BAGIAN 35

14 0 0
                                    


"Kamu yakin akan pergi, Owen?" tanya Iris ketika keduanya sedang dalam perjalanan pulang dan masih berada di wilayah wizard tentunya. Owen bermaksud mengantar Iris ke kerajaan saat itu.

Setelah mendengar jawaban Wizard Berta, tampak Owen yang terus memikirkan perihal hal tersebut. Iris tahu jika di kepala Owen saat ini pasti sedang merencanakan kapan akan pergi.

"Wizard Berta sendiri yang mengatakan jika pandangannya belum jelas dan masih kabur. Kamu tidak harus percaya penuh kepadanya," nasihat Iris lagi. Wanita ini tampak mencoba mencegah kepergian Owen yang menurutnya akan berbahaya. Lagi pula Owen tak mungkin mendapat ijin dari raja dan ratu.

Keduanya sudah sampai di gerbang istana Kerajaan Wizard. Owen hanya akan mengantar Iris hingga sini. Tatapan Owen tertuju kepada temannya itu. Dia tahu bila Iris memiliki hati yang murni, tetapi sayang takdir membuatnya kehilangan sang mate. "Kamu sudah sampai," ujarnya.

Iris tampak masih memikirkan keputusan Owen tadi. Wanita ini masih mengkhawatirkan temannya. "Owen. Tolong dengarkan aku. Perjalanan yang kamu tempuh itu berbahaya. Pasti ada cara lain agar wolf Agata bisa kembali normal," tutur Iris.

"Tenanglah, Iris."

Bagaimana bisa wanita ini bisa tenang ketika Owen mengatakan keinginannya untuk pergi agar bisa menemukan mate Agata.

"Berjanjilah, Owen. Berjanjilah jika kamu tidak akan nekat pergi," pinta wanita itu. Owen bingung dengan perilaku Iris ini. Bukankah ini tampak berlebihan? "Ketika mate ku pergi, aku belum sempat melarangnya. Sekarang aku tidak ingin kehilangan lagi. Aku tidak ingin kehilangan temanku," jelas Iris dengan raut wajah khawatir dan sedihnya.

Dari sini Owen pun paham kenapa Iris bersikeras melarangnya. Bukan hanya karena tempat itu jauh dan berbahaya. Itu juga karena Iris takut masa lalu terulang lagi. Dia takut kehilangan. Dari sini Owen sadar jika tidak mengapa bila dirinya sendiri tak memiliki mate karena dia memiliki orang-orang yang menyayangi dan mengkhawatirkannya.

Owen pun memegang pundak Iris agar wanita itu bisa tenang. "Iris. Apa yang kamu pikirkan? Aku tidak akan pergi. Kalau pun aku akan pergi, pasti aku akan mengajakmu," ujarnya. Iris pun sedikit merasa tenang sekarang.

"Baiklah. Hubungi aku jika kamu ingin pergi," kata wanita itu yang diangguki oleh Owen.

"Masuklah. Aku akan pulang juga sebentar lagi," perintah Owen. Iris mengangguk. Dia memeluk Owen sebentar sebagai salam perpisahan mereka. "Terima kasih karena sudah menemaniku hari ini," ucap Owen yang tak ia lupakan.

"Sama-sama. Aku pergi," pamit Iris. Owen mengangguk. Iris pergi diiringi dengan tatapan penuh dari pemuda itu.

Setelah dirasa Iris sudah aman, barulah Owen pergi dari sana untuk kembali ke kerajaan. Owen akan menemui Kennard untuk meminta ijin. Apakah ini artinya Owen akan mengingkari janji yang dibuatnya kepada Iris? Itu pasti. Karena seperti di awal, pemuda ini akan mengutamakan sang adik di bandingkan orang lain. Itu artinya Owen akan memenuhi kebahagiaan Agata meskipun ia harus mengorbankan dirinya sendiri.

Di kerajaan sendiri terlihat Luc yang tak lupa memperhatikan Frey serta anak mereka di tengah kesibukan pria ini. Luc tampak membawakan Frey beberapa buah sehat yang ditanam di kerajaan mereka.

Luc masuk ke dalam kamar dan menemukan Frey sibuk dengan buku bacaannya. Melihat Luc yang datang, Frey pun menutup bukunya dan memusatkan atensinya pada sang mate.

"Aku membawakanmu buah. Bagaimana kabar dia? Apakah kalian berdua baik-baik saja?" tanya Luc.

"Seperti yang kamu lihat. Kami berdua baik-baik saja. Oh iya, kenapa kamu kembali begitu cepat? Bukankah pekerjaanmu banyak? Kak Kennard sedang tidak ada di tempat, kan?" tanya Frey. Dia mengingat jika tadi pagi Luc mengatakan bila dirinya akan sibuk hari ini.

Sleeping MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang