13). Teman Milen

2.5K 295 9
                                    

"Mau ikut"

"Nggak, Natt. Nanti aja lain kali aku bawa kamu main tapi nggak sekarang"

Nattaniel merengut kesal saat Milen menolak mentah-mentah permintaan nya yang ingin mengikuti Milen berkumpul bersama teman-teman nya. Malam ini adalah malam dimana Jevan dan juga Yushar meresmikan hubungan mereka jadi dua sejoli yang baru saja menjalin hubungan itu mengundang teman-teman nya untuk menghadiri pesta kecil-kecilan dirumah milik Jevan. Nattaniel saat ini masih berada di perusahaan Milen, setelah perbuatan nakal nya yang mengganggu Milen tadi siang Nattaniel pun kini mendapat hukuman berupa kemarahan Milen yang sampai menolak Nattaniel untuk ikut bersama nya.

Ini sungguh tidak adil, sejak pertama Nattaniel meyakinkan hati nya ia tanpa ragu langsung mengenalkan Milen pada semua sohib nya. Sedangkan Milen sampai saat ini belum pernah sekalipun memperkenalkan Nattaniel pada seluruh teman-teman nya kecuali Yushar dan Jefry yang jelas-jelas mengajak kenalan terlebih dahulu.

"Gak adil banget, dari awal lo udah gue kenalin ke semua temen gue" Dengus Nattaniel melayangkan protes.

Milen hanya melirik sekilas di sela-sela kegiatan nya yang sedang membereskan meja sebelum ia meninggalkan ruangan megah nya itu.

"Sinchaannn, kok lo ngambek sih? Harusnya ini udah sepadan karna lo udah ganggu konsentrasi gue pas ujian tadi"

Milen mengernyit bingung menatap Nattaniel, "Maksud? Perasaan aku diem"

"Diem diem pantat lo!! Semalem abis ngelakuin apa lo ke gue?" Sergah Nattaniel menaikan dagu nya seraya menatap Milen nyalang.

Milen terdiam dengan otak yang kini berpikir keras, apakah semalam ia berbuat sesuatu secara tidak sadar?

"Kok diem?!"

"Lagi mikir!!" Jawab Milen kesal pada bocah SMK yang banyak tingkah polah seperti Nattaniel.

"Emang punya otak?"

Melihat wajah Nattaniel yang polos saat bertanya demikian membuat Milen ingin menggigit bibir anak itu sampai robek. Sungguh baru kali ini ada seorang bocah SMK yang seberani ini pada Milen, kesabaran Milen serasa diuji setiap menghadapi Nattaniel yang mulai nakal seperti ini. Sebenarnya Milen bisa saja membuat anak itu diam dan merasa takut padanya tapi sayang bocah itu adalah calon pasangan nya di masa depan yang membuat Milen harus benar-benar menjaga sikap terhadap Nattaniel si bocah nakal tersebut.

"Punya lah. Yang gak punya otak itu kamu, ngehafal matematika dikit doang udah kelimpungan" Balas Milen dengan delikan maut nya.

Nattaniel terdiam beberapa saat, "Iya juga sih"

Milen menghela nafas nya panjang melihat Nattaniel yang dengan wajah polos nya menyetujui perkataan Milen. Yang dikatakan Milen memang benar ada nya, bahkan Nattaniel tidak tahu bagaimana hasil ujian nya hari ini karena 80% jawaban yang ia tulis adalah karangan ia sendiri.

"Tapi tadi pas ujian gue mikir kok"

Milen pun meraih handphone milik nya yang berada di atas meja kerja berniat menghubungi semua teman-teman nya.

"Ya bagus lah. Berarti hasil belajar kamu semalem gak begitu sia-sia" Jawab Milen yang kini fokus pada handphone di genggaman nya.

"Tetep sia-sia. Karna otak gue buyar pas jari jemari gue nyentuh lembar soal"

Milen mengangkat kepala nya menatap Nattaniel yang sedang terduduk di sofa itu dengan curiga, melihat ekspresi Nattaniel yang santai-santai saja membuat Milen benar-benar was-was sekarang.

"Terus kamu pake rumus yang mana pas ngerjain matematika?" Tanya Milen menyelidik.

Nattaniel menatap ke arah Milen lalu tersenyum manis, "Rumus sing a song"

Malchance (MileApo local) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang