BAGIAN 24

11 0 0
                                    


Ternyata urusan yang Owen katakan adalah dia sedang melakukan latihan di hutan dekat istana. Owen berlatih bersama dengan wolf miliknya. Wolf nya akan berlatih setiap seminggu sekali. Itu sudah rutin pemuda ini lakukan sejak lama.

"Kau harus berlari lebih cepat, Crush."

Crush yang merupakan serigala Owen pun menaikkan kecepatan larinya. Beginilah cara Owen melatih sang serigala. Owen yang ambisius ingin menjadi yang terbaik dari semua.

Setelah berlatih sekitar satu jam lamanya, Owen pun mengambil alih tubuhnya kembali. "Ini jauh lebih dari terakhir kita berlatih," kata pemuda ini.

"Aku lelah."

Crush nampak kelelahan, bahkan dia langsung tertidur dan tak mau menanggapi perkataan Owen lagi. Owen yang tahu sang serigala dalam mode merajuk pun memilih untuk pulang saja saat itu dengan berjalan kaki tentu saja.

Owen mengamati sekeliling hutan ini. Banyak perubahan yang terjadi di sana. Tentu saja, itu sudah bertahun-tahun lalu Owen bermain di hutan tersebut.

Owen melangkahkan kakinya tidak menuju ke kerajaan. Dia malah menuju ke bagian perbatasan wilayah werewolf dengan wizard. Ini sudah cukup jauh Owen berkeliling di sana. Kemudian, atensi pemuda tersebut berhenti di depan palang yang memberitahukan jika dia sedang berada di wilayah wizard.

"Hei. Kau. Apa yang kau lakukan di sini?" tegur seorang pria dengan jubah seperti para wizard lainnya. Owen hanya memakai pakaian kerajaan, jadi tentu saja orang yang melihatnya tahu bila pemuda ini bukan berasal dari bangsa wizard.

"Bukankah seharusnya kau tanya berasal dari mana aku datang?" sahut Owen.

Wizard di depannya menatap Owen dengan penuh. Owen ikut menatapnya juga, sama sekali tak terintimidasi. "Kau ... seorang werewolf?" tebak pria tersebut. Owen pun mengangguk. "Ada keperluan apa ke wilayah kami?"

Owen pun tertawa seketika saat mendapat pertanyaan demikian. "Apakah aku butuh alasan untuk ke sini? Bukankah setiap orang bebas untuk keluar masuk?" jawab Owen.

"Jawab saja. Akhir-akhir ini ada banyak mencurigakan keluar masuk wilayah kami. Jadi, sekarang penjagaan sedikit ketat," ungkap pria tersebut.

"Aku memang tidak memiliki alasan untuk datang ke sini. Aku hanya sekedar ini berkeliling. Untuk diriku, kau bisa memastikan bila aku bukan penyusup. Apakah kau tau Raja Kennard?" pria itu mengangguk, "dia adalah ayahku," lanjut Owen yang berhasil membuat ekspresi terkejut tertera di wajah pria ini.

"Benarkah?" tanyanya. Dan tentu saja pria itu salah fokus dengan warna rambut Owen yang putih.

"Ya. Kau bisa mencatat namaku jika perlu," jawab Owen. Terlihat pria di depannya pun langsung mencatat nama Owen di buku yang ia bawa. "Apakah aku sudah boleh masuk?"

"Ya. Silakan masuk, Pangeran."

Ini adalah kali pertama ada orang lain memanggilnya dengan sebutan itu. Owen pun mulai memasuki wilayah wizard. Memang antara wizard dan werewolf memiliki perbedaan yang signifikan. Semua orang-orang berlalu lalang tampak terlihat normal.

Asyik mengamati sekitar, Owen ditabrak oleh segerombolan anak kecil yang berlari ke sana ke mari. Pemuda ini tampak bersabar. Dia kembali melanjutkan berjalan-jalan di wilayah itu. Semua orang tampak sibuk sekali. Pemuda ini pun tak mengerti kenapa demikian.

"Hei, boleh aku bertanya?" ucap Owen kepada salah satu pemuda yang melewatinya.

"Ya?"

"Kenapa semuanya tampak sibuk? Apa sedang ada perayaan?" tanyanya lebih lanjut.

Sleeping MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang