepo." ungkapnya disertai pendiskripsian si sosok yang dimaksud.
"Apa karena itu Masmu bilang gak mau nikah seumur hidup?" Larasati menarik simpul-simpul untuk kemudian disambungkan agar melahirkan sebuah hipotesis.
"Kayaknya iya, deh, Bu. Hubungan mereka gak baik, Mbak Rane ketemu cowok lain dan mau lajut kuliah, Mas Dega ciut nyali dan melajang seumur hidup, lalu-"
"Lalu apa?"
Bukan, itu bukan Larasati yang menyaut. Melainkan sang bintang utama yang sedang dibicarakan. Mereka lupa sesaat bahwa si sulung sudah di rumah dan baru saja selesai mandi.
"Jangan banyak berspekulasi, Kamu tidak tahu kebenarannya, Renja." peringat Pandega dengan kilatan tajam matanya untuk sang adik. Memperoleh kilatan mematikan, Renjana lantas meringis lebar sambil menunjukkan dua jari perdamaian.
"Kalo begitu beri Kami kejelasan agar tidak sembarangan berprasangka, Dega. Kamu terlalu menutupi semuanya seolah kami ini tidak pantas tahu." kritik sang ibu terang-terangan, gerah merasakan sikap anaknya.
Pandega mengambil duduk di seberang ibu dan adiknya, meluangkan waktu untuk meluruskan asumsi mereka.
"Rane memang tidak tertarik lagi dengan dunia kedokteran, tapi dia punya impian besar untuk menyehatkan banyak warga tidak mampu. Dan alasannya memilih ke luar negeri karena memang ada tawaran beasiswa di sana. Tidak usah mengait-ngaitkan hubunganku dan dia, itu urusan pribadi kami. Apalagi mengaitkan dengan pria yang nyatanya adalah sepupu Arane sendiri. Soal keputusanku tidak ingin menikah, itu persoalan lain. Kalian hanya perlu ingat, Aku dan Arane hanya teman."
Panjang lebar Pandega berterus terang meski tak semuanya ia singkap. Sikap diamnya selama ini memang salah, sehingga wajar bila Larasati dan dan Renjana banyak mengira-ngira. Sebab itu, malam ini ia membuka suara sekaligus meminta secara tersirat untuk tidak lagi berharap lebih tentang ia dan sang mantan puan hati.
"Aku ke kamar," pamit si sulung beranjak meninggalkan adik dan ibunya yang termangu.
"Sepupunya ternyata, Bu?"
Renjana saling pandang dengan sang ibu, dugaannya terpatahkan sudah.
...
Pandega seorang pengecut ulung, kata beberapa orang. Tidak sepenuhnya salah, memang nyatanya Pandega langsung ciut nyali untuk memperjuangkan Arane hanya karena seorang pemuda yang tidak dikenali. Yeah, setidaknya itu berlaku hanya pada hari yang sama. Keesokan ia bangkit, berniat menggaet tangan Arane kembali lewat jalur orang dalam.
Pagi itu Pandega bertukar pesan dengan ayah sang puan, membuat janji temu, dan disepakati malam hari di sebuah restoran ternama. Demi tidak terlambat, Pandega sengaja pulang lebih awal dari galeri dan menangguhkan semua pekerjaannya besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDANGANPHOBIA [TAMAT]
RomanceKesal lantaran sang anak selalu mengacaukan rencana perjodohan yang ia siapkan, Reny nekat membuat undangan atas nama Arane sang anak. Bermula dari sana, semesta mempertemukan Arane dengan Pandega yang amat sangat membenci orang seperti Arane karena...