36). Kecewa

2.6K 274 28
                                    


Pagi hari nya, Milen dibuat terbangun karena Nattaniel yang bergerak gelisah tepat di samping nya. Suami manis nya itu sesekali meringis sembari memegangi bagian perut nya membuat Milen langsung membuka matanya lebar.

"K-kenapa? Kamu kenapa?" Tanya Milen panik.

Nattaniel meringis pelan, "Perut aku gak enak"

Mendengar hal itu Milen langsung memanggil seorang dokter yang kemarin menangani Nattaniel, walaupun dokter itu sangat menyebalkan namun Milen tidak punya pilihan lain agar Nattaniel bisa dengan cepat ditangani.

Keadaan di ruangan itu sangat sunyi ketika Nattaniel diperiksa sang dokter, sedangkan Milen berdiri tepat di samping Nattaniel yang sesekali masih meringis tidak nyaman. Astaga Milen tidak bisa membayangkan jika Nattaniel mengalami hal yang tidak mengenakkan.

"Ini... Hal biasa" Ucap dokter itu terlihat ragu.

Milen pun dengan kesal melangkah menghampiri dokter tersebut dan meraih kerah kameja yang digunakan sang dokter dengan kasar.

"Becus, anjing!! Jangan anggap gua orang bego" Desis Milen tajam membuat Nattaniel melotot kaget melihat hal itu.

Walaupun sedikit panik, Nattaniel menarik ujung kameja Milen dengan lemah. Milen pun menghempaskan tubuh dokter itu sampai akhirnya beliau pergi dari ruangan karena merasa ketakutan oleh perlakuan Milen, sedangkan Milen kini mengerang kesal melihat tingkah aneh dokter tersebut.

"Udah paling bener dia berhenti jadi dokter. Sebentar, aku telepon dokter shya" Ucap Milen lalu mengeluarkan ponsel nya dengan terburu untuk menghubungi seorang dokter spesialis kandungan yang menjadi pegangan Nattaniel sejak awal.

"Ugh" Keluh Nattaniel saat perut nya sedikit terasa ditarik tanpa sebab.

Kepanikan kian mendera Milen, pria tampan itu bergegas menghampiri Nattaniel setelah menghubungi dokter Shya walaupun ada sedikit perdebatan saat Milen meminta Dokter wanita itu untuk datang ke rumah sakit ini.

"Diem dulu sebentar" Titah Milen pelan seraya mencoba mengelus-elus permukaan perut milik Nattaniel.

"Enak nggak?"

Nattaniel menggeleng lemah, "Masih sakit. Baby Puyu kenapa"

Hati Milen sungguh mencelos mendengar lirihan serak Nattaniel yang terlihat sedikit ketakutan, akhirnya Milen menaiki ranjang rumah sakit tersebut lalu mendudukan Nattaniel tepat di antara kedua kaki Milen agar suami manis nya itu bisa bersandar pada dada bidang nya.

Tangan Milen pun tidak diam, jemari panjang itu terus mengelus dan mengusap bagian perut Nattaniel sembari bergumam kecil untuk menenangkan Nattaniel yang mulai terlihat gusar.

"Dokter Shya sebentar lagi sampe, tunggu dulu ya sayang" Ucap Milen sedangkan Nattaniel mengangguk lemas.

Beberapa belas menit mereka habiskan dalam posisi seperti itu, Milen pun terus melakukan segala hal untuk membuat Nattaniel nyaman tanpa mengeluh sedikitpun. Bahkan sebelah kaki nya kini kesemutan dan mati rasa namun Milen tidak ingin mengganggu Nattaniel yang sedang menumpukan sebelah kaki nya disana karena sepertinya Nattaniel sangat nyaman dengan posisi tumpang tindih seperti ini.

"Permisi?" Ucap seseorang lalu memasuki ruangan dengan sedikit tergesa.

"Dokter Shya, cepat periksa kandungan suami saya" Titah Milen membuat Dokter Shya sedikit kebingungan.

"Maaf, tapi... Disini bukan ranah saya. Memang perut kamu gimana Nattaniel?" Tanya Dokter Shya pada Nattaniel yang kini sedang merengut sedih.

"Perut aku gak enak, kayak ditarik-tarik dari dalem sampe ke punggung" Jawab Nattaniel lirih.

Malchance (MileApo local) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang