Hari demi hari hubungan Milen serta Nattaniel kini semakin membaik, mereka begitu tentram menjalani hari-hari sebagai pasangan suami istri bahkan Nattaniel selalu menunggu kepulangan Milen dari kantor nya hanya untuk meminta jatah kecup di bibir nya yang manis dan Milen tentu saja dengan senang hati memberikan itu."Sayang, ayo bangun"
Mendapat bisikan lembut di samping telinga nya, Nattaniel pun menggeliat tidak nyaman.
"Selamat pagi baby puyu, what are you doing there~?"
Kedua mata yang semula terpejam kini mengerjap saat mendengar suara Milen yang mendayu di area perut buncit nya. Nattaniel terkekeh lucu melihat Milen yang sedang mengelus serta menempelkan sebelah telinga nya disana dengan serius, astaga sebenarnya apa yang sedang dilakukan oleh pria itu?
"Jangan di pencet-pencet gitu. Geli tau" Rengek Nattaniel menghentikan kegiatan Milen yang menusuk-nusuk pelan bagian perut Nattaniel menggunakan telunjuk panjang nya.
"Baby belum bisa denger ya?"
"Harusnya udah. Ini udah masuk empat bulan" Jawab Nattaniel dengan mata yang terpejam karena masih mengantuk.
Milen mengangguk mengerti, "Berarti kalau misal kita lagi desah bareng dia bisa denger dong?"
Kedua alis Nattaniel sontak menyatu bingung sedangkan Milen hanya menatap perut buncit Nattaniel dengan wajah polos nya. Dengan malas Nattaniel pun bangkit dari acara baringan nya lalu ia duduk menyandar di kepala ranjang, Milen pun dengan sigap membantu Nattaniel walaupun sebenarnya itu tidak perlu.
"Tiba-tiba banget bahas desah? Kenapa?" Tanya Nattaniel yang dijawab gelengan pelan oleh Milen.
"Cuma tanya aja. Ayo bangun kita sarapan, hari ini weekend jadi aku udah bikinin kamu sarapan dibawah"
Nattaniel pun tersenyum manis lalu mengecup singkat bibir merah milik Milen, "Telima kaciii Daddyy~"
Kekehan gemas Milen layangkan sampai tubuh Nattaniel menghilang di balik pintu kamar mandi. Sembari menunggu suami manis nya selesai, Milen pun memutuskan untuk membereskan kamar mereka yang sedikit berantakan karena semalam Nattaniel begitu aktif dan tidak mau diam sampai menjelang malam. Tidak, mereka tidak melakukan hal 'Itu'. Mereka hanya bercanda dan tertawa bersama ditengah sunyi nya malam.
Cklek
Beberapa menit kemudian Nattaniel keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar.
"Daddy" Lirih Nattaniel membuat Milen menatapnya tanda tanya.
"Aku mau liat baby"
Melihat Nattaniel yang merengut tepat didepan pintu kamar mandi membuat Milen tersenyum kecil lalu menghampiri Nattaniel.
"Iya, nanti selesai sarapan kita ke dokter Shya. Sekarang kamu pake baju dulu cuaca hari ini dingin sayang" Jawab Milen yang langsung dipatuhi oleh Nattaniel.
Mereka berdua pun turun bersama menuju meja makan, disana sudah tersedia sandwich, buah-buahan dan satu gelas susu untuk Nattaniel. Dengan mata yang berbinar Nattaniel pun duduk dan langsung melahap sarapan nya dengan senang, Milen pun turut merasakan hal yang sama.
"Aku udah beli rumah baru"
Kegiatan Nattaniel pun sontak terhenti mendengar penuturan Milen yang tiba-tiba, "Maksudnya?"
"Gini, selama kamu hamil kita tinggal disana untuk sementara. Kamu mau kan?" Tanya Milen dengan wajah serta tatapan serius nya.
"Kamu tau kakak kamu belum balik london sampe sekarang. Aku gak mau kejadian beberapa hari yang lalu terulang lagi" Lanjut Milen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malchance (MileApo local) ✔️
FanficHanya bercerita tentang kehidupan Nattaniel Mahawira yang tiba-tiba harus terikat dengan pria tampan rendah hati bernama Milen Sambara. + Non Baku (Karna aku buat ini lokal) + Homo. Yang homophobic puter balik