38). Isi hati Nattaniel

2.1K 303 30
                                    


Suasana canggung begitu kental terasa di kediaman Milen sesaat setelah Nattaniel dengan panik menelepon Nandra untuk meminta bantuan. Nandra tentu saja senang dan tergopoh-gopoh mendatangi kediaman Milen sesuai dengan alamat kiriman Nattaniel, alhasil kini Nattaniel terdiam di sofa ruang tengah dengan kedua matanya yang sembab.

"Mah, udah dong" Tegur Nandra saat Nattaniel menatap Nandra dengan melas.

"Gue malu, Nandra. Maaf ya" Jawab Nattaniel dengan lirih membuat Nandra terkekeh.

Dalam hati Nandra membatin, bagaimana bisa sahabatnya yang dulu begitu sangar dan galak berubah menjadi seorang pria manis yang cengeng? Lihatlah bahkan kedua pipi itu kini telah sedikit membesar membuat Nattaniel terlihat sangat menggemaskan.

"Apaan sih lo. Perasaan dulu lo gak tau malu dah"

Nattaniel mendengus kasar mendengar perkataan Nandra yang saat ini terkekeh lebar.

"Yang lain gak tau kalo lo kesini?" Tanya Nattaniel yang dijawab gelengan pelan oleh Nandra.

"Nggak, biarin aja. Perdana nih lo nyuruh gue kesini jadi biarin nanti gue sombong ke anak-anak" Jawab Nandra yang setelah itu tergelak berbangga diri.

"Mas Nattaniel?"

Panggilan seseorang membuat Nattaniel total berbalik badan, disana berdiri Dokter Dhani dengan wajah ramah dan tersenyum. Sedangkan Nattaniel menghampiri Dokter tersebut dengan wajah yang penuh kekhawatiran.

"Beliau baik-baik aja, dia hanya kelelahan juga mengalami sedikit dehidrasi. Setelah ini kasih dia minum air putih juga perbanyak sayur serta buah-buahan ya" Ucap Dokter Dhani dan Nattaniel pun mengangguk patuh.

"Iya Dokter. Makasih ya"

Dokter Dhani pun mengangguk dan berpamitan untuk pulang, sedangkan Nandra yang merasa bahwa Nattaniel perlu waktu untuk mengurus suami nya pun berniat untuk pulang juga. Setidaknya setelah tiga bulan ini hati nya kembali tenang karena Nattaniel sudah mau bertemu lagi dengan nya.

"Maha, gue balik ya? Lo udah gak apa-apa kan? Atau lo mau gue disini buat jaga-jaga?" Tanya Nandra.

Nattaniel merengut bingung, "Kalo lo mau pulang juga gak apa-apa, Nan. Kayak nya Milen udah baikan sekarang"

"Oke kalau gitu. Take care ya, kalo lo perlu sesuatu lo bisa telepon gue atau anak-anak. Mereka kangen banget sama lo"

"Ah gue kangen mereka juga. Maafin ya? Sampein maaf gue ke anak-anak, maaf juga udah repotin lo" Lirih Nattaniel dengan wajah memelas nya.

Nandra pun tersenyum dan memeluk Nattaniel dengan singkat, sungguh jika diperkenankan maka Nandra ingin membawa Nattaniel pulang ke kosan nya dan mencubiti habis kedua pipi anak itu.

"Santai, lo gak repotin gue sama sekali. Lagipula yang harus minta maaf itu gue bukan lo, maaf buat semua yang udah gue lakuin dan mulai detik ini gue janji gak akan ngelakuin kesalahan yang sama" Tutur Nandra penuh dengan ketulusan.

Nattaniel tersenyum haru lalu mengangguk kecil, "Sini peluk gue lagi tapi jangan kenceng-kenceng kasian baby puyu"

Nandra pun memeluk Nattaniel kembali dengan lembut, bisa ia rasakan tubuh Nattaniel yang kini menjadi sedikit gempal dengan perut yang membuncit. Benar-benar sangat manis dan menggemaskan.

Mereka terlalu asik berpelukan sampai tidak menyadari bahwa seseorang memperhatikan nya dalam diam di bawah anak tangga. Astaga kenapa hari ini terasa sangat menjengkelkan bagi Milen?

"Ekhem Natt" Panggil Milen membuat tubuh Nattaniel terperanjat.

Nandra dan Nattaniel melepas pelukan persahabatan mereka dengan canggung, bahkan kini Nandra menggaruk kepala nya sebagai bukti bahwa ia sedikit salah tingkah terlebih tatapan Milen telak membuat Nandra merinding.

Malchance (MileApo local) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang