BAGIAN 33

9 0 0
                                    


Kabar mengenai Owen yang berhasil menyelesaikan masalah di Desa Permata pun menyebar dengan cepat di kerajaan. Tentu saja ini pencapaian yang bagus karena Kennard saja tidak bisa menyelesaikan hal di sana karena orang-orang itu selalu punya cara sendiri untuk melawan dirinya.

Owen langsung menghadap ke tempat raja. "Salam, Raja," ucap Owen pertama kali. Sikapnya masih sama seperti mereka adalah orang asing. Kennard mengangguk menyambut putranya itu.

"Aku sudah mendengarnya. Kamu berhasil menyelesaikan tugas pertamamu dengan baik. Itu bagus," puji Kennard. Owen tak langsung berbangga hati, dia hanya mengangguk mendengarkan perkataan sang ayah.

"Orang-orang di sana telah memalsukan dokumen surat tanah. Selama hampir lima tahun mereka telah membodohi semuanya dan menggunakan hak orang lain demi kepentingan diri sendiri," jelas Owen. "dan aku juga sudah meminta mereka datang ke sini besok untuk menerima hukuman," lanjut pemuda itu.

Kennard pun nampak lega ketika melihat kemampuan Owen yang begitu baik. Dia yakin di masa depan nanti sang putra bisa menyelesaikan segala hal yang menyangkut kesejahteraan orang banyak.

"Baiklah. Kamu bisa kembali ke tempatmu, Nak," perintah Kennard. Owen pun pamit undur diri saat itu juga.

Ketika keluar dari ruangan Kennard, pemuda ini bertemu dengan Alice dan Frey. Sepertinya kedua wanita ini juga tahu mengenai keberhasilan Owen di desa itu. Alice langsung menghampiri putranya dengan senyum bangga di wajah cantik wanita itu.

"Bagaimana dengan tugas pertamamu, Nak? Ibu dengar kamu telah berhasil menyelesaikan masalah di sana. Ibu benar-benar bangga."

"Mereka hanya perlu diberi pelajaran saja. Dan juga kita harus lebih teliti lagi untuk menyelesaikan masalah di wilayah kita."

Alice dan Frey sama-sama setuju dengan perkataan Owen itu. "Baiklah. Kamu istirahatlah di kamar. Pasti kamu sangat lelah," ujar Alice penuh perhatian.

"Aku baik-baik saja, Bu. Di mana Agata?" tanya Owen karena tak melihat sang adik.

"Karena melihatmu melakukan tugas pertama, dia juga ingin mendapat tugasnya. Jadi, Kak Alice memberikan dia tugas untuk mengurus kebun istana. Dan sepertinya dia masih berada di kebun saat ini," jawab Frey mewakili. Owen pun mengangguk paham.

"Kalau begitu aku akan pergi sekarang," pamit pemuda ini dan berlalu untuk menyusul sang adik.

"Hubungan kedua anak itu benar-benar sangat erat, Kak," kata Frey sembari menatap kepergian sang keponakan.

"Kamu benar. Itu karena mereka sudah bersama sejak masih kecil," balas Alice.

"Aku berharap anak-anakku juga memiliki hubungan yang erat satu sama lain seperti Agata dan Owen."

Alice pun tersenyum kecil. Dia mengusap perut Frey itu. "Tentu hal itu pasti terjadi. Dan mereka pasti akan jadi anak yang baik hati seperti kalian berdua." Frey pun tersenyum senang mendengar Alice.

Owen berjalan menuju ke kebun istana. Dari jauh dia melihat sang adik sedang berbicara dengan seorang pemuda yang baru ia lihat di kerajaan mereka. Dengan segera Owen pun menghampiri mereka.

"Agata," panggil pemuda ini yang berhasil membuat keduanya sama-sama menoleh. Melihat Owen yang sudah pulang membuat Agata pun tersenyum senang. Gadis itu berlari kecil menuju ke tempat Owen dan langsung memeluk kakaknya itu.

"Kak Owen sudah pulang? Bagaimana tugas pertama? Apakah menyenangkan? Sekarang aku juga memiliki tugas di istana ini, Kak. Aku ditugaskan untuk mengurus kebun. Oh iya, dan aku juga mempunyai teman baru namanya Kristo. Ayo, biar Agata kenalkan Kristo kepada Kak Owen," ucap gadis ini dengan penuh semangat. Bahkan gadis ini langsung menarik tangan Owen ke tempat Kristo berada.

Sleeping MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang