BAGIAN 13

20 1 0
                                    

Luc membantu Frey mengeluarkan barang-barang mereka di tempat baru yang mereka sebut rumah ini. Rumah berlantai satu tersebut dekat sekali dengan hutan di mana Luc bisa membuka portal kapan saja. Luc sudah mempelajari sejak lama cara membuka portal.

Luc dan Frey berencana akan berada di sini selama seminggu. Tetapi, jika tiba-tiba Kennard menghubunginya karena ada suatu hal mendesak, maka mau tidak mau mereka harus segera pulang saat itu juga. Walau bagaimanapun Kennard adalah raja mereka, dan mereka juga harus patuh kepadanya.

"Sudah biar aku saja yang melakukan ini," kata Luc mengambil alih barang bawaan Frey. Frey pun tak keberatan, dia tersenyum kecil ketika mengingat jika ini adalah hari pertama memulai hubungan di antara mereka. Grace pun juga sama senangnya bisa menghabiskan waktu berdua bersama mate.

"Kalau begitu biar aku masak untuk kita makan," putus Frey.

"Apakah ada persediaan makanan? Aku rasa belum ada. Sebaiknya kita ke supermarket dulu untuk membeli kebutuhan dapur," sahut Luc membuat Frey mengurungkan langkah kakinya untuk pergi.

Wanita tersebut memilih membuka jendela besar yang ada di kamar mereka. "Ini mengarah langsung ke hutan di belakang rumah ini, Luc. Dari mana kamu mendapatkan tempat ini?" tanya Frey tanpa perlu menoleh kepada sang mate karena dia tau bila Luc sibuk menata baju mereka.

"Seorang teman," jawab Luc singkat. "Sudah selesai," ucapnya lagi, "ayo. Kita beli kebutuhan dapur," ajaknya. Frey mengangguk dan langsung menyusul Luc yang keluar kamar dulu.

Keduanya berjalan kaki di jalanan setapak yang ada di sana. Tempat ini benar-benar sepi dan memang hanya ada satu rumah yakni tempat Luc dan Frey tinggal. Tetapi tempat itu dekat dengan jalanan besar di mana terdapat toko-toko yang buka di sana. Jadi, Luc dan Frey tidak perlu bersusah payah mencari kebutuhan setiap harinya.

Luc membawa keranjang belanjaan sedangkan Frey tampak mengambil kebutuhan apa saja yang mereka perlukan selama seminggu.

"Jangan lupa beli puding dan roti," ucap Luc. "Aku selalu teringat dengan puding Bibi Felis," lanjutnya. Frey terkekeh dengan kebiasaan yang tak pernah Luc tinggalkan. Wanita ini mengambil beberapa puding dan roti yang ada.

Baru saja keduanya sampai di rak sus*, seorang anak kecil menyerobot dan mengenai tangan Frey tanpa sengaja. Frey pun terkejut dan langsung mengecek keadaan anak kecil itu.

"Hei, maafkan aku," ucapnya merasa bersalah. Anak kecil itu mengusap matanya sebentar menandakan jika tangan Frey tadi mungkin mengenai mata gadis kecil ini. "Apakah sakit?" tanya Frey memastikan.

"Kristal," panggil ibu-ibu muda yang langsung menghampiri tempat Frey dan Luc berada. Kedua werewolf ini menatap ibu itu dengan seksama.

"Mama. Kristal pengen sus* itu," tunjuk gadis kecil bernama Kristal tersebut. Sang ibu pun langsung mengambilkan beberapa sus* untuk anaknya.

"Mama kan sudah bilang, tunggu Mama dulu," omel sang ibu sebentar. "Maafkan putri saya. Apakah dia mengganggu kalian?" tanya wanita muda itu kepada Frey dan Luc.

Frey menggeleng sembari tersenyum. "Tidak sama sekali. Seharusnya saya yang meminta maaf karena tadi tanpa sengaja tangan saya mengenai mata anak ibu. Apakah dia baik-baik saja?" balas Frey.

Sang ibu pun mengecek keadaan anaknya. "Dia baik-baik saja."

"Syukurlah," sahut Frey.

"Mama. Ayo kita pulang. Ben sudah menunggu kita," ucap gadis kecil itu membuat Luc refleks menoleh. Frey pun tertawa kecil melihat perubahan ekspresi di wajah sang mate."

"Tunggu sebentar, Kristal," ucap wanita tersebut. Kemudian atensinya kembali kepada Frey dan Luc. "Perkenalkan nama saya Sasha," ucapnya sembari mengulurkan tangan.

Sleeping MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang