2). Rusuh

4.1K 375 12
                                    


Keesokan hari nya Nattaniel terlihat sangat murung sampai membuat teman-teman nya mengernyit kebingungan. Bahkan suasana canggung begitu kental terasa saat mereka berada di kantin sekolah ketika jam istirahat, Jaka pun hanya mengedikkan bahu nya heran saat teman-teman yang lain bertanya kepadanya karena memang Jaka adalah teman sebangku Nattaniel sejak kelas 1 SMK.

SMK Garuda Bangsa, sebuah Sekolah Menengah Kejuruan Swasta yang tidak perlu di ragukan lagi tentang akreditasi nya. Bangunan sekolah yang mewah dengan empat lantai terkadang membuat orang-orang sedikit takjub jika melihat, namun tentu saja mereka dibuat meringis saat mengetahui berapa keseluruhan biaya jika ingin bersekolah disana. Di Garuda Bangsa, terdapat tiga macam kejuruan yakni OTKP, TKJ dan juga TKR (Otomotif). Nattaniel dan teman-teman kebetulan berada di satu kejuruan yang sama yaitu kelas TKJ 1, terkecuali Nandra Bastian yang berada di kelas otomotif 2.

"Mah, lo kenapa sih? Asem banget muka lo dari pagi" Tanya Tristan Winata, yang biasanya dipanggil dengan sebutan Win.

"Nggak" Jawab Nattaniel singkat membuat Win dan tiga teman lainnya saling bertukar pandang.

Sungguh aneh, bahkan ketika Winata memanggil Nattaniel dengan sebutan seperti itu Nattaniel hanya diam dan tidak protes seperti biasanya. Hal itu membuat Winata, Jaka, Bara dan juga Dewa terdiam dengan kegiatan masing-masing sampai akhirnya Nandra dengan suara geledek nya menghampiri meja Nattaniel dan berseru dengan riang.

"WEEEY!! Sorry telat, si gondrong mode rese jadi ngaret banget. Lo pada belum pesen apa-apa?" Tanya Nandra yang baru saja datang setelah jam pelajaran nya usai.

Namun Nandra dibuat heran saat tidak mendapat jawaban sedikitpun dari teman-teman nya, Nandra pun mengerjapkan mata nya polos seraya mendudukkan diri di space kosong samping Bara.

"Ada apaan?" Tanya Nandra pelan.

"Sssttt ada yang lagi bete" Jawab Dewa dengan lirikan singkat nya pada Nattaniel.

Nattaniel jelas mendelik saat tahu bahwa dirinya sedang dibicarakan, Nattaniel pun bangkit dari duduk nya membuat kelima temannya mendongak penuh tanda tanya.

"Apaan sih lo pada. Gue mau pesen batagor kuah, ada yang mau nitip?" Tanya Nattaniel dengan wajah datar nya.

Lima orang lain nya saling bertukar pandang lalu kemudian tersenyum canggung seraya menggelengkan kepala nya pelan menolak tawaran Nattaniel.

"Kita bisa pesen sendiri. Lo lanjut aja, ya gak?" Jawab Jaka yang amat sangat mengerti jika Nattaniel benar-benar sensitif dalam mode seperti ini. Ya walaupun Nattaniel terlihat sangat berbaik hati tapi jangan salah, apapun yang mereka pesan akhirnya akan berbeda hasil dan Nattaniel tidak menerima sebuah protes jika itu terjadi.

Nattaniel hanya mengangguk singkat dan melanjutkan langkah nya menuju pedagang Batagor yang bisa dibilang adalah salah satu makanan favorite nya.

"Biasa?" Tanya Nandra yang tentu saja dijawab oleh teman-teman nya secara serentak.

"YOI!!"

Nandra pun pergi melangkahkan kaki menuju pedagang mie ayam langganan, biasanya setiap hari Nattaniel dan teman-teman nya akan membeli mie ayam Pak Karsono yang rasanya benar-benar lezat dan juga murah meriah. Pedagang yang sangat ramah bersahabat pun menjadi poin plus bagi Nattaniel dan kawan-kawan sehingga mereka tidak pernah absen untuk membeli dagangan Bapak paruh baya tersebut. Namun hari ini berbeda, Nattaniel yang selalu bersemangat berlari menghampiri Pak Karsono kini dengan langkah lurus melewati gerobak Pak Karsono tanpa melirik sedikitpun dan itu membuat Pak Karsono mengernyit bingung. Namun wajah Pak Karsono seketika tersenyum lebar saat Nandra datang menghampiri nya dan memesan Mie Ayam seperti biasa.

Malchance (MileApo local) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang