64). Bayi besar

1.7K 189 16
                                    

Di pagi hari yang cerah ini, Nattaniel begitu terlihat berbahagia. Senyum lebarnya tak pernah lepas sejak ia terbangun dari tidurnya, bahkan saat memandikan Baby Gam pun lantunan sebuah lagu terdengar dari bilah bibirnya. Entah apa yang membuat remaja beranak satu itu begitu riang setelah semalam Milen bersusah payah menghadapi mood Nattaniel yang sangat tidak stabil.

"Hiiii gantengnya anak Papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiiii gantengnya anak Papa... Ang!! Anggg!! Angg!!"

'Eheee eeeee aauhh'

Nattaniel tergelak gemas saat sang anak meresponnya dengan bahasa bayi dan senyum yang lebar. Nattaniel kembali bergurau dengan Baby Gam sampai membuat bayi montok itu tertawa melengking dengan bahagia.

"Bahagia banget kalian pagi ini," ucap Milen yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh telanjang dadanya.

Nattaniel menoleh dengan senyuman lucunya yang khas, "Daddy wangiiiii. Baby, liat tuh Ayah!! Jelek kan?" Tanya nya pada Baby Gam seraya menggenggam lembut kepalan tangan sang Bayi.

Gelengan pasrah Milen lakukan melihat hal tersebut. Namun Milen tidak berniat protes karena Nattaniel sedang dalam moodnya yang baik pagi ini, biarlah Nattaniel melakukan apapun asalkan anak itu tidak murung dan bersedih seperti malam tadi.

Milen meraih kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang sudah tersedia diatas kasur disamping tubuh Baby Gam, hari ini Milen harus pergi ke kantor setelah kemarin ia meliburkan diri terus-menerus. Terlebih Satria- sang sekretaris, sudah beberapa kali menghubunginya sejak kemarin.

"Sayang, kamu disini aja dulu ya? Nanti pulang aku dari kantor baru kita pulang," ujar Milen yang kini sedang menata rambut tebalnya didepan cermin.

"Owkee, Daddy!!" Jawab Nattaniel dengan suara bayinya membuat Milen melirik gemas.

Astaga bahkan Nattaniel dengan antengnya mengunyah pipi gembil sang Bayi.

"Hei hei hei, itu pipi anak kamu nanti habis." Milen menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Lama-lama kamu yang aku gigit sampe merah-merah, Natt. Mau gak?"

Nattaniel mendelik tajam, "Nggak!! Digigit kamu tuh sakit tau!!" Dengusnya.

Setelah dirasa semua sudah rapi, Milen pun melangkah menghampiri Nattaniel untuk mengecup kilat sebelah pipinya. Tak lupa juga kecupan penuh kasih sayang itu ia layangkan pada Baby Gam yang memekik setelahnya, melihat dua orang yang dicintainya begitu bahagia membuat Milen tentu merasa tenang dan terenyuh.

"Aku berangkat dulu ya, Sayang... Baby Gam!! Ayah berangkat dulu ya nak. Kamu jangan rewel-rewel dirumah, kasian Papa. Oke? Hm?" Ucap Milen yang kembali menciumi wajah mungil Baby Agam sampai bayi itu merengek risih.

"Hus hus hus!! Baby nya risih tau diciumin gitu,"

"Yaudah ciumin kamu aja sini." Milen meraup bibir tipis Nattaniel dan menciumnya nikmat. Nattaniel tentu hanya mendongak seraya mencengkram lengan baju Milen karena sungguh ia sedikit terkejut dengan perlakuan Milen saat ini, lihatlah bahkan Milen tidak mempunyai urat malu didepan anaknya sendiri.

Malchance (MileApo local) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang