Dengkuran halus milik Nattaniel kini menjadi melodi malam yang Milen nikmati. Di pangkuan nya kini tersimpan apik sebuah laptop yang menampilkan sebuah data yang harus ia periksa, kelopak mata sayu itu mengernyit saat sinar dari laptop tersebut terasa menyilaukan dan membuat Milen sedikit pening.Seharusnya, saat ini ia menikmati malam bersama Nattaniel yang baru saja sah menjadi suami kecil nya, namun lelaki manis itu tampak nya sangat kelelahan sampai akhirnya tertidur pulas semenjak di perjalanan tadi. Milen pun dengan terpaksa harus menggendong suami manis nya itu dari parkiran sampai ke kamar sesuai janji yang sudah ia ucapkan.
"Ungh" Erang Nattaniel dengan tubuh yang sedikit menggeliat lalu lelaki manis itu lebih merapatkan diri pada Milen yang masih terduduk di atas ranjang.
Tanpa mengalihkan pandangan, sebelah tangan Milen refleks mengelus kepala belakang Nattaniel saat anak itu mendusal di samping paha nya. Sedangkan sebelah tangan nya lagi kini sangat lincah menscroll dan matanya sangat fokus membaca setiap kata demi kata yang tercantum di dalam layar laptop tersebut.
"Fuck" Umpat nya saat mendapati beberapa data yang nyata nya salah dan tidak sesuai.
Sebenarnya Milen sangat lelah malam ini, ia ingin menyimpan laptop nya lalu berbaring memejamkan mata dan beristirahat bersama Nattaniel. Namun pekerjaan sialan nya itu benar-benar sangat membutuhkan belaian dan mengharuskan Milen untuk melotot penuh mengurusinya, tak peduli jika saat ini waktu sudah memasuki pukul 1 pagi.
"Milen" Lirih Nattaniel dalam tidur nya.
"Hm"
Milen terkekeh kecil saat melihat Nattaniel mengigau dan menyebutkan namanya, mungkin anak itu sedang memimpikan dirinya sampai terbawa masuk ke alam bawah sadar. Lihatlah bahkan Nattaniel kembali mendengkur halus dengan sebelah tangan yang melingkar memeluk paha kekar Milen yang dibalut oleh piyama berwarna merah maroon, tanpa mengatakan apapun Milen kembali melanjutkan kegiatan nya sampai waktu menjelang subuh.
Sinar matahari pagi berhasil menyilaukan retina, kedua mata indah Nattaniel mengerjap pelan sebelum akhirnya menguap dengan lebar dan menggeliat saat dirasa anggota tubuh nya sedikit pegal. Tatapan matanya beralih pada Milen yang sedang terlelap tepat di samping nya, wajah tampan itu menghadap persis ke arah nya membuat Nattaniel termangu. Benar, lelaki tampan yang sedang terlelap itu adalah suami nya sekarang.
"Hehe"
Tawa kecil mengalun dari bilah bibir Nattaniel, dengan gerakan lembut sebelah tangan nya terangkat membenarkan helaian rambut Milen yang terjuntai menutupi sebelah matanya.
"Ganteng juga. Tapi lebih ganteng gue sih" Gumam nya.
Baiklah, otak Nattaniel mulai berpikir sekarang. Hari ini adalah hari pertama dirinya menjadi seorang suami lalu apa yang harus ia lakukan sekarang?
Bekerja? Tidak mungkin. Ia bahkan baru saja lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan nya.
Beberes? Seperti nya tidak juga, keadaan kamar ini terlihat sangat rapi dan bersih. Mungkin ruangan lain pun akan sama bersih nya dengan ini, lalu apa yang harus Nattaniel bersihkan?
Mencuci? Oh ayolah bahkan ia belum mandi dan berganti baju, saat ini Nattaniel masih menggunakan baju kameja dan celana bahan nya sisa acara pernikahan semalam. Ah benar, sepertinya pagi ini harus Nattaniel mulai dengan membersihkan diri terlebih dahulu, mengingat dirinya yang belum berganti baju benar-benar membuat Nattaniel mual sendiri dan jangan sampai suami nya nanti menganggap bahwa Nattaniel adalah orang yang jorok dan bau.
"Lo... Jorok!! Ewh" Tunjuk nya pada sebuah cermin yang menunjukkan atensi dirinya. Nattaniel pikir sebelum dirinya dimaki orang lain maka ia harus memaki dirinya sendiri terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malchance (MileApo local) ✔️
FanficHanya bercerita tentang kehidupan Nattaniel Mahawira yang tiba-tiba harus terikat dengan pria tampan rendah hati bernama Milen Sambara. + Non Baku (Karna aku buat ini lokal) + Homo. Yang homophobic puter balik