"Milen mau liat titit gue nggak?"Sepanjang perjalanan menuju rumah Nattaniel, Milen benar-benar diuji kesabaran oleh perilaku Nattaniel yang benar-benar menjengkelkan. Dari mulai tangan nakal anak itu yang diam-diam merambat ke arah selangkangan Milen, lalu kemudian tangan itu berpindah membuka resleting celananya sendiri membuat Milen sangat shock.
"Diem atau gua lempar keluar mobil?" Ancam Milen jengkel seraya menggenggam sebelah tangan Nattaniel yang sedari tadi berbuat ulah.
Nattaniel merengut, "Gue pengen jadi bintang bokep"
Lagi dan lagi Milen menghela nafas berat mendengar penuturan lirih Nattaniel, entah apa yang sudah dilakukan anak itu sebelum mabuk. Mengingat sebelah tangan nya yang di cengkram kuat oleh Milen akhirnya Nattaniel pun terdiam sampai mereka kini berada di halaman rumah mewah Nattaniel.
"Bisa jalan gak?" Tanya Milen yang berdiri tepat di samping mobil dihadapan Nattaniel.
Gelengan pelan Milen dapat sebagai jawaban, akhirnya dengan helaan nafas berat nya Milen pun menggendong Nattaniel dipunggung nya membuat anak itu menemplok seperti bayi koala.
"Hihi Milen liat itu ada tuyul" Gumam Nattaniel pelan seraya terkikik.
Seorang satpam yang berada di rumah Nattaniel pun hanya bisa tersenyum saat tidak sengaja kedua telinga nya menangkap gumaman sang Tuan.
"Oalah mas Natta dipsy ya mas?" Sapa Satpam itu dengan ramah.
Milen mengerjap pelan, "Teletubbies maksudnya?"
"Loh kok Teletubbies? Mas Natta pengen jadi Teletubbies? Waduh dia ni suka aneh aneh bae kalo mabuk oh my god"
Nattaniel terkekeh, "Tuyul nya bisa ngomong ya hehehe jelek banget mukanya kayak cepot wleee"
Senyuman manis terpampang jelas di raut wajah Pak Satpam, walaupun hati nya sedikit gondok namun ia tentu tidak bisa berbuat apa-apa, andai saja Nattaniel adalah anak kandung nya maka anak itu sudah habis ia marahi lalu akan ia ikat di atas pohon mangga depan rumah nya.
Milen pun hanya meringis tidak enak kemudian berpamitan untuk membawa Nattaniel memasuki rumah karena jujur tubuh Nattaniel tidak lah ringan, Milen rasa punggung nya akan sedikit pegal setelah ini. Biasalah, anak muda.
"Ngomong ngelantur banget, lain kali gak usah mabok. Banyak gaya banget bocah" Dumal Milen yang dijawab kekehan riang dari Nattaniel.
Susah payah Milen memencet bel yang berada di samping pintu masuk, dengan tubuh yang tidak diam karena pegal Milen berdiri sampai beberapa detik lama nya hingga sosok seorang wanita dengan piyama pink lucu nya muncul dari balik pintu yang terbuka.
"Oh hai Milen"
Milen tersenyum tipis, "Ya Nam, boleh masuk gak? Ini anak berat banget"
"A-ah iya iya masuk aja. Tau kamar nya kan, Milen?" Tanya wanita tersebut yang ternyata adalah Namira.
Milen hanya mengangguk tipis lalu melangkah cepat membawa tubuh Nattaniel menaiki tangga karena memang kamar Nattaniel berada di lantai dua. Namira mengikuti dari belakang dalam diam, sedangkan Nattaniel terus mengoceh kesana kemari tanpa Milen mengerti tapi yang pasti Nattaniel kini sedang berbicara tentang dua ekor nyamuk kawin yang ia lihat tadi pagi.
"Dia mabuk? Maaf ya Milen, ngerepotin jadinya" Ucap Namira yang membantu Milen menyamankan posisi Nattaniel, walau sebenarnya Milen tidak perlu dibantu dalam hal ini.
"Sama sekali gak ngerepotin kok" Jawab Milen seadanya.
Nattaniel kemudian berguling dan mengubah posisi menjadi tengkurap membuat kameja nya lagi-lagi tersingkap menampilkan punggung mulus nya, Milen dengan cepat membetulkan letak kameja itu agar Nattaniel tidak kedinginan nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malchance (MileApo local) ✔️
FanfictionHanya bercerita tentang kehidupan Nattaniel Mahawira yang tiba-tiba harus terikat dengan pria tampan rendah hati bernama Milen Sambara. + Non Baku (Karna aku buat ini lokal) + Homo. Yang homophobic puter balik