Angin malam berhembus sedikit kencang menandakan bahwa cuaca pada bulan ini memang sedikit tidak bagus, namun di cuaca yang dingin seperti ini Nattaniel justru membuka balutan jaket nya dan lebih memilih untuk fokus mengunyah sebuah nasi lengkap dengan lele goreng beserta sambel dihadapan nya. Sedangkan Milen hanya memperhatikan Nattaniel di depan nya yang mengunyah dengan begitu semangat sampai tak jarang Nattaniel tersedak dan berakhir pria itu akan cengengesan tidak jelas.'Meoww'
"AAAAH JAMAL!!" Pekik Nattaniel saat seekor kucing berwarna abu pucat menghampiri nya dan mengeong di sekitar kaki milik Nattaniel.
Kucing yang dinamai Jamal itu mendusal manja sembari terus mengeong pada Nattaniel seakan-akan Nattaniel adalah teman karib nya yang sudah lama tidak bertemu. Milen lagi-lagi memperhatikan segala gerak gerik Nattaniel yang kini menyisihkan sebagian daging lele nya dan diberikan pada Jamal begitu saja.
"Mam yang banyak, Mal!! Mumpung gue kesini nih, udah lama kan lo gak ketemu gue ung?" Cakap Nattaniel pada kucing abu yang kini sibuk memakan daging lele pemberian Nattaniel.
"Iya tuh, dia jadi kesini terus tiap hari" Sambung mas penjual pecel lele membuat Nattaniel tertawa di sela-sela kunyahan nya.
"Kasih aja lain kali, mas. Nanti dibayar"
"Siap"
Nattaniel pun lanjut menyuapkan nasi dan menghabiskan nya dengan cepat karena ia tahu bahwa Milen sedari tadi terdiam menunggu nya selesai makan. Setelah selesai Nattaniel pun mencuci tangan nya lalu memfokuskan atensi nya pada Milen yang belum membuka suara sedikit pun.
"Gak laper liat gue makan?" Tanya Nattaniel.
"Nggak. Udah makan tadi pulang dari kantor"
Nattaniel pun mengangguk, "Kalo gue minta anter ke bengkel mau gak?"
"Emang aku bisa nolak?" Tanya Milen dengan satu alis yang terangkat.
"Ya bisa lah. Kalo lo capek yaudah balik aja biar gue minta jemput Nandra"
Milen berdehem pelan, "Pake lagi jaket nya, Natt. Ayo aku anter"
Nattaniel tersenyum lebar lalu meraih jaket yang teronggok di atas bangku di samping nya untuk ia pakai. Nattaniel pun tak lupa membayar dan memesan 5 bungkus pecel lele untuk teman-teman nya yang saat ini sedang berkumpul di bengkel.
"Ayo"
Nattaniel mencolek Jamal yang masih asik memakan tulang belulang ikan lele untuk berpamitan dan setelah itu ia bergegas melangkah menuju mobil yang diikuti oleh Milen dibelakangnya. Di perjalanan Nattaniel hanya diam dan sesekali bersenandung kecil sedangkan Milen hanya terfokus pada jalanan di depan nya, sebenarnya isi kepala Milen sedang memikirkan beberapa hal dari mulai masalah perusahaan, pernikahan, hingga Nattaniel yang kini kerap singgah dalam pikiran nya.
Menurut penilaian Milen sejauh ini, Nattaniel sebenarnya adalah anak yang baik namun sedikit nakal. Entah apa yang menjadi penyebab kenakalan Nattaniel, yang pasti anak remaja itu seperti nya hanya butuh perhatian lebih mengingat kedua orangtua nya yang sibuk bekerja setiap hari dan membiarkan Nattaniel melakukan hal-hal yang sedikit diluar batas.
"Mas-"
"Natt"
Nattaniel dan Milen saling melirik satu sama lain saat tidak sengaja saling memanggil nama secara bersamaan, Nattaniel pun menggosok hidung nya yang terasa sedikit gatal sekaligus menetralisir suasana aneh ini yang membuat Nattaniel sedikit canggung.
"Lo aja duluan" Titah Nattaniel dan Milen pun mengangguk pelan sebelum memberhentikan mobil nya di lampu merah.
"Mulai sekarang jangan panggil mas" Ucap Milen yang membuat Nattaniel seketika menolehkan kepala nya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malchance (MileApo local) ✔️
FanficHanya bercerita tentang kehidupan Nattaniel Mahawira yang tiba-tiba harus terikat dengan pria tampan rendah hati bernama Milen Sambara. + Non Baku (Karna aku buat ini lokal) + Homo. Yang homophobic puter balik