BAGIAN 40

12 0 0
                                    


Owen keluar dari kamar untuk menemui Mat sekeluarga. Dia sudah memakai pakaian milik Mat. Sedikit informasi saja. Pakaian itu bukanlah jubah. Ini terlihat seperti baju bekas. Bukannya ingin merendahkan, tapi baju yang Owen pakai terlihat memiliki beberapa sambungan kain di beberapa bagian. Apakah ini sebuah style?

Ketika Owen sudah keluar, dia melihat Mat dan keluarganya memakai baju yang hampir mirip dengan yang Owen pakai. Apakah ini seperti baju kebersamaan?

"Sepertinya dia kebingungan kenapa baju kita seperti ini," bisik Jinjin kepada Mat. Owen yang memiliki kekuatan werewolf pun masih bisa mendengar bisikan wanita itu.

"Ini adalah baju khas desa kami. Semuanya dibuat dari hasil menyatukan beberapa kain. Kita memafaatkan segalanya yang ada. Biasanya jika keseharisan bajunya seperti yang aku pakai tadi. Akan dilengkap beberapa kantong untuk memudahkan menyimpan senjata," jelas Mat. Lagi-lagi Owen hanya mengangguk saja.

"Ayo. Sepertinya semua orang sudah menunggumu," ajak ayah dari Mat dan Jingga.

Mereka pun keluar bergantian di mana Owen paling akhir. Ketika keluar, dia terkejut melihat warga desa tersebut berjejer rapi di masing-masing depan rumah mereka. Apa-apaan ini? Sebuah perayaan yang menjadi Owen sebagai pemeran utamanya?

Jinjin dan Mat mendampingi Owen untuk menuju ke tempat penyambutan. Di belakang mereka disusul oleh ibu dan ayah kedua orang itu. Ketika mereka sudah berjalan, warga desa yang menunggu tadi tampak ikut menuju ke tempat penyambutan di mana mereka mengikuti Owen rombongan Owen di belakangnya. Dan di sini Owen baru menyadari jika di sepanjang jalan di hiasi lampu-lampu dari obor. Ini malah terlihat seperti arak-arakan bagi Owen.

Ternyata tempat penyambutan berada di ujung desa. Dan di sana sudah ada Tobi yang duduk menanti kedatangan mereka di singgasananya. Setelah sampai, Owen dibimbing oleh Mat dan Jinjin untuk naik sedikit ke tempat seperti podium. Itu tidaklah terlalu tinggi. Di sana sudah ada Tobi yang menanti mereka.

Owen dihadapkan kepada seluruh warga desa. Bisa dibilang penghuni desa ini sedikit, mungkin tidak sampai seratus orang. Tobi memberikan kata-kata sambutan dan pengumuman mengenai sosok Owen. Di sana Owen terlihat hanya mendengarkan perkataan Tobi.

Setelah itu Tobi memberikan Owen secangkir kecil minuman. Katanya itu bentuk sebagai penyambutan. Minuman itu dibuat dari akar pohon tua yang sudah berada di desa tersebut selama berjuta-juta tahun dan telah dianggap sakral.

Untuk menghormati semuanya, Owen pun menenggak habis minuman itu. Rasanya sedikit pahit di tenggorokan. Jinjin memberikan Owen manisan buah lagi. Aneh, manisan itu rasanya mampu menghilangkan rasa pahit di tenggorokannya.

Kemudian Mat mengambilkan sebuah kain tidak terlalu panjang. Tobi mengambil kain itu dan mengikatkannya di pinggang Owen. Itu apa? Tentu saja Owen tak tahu.

"Ini adalah identitas. Dengan ini kami tahu jika kau adalah bagian dari desa ini. Dan orang luar pun juga pasti mengenal jika kau memang berasal dari kami," jelas Tobi.

"Tapi ... aku bukanlah warga desa ini," kata Owen. Ia merasa kurang pantas menerima semua ini ditambah lagi di awal dia sudah membohongi semua orang perihal namanya.

"Cepat atau lambat kau akan menjadi bagian dari kami. Sekarang, setelah menjalani semuanya, kau diterima oleh kami. Berjanjilah untuk selalu menjaga dan membela warga desa. Berjanjilah untuk tetap menjaga kerukunan di antara kami."

Makin pusing saja Owen. Dia tak ingin menetap malah dipaksa untuk menetap. "Tobi. Bukannya aku tidak mau. Aku tidak ingin membuat janji yang bahkan aku ragu untuk mengatakannya. Jangan lupa, aku berasal dari dunia immortal. Tempat asliku adalah di sana, di wilayah werewolf."

Sleeping MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang