9). Perbincangan Milen dan Nandra

2.2K 263 8
                                    


"Jelasin!!"

"Secara rinci ya babi. Maksud lo apa calon suami?"

"Mah, lo bener-bener ya cari calon suami kagak ajak gue"

Nattaniel mendengus kesal melihat teman-teman nya yang menuntut penjelasan dengan mata yang melotot mengintimidasi. Sebenarnya ia sangat malas jika harus bercerita panjang lebar dari awal sampai akhir, lagipula apa yang harus dijelaskan kalau perkataan Nattaniel yang menyebut Milen sebagai calon suami nya sudah jelas?

"Males banget gue jelasin ke kalian. Inti nya gue dijodohin terus dia calon suami gue, udah" Jawab Nattaniel sekenanya.

Bara yang kurang puas dengan jawaban Nattaniel pun berdecak kesal, "Maksud gue, kalian beneran saling suka? Atau jangan-jangan kalian udah pacaran?"

"Kita gak pacaran" Kali ini Milen yang membuka suara dan Nattaniel mengangguk menyetujui.

"Eh ngomong-ngomong kok lo mau sama modelan si Maha?"

Dewa dengan segala ucapan menyebalkan nya membuat Nattaniel merengut.

"Gak tau juga. Emang butuh alasan ya?"

Jawaban Milen telak membuat semuanya terdiam, termasuk Nattaniel. Memang Nattaniel dan Milen baru saja bertemu dan baru saja akan memulai, kedua nya masih saling berusaha untuk mengenal satu sama lain agar saat menikah nanti Nattaniel maupun Milen tidak akan merasakan kecanggungan yang pasti akan membuat hubungan semakin aneh dan renggang. Sebenarnya Nattaniel sedikit merasa tidak percaya bahwa Milen dapat menerima nya begitu saja, sedangkan Nattaniel sendiri sepertinya sudah mulai menerima Milen dan menganggap Milen sebagai pasangan nya.

"Natt, aku keluar dulu ya sebentar" Ujar Milen lalu pergi menuju halaman depan rumah Bayu.

Jaka yang sedari tadi mengunyah pecel lele pun kini dengan segera mencuci tangan nya lalu menghampiri Nattaniel yang sedang duduk di atas sofa, dengan wajah yang sangat penasaran Jaka pun akan memulai aksi nya menjadi seorang wartawan gadungan.

"Maha... Lo beneran mau nikah?" Tanya Jaka dengan serius.

Nattaniel hanya mengangguk pelan menjawab pertanyaan Jaka. Beberapa teman yang lain pun kini ikut mengerubungi Nattaniel dan menatap Nattaniel dengan mata yang berkaca-kaca, entah apa maksud mereka Nattaniel pun merasa kebingungan sekarang.

"Sobat gue kawin" Ujar Dewa tiba-tiba lengkap dengan wajah yang dibuat se sedih mungkin.

"Mah, lo kalo udah nikah tetep main sama kita kan?" Sambung Winata lesu.

"Yaiya lah dongo. Emang kalo udah nikah gue main sama siapa? Tuyul? Temen gue kan cuma kalian doang" Jawab Nattaniel sebal dengan pertanyaan Winata.

Bara pun kini ikut mendekati Nattaniel dan memasang raut khawatir karena didalam pikiran Bara pernikahan yang didasari dengan perjodohan itu akan berakhir buruk. Terlebih pasangan Nattaniel adalah seorang pria mapan yang tampan membuat Bara benar-benar was was akan nasib sohib nya yang super pecicilan itu.

"Maha, lo yakin? Maksud gue... Lo yakin dia orang yang baik? Kok gue tiba-tiba khawatir ya" Ucap Bara.

Nattaniel pun menatap Bara dengan mata yang menyipit, "Bar, dari tadi yang keliatan paling gelisah tuh lo ya. Kenapa sih? Lo demen ya sama gue makanya nanya hal yang sama terus daritadi?"

Ekspresi wajah Bara seketika berubah menjadi sangat datar, kenapa manusia didepan nya ini sangat percaya diri sekali?

"Demen demen... Demen bapak lo gue!!"

"Jangan jadi petrior, Bar. Bapak gue gak demen sama modelan korek api macem lo" Jawab Nattaniel santai.

Suara tawa yang pertama kali terdengar adalah suara tawa milik Dewa dan diikuti teman-teman yang lain setelah nya. Mereka terus meledeki Bara dengan sebutan korek api membuat Bara ingin sekali menyumpal mulut teman-teman nya menggunakan tulang ikan lele. Terlebih mulut Dewa yang sangat mengundang darah tinggi.

Malchance (MileApo local) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang