'Oeee... Oeeee... Oeee'Rumah megah milik Kakek Badion begitu ramai karena Baby Agam yang menangis tanpa sebab. Suara lengkingan itu sangat memekakkan telinga membuat Bi Arum benar-benar kebingungan, bahkan dot susu yang sedari tadi Bi Arum berikan telak ditepis oleh kedua tangan mungil milik Baby Gam.
"Bi Arum, coba ajak Agam jalan-jalan ke taman belakang. Biar saya hubungi Sam atau Nattaniel agar mereka cepat pulang," ucap Kakek Badion yang benar-benar khawatir pada Baby Gam yang sedari tadi tidak berhenti menangis.
Beberapa panggilan telepon dilakukan, namun baik Milen ataupun Nattaniel sama sekali tidak menjawab. Kakek Badion mulai resah, entah mengapa firasatnya begitu buruk saat ini.
"Haduh Sam... Kamu ini tumben betul nggak jawab telepon Kakek, kenapa toh nak." Tubuh ringkih sang Kakek terus bergerak kesana kemari menandakan bahwa beliau benar-benar khawatir.
Sepengetahuannya, sang cucu adalah tipe orang yang tidak suka bertele-tele. Di waktu kapanpun dirinya menelpon, maka Milen akan langsung menjawabnya tanpa protes. Tapi saat ini entah mengapa anak itu begitu acuh, sampai pada panggilan yang ke 16 pun Kakek Badion masih tidak mendapat jawaban.
Breaking news :
'Diduga rem blong, sebuah kecelakaan beruntun terjadi di Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, sore ini.
Sebuah truk bernomor polisi B 9298 SD menghantam 4 buah mobil dan 2 sepeda motor. Akibatnya, 3 orang tewas ditempat sementara 5 orang lainnya mengalami luka-luka. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan dan di identifikasi.'
Kakek Badion mengernyit ngeri saat televisi berukuran 43 inch itu menampilkan sebuah berita terkini tentang kecelakaan yang baru saja terjadi. Sebuah rekaman yang diambil oleh warga pun kerap ditampilkan di siaran berita tersebut, namun Kakek Badion mengerjap saat satu buah mobil yang terekam begitu terlihat familiar untuknya.
Dengan langkah yang tergesa, Kakek Badion menghampiri televisi tersebut dan menonton siaran berita itu dengan seksama. Sayangnya, video rekaman tersebut tidak lagi ditayangkan membuat Kakek Badion menghela nafasnya gusar. Kakek Badion pun kembali berusaha menghubungi Milen dan ia mendesah lega saat panggilan telepon itu akhirnya tersambung.
"Halo?! Aih anak nakal!! Kenapa kamu nggak jawab telepon Kakek daritadi? Bikin khawatir aja," omel Kakek Badion tanpa memberikan kesempatan berbicara.
Dan akhirnya tubuh Kakek Badion mematung. Nafasnya serasa berhenti untuk beberapa detik, tanpa babibu Kakek Badion langsung berlari menuju halaman rumah dan mengendarai mobilnya sendiri ke suatu Rumah Sakit.
Ternyata kekhawatirannya benar bahwa Milen dan Nattaniel tidak baik-baik saja.
Keadaan di rumah sakit saat ini begitu ramai. Kakek Badion dengan langkah gelisahnya bertanya kesana kemari perihal keberadaan Milen dan Nattaniel. Sampai pada akhirnya Kakek Badion menerima informasi bahwa Nattaniel sedang berada di ruang UGD sedangkan Milen sedang ditindak lanjut di ruang operasi.
"Pasien bernama Milen Sambara mengalami luka parah di area pinggang yang menyebabkan pendarahan. Jadi kami memutuskan untuk melakukan operasi darurat agar pasien bisa terselamatkan," ucap salah seorang perawat yang menuntun Kakek Badion untuk pergi ke ruang UGD.
"Untuk pasien Bernama Nattaniel, beliau hanya mengalami luka ringan. Beliau sudah kami tangani dan puji syukur keadaannya baik saat ini."
Kakek Badion menghela nafas berat saat ia melihat dengan jelas bagaimana tubuh Nattaniel yang terbaring diatas brankar. Lelaki manis itu belum sadarkan diri setelah mendapat penanganan dari pihak rumah sakit, dan kini Kakek Badion benar-benar khawatir akan keadaan Milen yang masih ditindak lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malchance (MileApo local) ✔️
FanfictionHanya bercerita tentang kehidupan Nattaniel Mahawira yang tiba-tiba harus terikat dengan pria tampan rendah hati bernama Milen Sambara. + Non Baku (Karna aku buat ini lokal) + Homo. Yang homophobic puter balik