Pagi hari ini Nattaniel terduduk dengan wajah yang sangat tertekuk kesal. Kedua bola mata nya bergulir kesana kemari penuh delik melihat gerangan beberapa orang yang mondar mandir mengangkut barang-barang keatas truk, memang tidak banyak karena sebagian barang sudah Milen pindahkan sejak waktu itu."Natt sayang sarapan dulu ya?"
Milen menggaruk pelipis nya kebingungan saat Nattaniel sama sekali tidak merespon nya. Jangankan merespon, melirik saja Nattaniel enggan. Pria manis yang sedang hamil itu hanya duduk bersandar di single sofa tanpa mengatakan apapun, bahkan ia tidak menghiraukan keberadaan suami tampan nya yang masih setia berdiri disamping dirinya.
"Kamu masih ngambek? Nandra sama Bara ngelarang kamu karena mereka khawatir, kamu lagi hamil jangan sampe kecapean sayang" Bujuk milen yang kini berpindah posisi menjadi berlutut di hadapan Nattaniel.
"Aku cuma pengen bawa tas aku doang?! Aku gak selemah itu!!" Jawab Nattaniel kesal.
Milen menghela nafasnya dalam dan meraih sebelah tangan Nattaniel untuk ia genggam dengan erat, "Nattaniel, dengerin ya. Kamu memang gak lemah, tapi kamu gak tau kan keadaan Baby Puyu didalam sana? Kalau dia kenapa-kenapa gimana coba?"
"Hng~"
Tawa kecil terdengar setelah Milen melihat wajah merengut Nattaniel yang sangat menggemaskan. Bibir mungil nan kenyal itu terlihat mengerucut seakan memberi kode pada Milen agar menggigitnya sampai berdarah.
Tapi tenang saja Milen masih bisa berfikir waras pagi ini.
"Mau sarapan apa? Yang lain udah aku beliin nasi uduk tadi, tinggal kamu yang belum makan" Ucap Milen lembut beserta tatapan mata yang sama lembutnya.
"Masih mau lanjut ngambeknya? Yaudah aku tinggal dulu bantuin anak-anak. Kalau udah gak ngambek kasih tau ya, manis"
Chu~
Nattaniel total mengerjap saat Milen mengecup hangat kening nya begitu saja. Ini sudah bukan hal yang aneh karena Milen sering sekali melakukannya, namun tetap saja jantung Nattaniel tidak akan bisa terkontrol jika Milen melakukan hal seperti itu. Benar-benar diluar kendali.
"Baby Puyu... Papa pengen nungging" Adu nya lirih seraya mengelus pelan permukaan perut buncitnya.
°°°
"Gimana? Masih ngambek?"
"Hn"
Nandra menggaruk kepala nya tak habis pikir saat Milen memberitahu bahwa Nattaniel masih merajuk perihal tas yang kini sudah tergeletak di dalam truk.
Lagipula tas tersebut berisi majalah dan buku-buku yang sering Nattaniel baca untuk menghabiskan waktu luang, dan berat tas tersebut pun tidaklah ringan membuat Nandra dan Bara melarang keras Nattaniel untuk membawa nya. Walaupun akhirnya Nattaniel merajuk total sampai tidak ingin sarapan.
"Mood orang hamil emang aneh. Sabarin aja" Sambung Yushar yang baru saja selesai membantu sang suami- Jevan.
Iya, Yushar dan Jevan sudah menikah tepat satu bulan setelah Nattaniel dinyatakan positif hamil. Pesta pernikahan mereka di laksanakan di Eropa Utara tepatnya di negara Denmark, namun sayang karena keadaan Nattaniel yang sempat drop waktu itu membuat Milen tidak bisa menghadiri pernikahan sahabatnya tersebut.
Dan Jevan pun tentu sangat memaklumi nya.
"Berapa bulan dia, Sam?" Tanya Jefry sembari mengibas-ngibaskan kerah baju nya karena merasa gerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malchance (MileApo local) ✔️
Fiksi PenggemarHanya bercerita tentang kehidupan Nattaniel Mahawira yang tiba-tiba harus terikat dengan pria tampan rendah hati bernama Milen Sambara. + Non Baku (Karna aku buat ini lokal) + Homo. Yang homophobic puter balik