Hari sudah larut malam. Keluarga Nattaniel pun sudah datang dan menunggu kabar baik dari Nattaniel yang sampai saat ini belum juga membuka mata, sedangkan Milen hanya duduk terdiam dengan pandangan yang silih berganti pada Nattaniel dan sang Anak yang berada di inkubator samping ranjang.Benar, Milen meminta kepada dokter dan juga para perawat agar sang bayi disimpan diruangan yang sama dengan Papa kandungnya. Milen ingin ketika Nattaniel membuka mata ia bisa langsung melihat bahwa sang bayi yang selama ini ia kandung sudah terlahir kedunia dalam keadaan sehat.
Dan Milen ingin Nattaniel yang memberikan nama pada putra pertamanya tersebut.
"Eumg"
Milen terlonjak saat erangan halus terdengar dari bilah bibir Nattaniel, "Natt?"
Kedua mata yang selalu berbinar itu kemudian terbuka secara perlahan. Pandangan Milen dan juga Nattaniel seketika beradu, Milen menatap dengan mata penuh harap sedangkan Nattaniel menatap Milen dengan sayu.
"Sayang? Sebentar aku pang-"
"Milen... Baby Puyu jadi alien- hiks"
Milen yang awalnya ingin memencet tombol berwarna merah di sisi ranjang pun seketika terdiam. Terlebih saat Nattaniel menatapnya penuh ketakutan diiringi isakan halus yang keluar dari mulutnya.
"Hah? Maksudnya apa?" Tanya Milen sembari mengusap lembut kedua mata basah Nattaniel.
"Baby Puyu jadi alien raksasa. Dia mau bawa aku ke planet pluto, aku mau dijadiin tumbal, Mileenn~" Rengek Nattaniel dengan tatapan sayu dan tidak fokusnya.
Merasa ada hal yang janggal akhirnya Milen segera menekan tombol tersebut untuk memanggil salah satu dokter. Tatapan Milen beralih pada sang bayi yang anteng tertidur lelap didalam kotak inkubator, bukankah aneh jika bayi mungil tersebut tiba-tiba berubah jadi alien? Ah Milen sama sekali tidak bisa membayangkan.
Cklek
"Permisi, Tuan Milen. Izin memeriksa pasien" Ucap sang dokter yang diangguki oleh Milen.
Dokter tersebut dengan telaten memeriksa Nattaniel sedangkan Nattaniel kini hanya mengedarkan pandangannya bingung seperti sedang mencari sesuatu.
"Om... Anakku dibawa alien?!" Panik Nattaniel membuat si Dokter tersebut mengerjap lalu terkekeh kemudian.
"Nggak, Tuan. Itu anak Tuan sedang tidur" Tunjuk si Dokter membuat Nattaniel mengalihkan pandangannya pada bayi mungil didalam inkubator tersebut. Hanya butuh waktu beberapa menit untuk memeriksa kondisi Nattaniel, lalu Dokter itu berbalik menghadap Milen.
"Tuan Milen, suami anda baik-baik saja. Beliau masih terkena efek dari obat bius jadi mohon maklum jika sedikit melantur"
Milen mengangguk pelan, "Ah... Ya. Terima kasih"
Dokter itu pun mengangguk lalu pamit undur diri setelah memastikan bahwa Nattaniel baik-baik saja. Sepeninggalan Dokter, Milen menghampiri dan membawa bayi mungil yang sedang tertidur itu ke arah Nattaniel. Pria manis yang masih berusaha mengumpulkan akal sehatnya pun mengernyit lalu dengan ragu menerima gumpalan daging berbentuk manusia itu penuh hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malchance (MileApo local) ✔️
FanfictionHanya bercerita tentang kehidupan Nattaniel Mahawira yang tiba-tiba harus terikat dengan pria tampan rendah hati bernama Milen Sambara. + Non Baku (Karna aku buat ini lokal) + Homo. Yang homophobic puter balik