45). Keinginan Nattaniel

2.4K 267 30
                                    

Pagi ini Milen dibuat pusing oleh Nattaniel yang terus merengek meminta ia melakukan sesuatu. Bahkan Nattaniel dengan erat memeluk pinggang Milen saat Milen baru saja beranjak dari atas kasur, suara rengekan Nattaniel benar-benar sedikit menjengkelkan di pagi hari yang cerah ini.

"Daddy ayoooo~"

"Jangan aneh-aneh deh. Udah lepas dulu aku harus ke kantor sayang" Jawab Milen yang sedang berusaha sabar.

Nattaniel menggeleng kencang di punggung Milen, "Ayo ke salon dulu. Daddyyyy pwease~"

Milen memejamkan matanya erat kemudian menarik nafas panjang saat melihat tatapan puppy eyes yang Nattaniel layangkan. Sial, gara-gara mimpi anak itu semalam semuanya menjadi rumit seperti ini.

"Daddy bukan idol korea, cantik. Mana boleh diwarnain gitu rambutnya? Apa kata karyawan nanti, hm?" Tanya Milen membuat Nattaniel seketika merengut sedih.

Setelah kedua tangan Nattaniel terkulai lemas, Milen pun beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum ia berangkat ke kantor. Sedangkan Nattaniel kini sedang berdialog menyedihkan bersama sang baby karena Milen tidak ingin menuruti keinginan nya, ah pagi ini Nattaniel benar-benar kesal.

"Daddy kamu tuh nyebelin banget. Nanti kamu pukul ya? Pukul yang kenceng biar dia kapok!!" Gumam Nattaniel penuh kekesalan.

"Padahal dia ganteng loh. Tapi kamu jangan mirip Daddy ya? Kamu harus mirip Papa biar multitalent!!"

"Kamu juga nanti harus belajar boxing biar gampang nonjok Daddy. Daddy tuh nyeb- e-eh?"

Tubuh Nattaniel seketika menegang dengan mata yang melotot saat ia merasakan pergerakan kecil didalam perut nya. Dengan gerakan lembut, Nattaniel kembali mengelus perut buncit nya itu sembari memanggil-manggil nama sang anak.

Dan gotcha!! Sesuatu kembali bergerak didalam sana.

"DADDDYYYYYY!!!! BABY PUYU GERAK-GERAK!!" Teriak Nattaniel heboh membuat Milen yang sedang membersihkan tubuh nya mengernyit bingung.

Nattaniel terus memekik senang sedangkan Milen dengan tergesa menyelesaikan ritual mandi nya.

"Ada apa?" Tanya Milen yang baru saja keluar dengan hanya menggunakan handuk berwarna putih.

"Baby Puyu tuing tuing" Jawab Nattaniel dengan cengiran lebar nya.

Mendengar hal itu, Milen pun menekuk kedua lutut nya lalu meraih pinggang Nattaniel yang kini masih terduduk disisi ranjang. Dengan fokus Milen menempelkan sebelah telinga nya untuk membuktikan bahwa apa yang dikatakan Nattaniel adalah kebenaran, namun raut kecewa tercetak di wajah Milen saat ia tidak mendapati apapun.

"Bohong ya kamu" Tuduh Milen dengan wajah sedih nya.

Nattaniel menggeleng kencang sampai membuat poni nya bergoyang heboh, "Aku gak bohong!! Tadi dia gerak-gerak. Ih Baby Puyu pasti sebel sama Daddy nya jadi gak mau gerak lagi"

"Kok gitu?" Sergah Milen tidak terima.

"Daddy nya nyebelin. Iya kan sayang?"

Milen merotasikan bola matanya malas saat Nattaniel kembali mengobrol dengan perut buncit nya. Dengan perasaan dongkol, Milen pun beranjak menuju lemari untuk mengambil setelan jas kantor nya lalu dengan santai Milen melepas lilitan handuk nya disana.

Semua itu tak luput dari penglihatan Nattaniel, bagaimana dada bidang Milen yang masih sedikit basah, perut kotak Milen yang seolah mengundang Nattaniel untuk menyentuhnya, lalu kedua mata indah Nattaniel semakin turun kebawah merekam dengan baik setiap inchi dari tubuh sang suami.

Ah Nattaniel rasa suhu di dalam kamar nya tiba-tiba memanas.

"Mau sarapan apa?" Tanya Milen yang kini sedang sibuk memakai kameja berwarna hitam.

Malchance (MileApo local) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang