BAGIAN 19

17 2 0
                                    


Beberapa wanita masih sibuk di ruangan tempat Bella akan bersiap. Felis juga membantu persiapan itu. Pernikahan akan dilakukan dalam waktu kurang dari setengah jam lagi. Ini adalah hari di mana Axele akan menikah untuk kedua kalinya.

Bella tak henti-hentinya terkejut melihat pantulan wajahnya di cermin. Ia tak menyangka jika dirinya akan terlihat berbeda sekali di sana. Sang penata rias sangat jago sekali mendadaninya.

"Apakah sudah selesai?" tanya Felis kepada orang yang ia tugaskan merias wajah Bella.

"Sudah, Ratu." Orang itu pun undur diri. Memberikan ruang banyak untuk Felis dan Bella. Felis menatap Bella yang sudah berubah banyak di sini.

"Kamu sangat cantik, Nak," puji Felis.

"Ini berkat orang itu, Bu," jawab Bella malu-malu. "Ibu apakah di luar sudah banyak orang?" tanya Bella. Jujur, dia tidak terlalu percaya diri ketika dihadapkan oleh orang banyak, apalagi menjadi pusat perhatian. Itu sama sekali bukan dirinya.

"Tentu orang-orang berdatang sejak sejam atau dua jam lalu, Nak. Semuanya sudah menunggumu dan Axele."

"Aku ... aku gugup, Bu," kata Bella jujur. Entah kenapa dirinya sekarang tak percaya diri.

"Gugup itu wajar, Ibu dulu juga mengalaminya. Kamu hanya perlu percaya kepada Axele karena itulah yang Ibu lakukan dulu ketika akan menikah. Pasangan kitalah yang tau bagaimana perasaan kita. Dia akan membuat kita merasa aman dan nyaman dalam kondisi apa pun," papar Felis.

Bella paham, mungkin yang Felis katakan ada benarnya. "Jika sudah semuanya, lebih baik kita segera keluar. Sepertinya semua orang sudah tidak sabar melihat ratu baru mereka."

Ratu? Haruskah Bella bangga dengan gelar barunya?

Bella yang ditemani Felis menuju ke tempat pernikahan pun mencoba menjaga kegugupannya saat itu. Ia berdoa semoga tak melakukan kesalahan hari ini. Benar kata Felis, keadaan benar-benar ramai. Apakah seantusias itu mereka ingin melihat dirinya?

Baru saja Felis dan Bella keluar, sorak sorai orang-orang pun terdengar. Bella mendengar bagaimana mereka memuji dirinya. Mungkin jika tidak ada penata rias, wajahnya tak akan terlihat secantik ini. Felis membawa Bella ke dekat Axele. Pria itu sudah ada di tempatnya sejak tadi.

Bella melirik sedikit Axele di mana pria itu malah menatap dirinya dengan terang-terangan. Hal ini membuatnya gugup. "Cantik." Meskipun sangat pelan, tetapi Bella tahu jika Axele mengatakan hal itu dan ditujukan kepada dirinya.

Wizard Berta lagi dan lagi yang memimpin upacara. Ini seperti mengulang masa lalu. Pernikahan Axele dan Celesse masih mampu diingat oleh Axele sendiri. Tetapi, sekarang yang berada di sebelahnya bukan Celesse lagi. Sekarang tanggungjawab Axele sudah berpindah kepada sosok Bella.

Di acara itu turut hadir Luc dan Frey, serta Kennard dan Alice, dan juga Agata tentunya. Keluarga dari kerajaan werewolf ini benar-benar memenuhi undangan yang Axele berikan. Di sana juga ada Reynart bersama keluarganya.

"Bella terlihat cantik, Luc," puji Frey yang tak berhenti menatap ratu barunya di sana. Luc mengangguk. Meskipun demikian, yang ada di pikiran Luc serta Ben hanyalah Frey dan Grace wanita paling tercantik. "Aku jadi mengingat masa-masa pernikahan kita dulu. Itu adalah masa-masa yang paling membahagiakan, bukan?" imbuh Frey dengan kekehan kecil seolah masa itu adalah masa menyenangka bagi dirinya.

Akan tetapi Luc nampak setuju dengan sang mate. "Masa-masa itu berada jauh di masa lalu, tetapi kita berdua masih mengingat bagaimana kebahagiaan itu hinggap di dalam diri kita. Oh iya, dan jangan lupakan insiden kecil di mana kamu hampir membuat satu meja berisi minuman hampir jatuh."

Sleeping MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang